Mobil elektrik mendominasi pameran IIMS 2024. Pengunjung masih berdatangan. Transaksi sudah mencapai Rp 3,1 triliun.
Oleh
HERLAMBANG JALUARDI
·5 menit baca
Ajang pameran otomotif Indonesia International Motor Show atau IIMS 2024 memasuki hari terakhir pada Minggu (25/2/2024). Menjelang berakhirnya pameran, pengunjung tetap ramai. Nilai transaksi diperkirakan meningkat dibandingkan tahun lalu. Jajaran mobil listrik masih dikerumuni pengunjung.
Penyelenggara pameran, Dyandra Promosindo, mengadakan upacara penutupan pada Sabtu (24/2/2024) sore. Seremoni itu diisi dengan pemberian sejumlah penghargaan kepada sponsor dan peserta pameran. Selain itu, acara juga dimeriahkan aksi ketangkasan winching jip off-road, akrobatik motor listrik, serta tari-tarian. Band Slank menutup rangkaian acara.
Nilai transaksi hingga Jumat mencapai Rp 3,1 triliun, dan akan berkembang karena belum semua peserta pameran memasukkan data.
Dalam sambutannya, Presiden Direktur Dyandra Promosindo Daswar Marpaung menyebut angka kunjungan pameran pada tahun ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2023. ”Hingga Jumat (23/2/2024), jumlah pengunjung meningkat 20 persen dibandingkan tahun lalu,” kata Daswar. Pengunjung diprediksi makin ramai di akhir pekan ini.
”Nilai transaksi hingga Jumat mencapai Rp 3,1 triliun, dan akan berkembang karena belum semua peserta pameran memasukkan data,” lanjut Daswar. Target pameran tahun ini menyesuaikan angka yang dicetak pada tahun lalu, yakni didatangi 470.000 orang dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,3 triliun selama 11 hari penyelenggaraan. Tahun ini, pameran diikuti 118 peserta, termasuk di antaranya 53 merek mobil dan motor.
Seremoni penutupan pameran digelar di area luar ruang, tepatnya di arena panggung musik. Sementara itu, di dalam ruang tempat produk otomotif dipamerkan, arus pengunjung terlihat padat. Di dalam Hall A dan Hall D tempat kendaraan roda 4, setiap gerai umumnya didatangi pengunjung.
Konsentrasi terpadat terpantau berada di anjungan (booth) jenama yang didominasi mobil listrik. Anjungan jenama BYD, yang diberi penghargaan sebagai anjungan mobil terbaik dengan luasan di atas 1.000 meter persegi, terlihat sibuk. Unit pajang mereka, mulai dari model Atto 3, Dolphin, dan Seal bergantian dimasuki peminat. Bahkan, untuk mencoba interior model MPV mewah Denza D9, petugas perlu membuat antrean.
Brian (33) adalah salah seorang yang ditemui di anjungan BYD. Dia mengaku penasaran dengan kualitas mobil-mobil bertenaga listrik asal China itu. ”Rasanya merek ini bakal laris di Indonesia. Kualitasnya bagus dan harganya relatif murah untuk kualitas seperti ini,” ujar warga Serpong, Tangerang, Banten, itu.
Jenama BYD adalah pendatang baru di Indonesia. Ajang IIMS kali ini merupakan debutnya berekshibisi. Mereka menggebrak dengan anjungan yang luas dan terang-benderang. Harga produk BYD Dolphin Rp 425 juta, BYD Atto 3 Rp 515 juta, sedangkan dua varian BYD Seal dijual dengan harga masing-masing Rp 629 juta dan Rp 719 juta. BYD Seal adalah sedan bertenaga besar, nyaris setara dengan Tesla Model 3, tapi harganya hanya separuhnya.
Model BYD Dolphin beradu pesona dengan hatchback compact bertenaga listrik MG 4 EV yang dijual Rp 433 juta. Selama pameran, MG 4 EV memangkas harganya menjadi Rp 423 juta untuk 3.000 unit pertama. Tak heran, gerai MG juga nyaris tak pernah sepi. Pengunjung banyak yang melongok MG 4 EV, juga SUV kompak MG ZS EV.
Delia (35) adalah salah seorang pengunjung yang terpesona dengan MG 4 EV. ”Desainnya modern dengan interior minimalis. Harganya juga menarik,” kata karyawan swasta di Jakarta ini. Dia mempertimbangkan membeli mobil listrik sebagai kendaraan sehari-hari karena rute dari rumah ke kantor melewati kawasan ganjil-genap.
Suasana ramai juga terlihat di anjungan Wuling yang berhasil memopulerkan mobil listrik mungil AirEV. Mereka juga mulai memasarkan BinguoEV yang berukuran lebih besar. Di pameran, Wuling menghadirkan model terbarunya, yakni Cloud EV, tetapi belum diumumkan harganya. Meski demikian, kabin Cloud EV pun sering dijajal pengunjung.
Mungkin karena Ioniq 5 sudah banyak di jalanan, ya, jadi yang lebih bikin penasaran Ioniq 6.
Dari 22 agen pemegang merek yang berpameran, hampir semuanya memamerkan mobil elektrifikasi berbagai jenis. Mulai dari mobil listrik murni hingga yang bertenaga paduan motor listrik dan mesin bakar (hybrid). BYD, Seres, dan Vinfast hanya memasarkan mobil listrik murni. Hyundai, BMW, Chery, Mitsubishi, Toyota, dan Wuling punya mobil listrik murni, juga hybrid. Sementara Suzuki dan Honda punya produk mobil hybrid. Merek Subaru dan Daihatsu yang bergeming dengan model bermesin bakar.
Di arena uji coba, mobil-mobil bertenaga listrik tak pernah berhenti berputar. Chery Omoda E5 EV dan semua lini BYD adalah yang terlihat paling sibuk. Di segmen mobil berkelas, BMW iX1 dan iX xDrive juga terlihat sering mengelilingi arena uji coba. Di arena khusus jenama Hyundai, model Ioniq 6 yang harganya di atas Rp 1 miliar itu mulai diminati.
”Mungkin karena Ioniq 5 sudah banyak di jalanan, ya, jadi yang lebih bikin penasaran Ioniq 6,” kata salah satu petugas uji coba Hyundai.
Meski mobil elektrifikasi, khususnya yang bertenaga listrik murni, menjadi pusat perhatian di IIMS tahun ini, minat pada mobil bermesin bakar masih tinggi. Bisa jadi, salah satu pemantiknya adalah peluncuran Suzuki Jimny versi 5 pintu yang dipromosikan gemebyar. Model ini punya area uji coba khusus yang dilengkapi jalur tak rata.
Hingga Sabtu, Suzuki mengklaim sebanyak 1.300 orang sudah mencoba kemampuan Jimny varian 5 pintu ini. Harold Donnel, 4W Marketing Director Suzuki Indonesia, mengatakan, tak kurang dari 200 unit Jimny 5 pintu terpesan selama pameran.
Subaru pun tak kehilangan cara berpromosi. Mereka menurunkan model BRZ di ajang lomba drifting, yang menjadi salah satu mata acara IIMS. Pabrikan asal Jepang ini menjual BRZ seri terbaru dengan harga Rp 885 juta untuk transmisi manual dan Rp 895 untuk transmisi otomatis.
Keberadaan mobil bermesin bakar ini menghadirkan sensasi suara mesin yang senyap pada mobil-mobil listrik. Ajang IIMS memadukan mobil berteknologi baterai, dan juga mesin konvensional.