Morris Garages meluncurkan dua model mobil listrik: MG 4 EV dan MG ZS EV. Harga masing-masingnya sekitar Rp 400 juta.
Oleh
HERLAMBANG JALUARDI
·4 menit baca
Pabrikan mobil Morris Garages alias MG akhirnya resmi meluncurkan lini mobil listrik mereka yang sudah diproduksi di dalam negeri, lengkap dengan harganya. Kedua mobil itu, yakni MG 4 EV dan MG ZS EV, harganya berada di kisaran Rp 400 juta. Ini menambah pilihan mobil listrik murni di rentang harga yang mulai ramai ini.
Pada pengumuman harga terbaru kedua model ini di Jakarta, Rabu (10/1/2024), model MG 4 EV yang bergaya hatchback crossover itu dibanderol Rp 433 juta, sedangkan MG HS EV yang berbentuk SUV harganya Rp 453 juta. Harga itu berlaku on-the-road DKI Jakarta.
Sebelumnya, pasar mobil listrik di rentang harga Rp 300 juta-400 juta telah diisi beberapa jenama. Pendatang baru, Neta, dengan seri Neta V, misalnya, dijual dengan harga Rp 379 juta. Model Binguo EV dari pabrikan Wuling bisa dibeli dengan harga Rp 358 juta dan Rp 408 juta. Sementara jenama Perancis, Citroen, dengan seri e-C3 harganya Rp 377 juta dan Rp 388 juta.
Harga yang ditawarkan MG pada kisaran Rp 400 juta ini cukup mengejutkan. Sebab, sebelum ini, MG 4 EV ditawarkan di kisaran harga Rp 649 juta sampai Rp 699 juta. Sementara harga awal MG ZS EV adalah Rp 500 juta dan Rp 550 juta. Penurunan harga ini disebabkan perakitannya telah dilakukan di Indonesia, sementara sebelumnya diimpor utuh dari Thailand. Selisih harganya jadi cukup signifikan.
Marketing and PR Director MG Motor Indonesia, Arief Syarifuddin, memastikan penurunan harga tidak membuat perbedaan pada kelengkapan mobil. “Secara kualitas, mulai dari fitur hingga teknologi, sesuai standar global, dan tidak ada penurunan sama sekali,” kata Arief.
Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), mobil listrik jenama MG terjual secara wholesale sebanyak 94 unit pada periode Januari-Oktober 2023. Dari total penjualan itu, 81 unit di antaranya model MG 4 EV, sedangkan sisanya MG ZS EV. Pemesan yang telanjur membeli versi Thailand, kata Arief, bakal mendapatkan kompensasi meski belum dirinci.
Pabrik perakitan dua model mobil bertenaga baterai murni ini berlokasi di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik ini bernaung di bawah grup Shanghai Automotive Industry Corporation (SAIC). Dari situs resmi SAIC, jenama mobil di bawah grup ini, beberapa di antaranya adalah MG, Wuling, Maxus, dan SAIC-Volkswagen.
Sebelumnya, Arief menjelaskan, fasilitas pabrik SAIC di Cikarang mampu memproduksi 100.000 unit mobil per tahun. Produksi mobil dari sana tidak hanya untuk memenuhi pasar Indonesia, tetapi juga untuk impor, seperti ke wilayah Asia Tenggara hingga Australia.
Beda gaya
Model MG 4 EV merupakan mobil yang memang ”ditakdirkan” sebagai mobil listrik sejak dirancang. Ia pertama kali muncul di Tanah Air dalam pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023. Bentuknya agresif dengan moncong yang lancip. Kesan itu diperkuat dengan lampu utama berbentuk segitiga dengan siku tajam di sudut dalam. Gaya desain ini berbeda dengan Wuling Binguo EV ataupun Neta V yang cenderung imut.
Mobil ini dibekali baterai berkapasitas 51 kWh. Dengan metode pengisian cepat arus DC, baterai bisa terisi hingga 80 persen dalam 35 menit. Jika terisi penuh, jarak tempuh baterai ini mencapai 425 kilometer (penghitungan WLTP).
Arief mengatakan, salah satu kelebihan mobil ini adalah pemakaian pelantar modular (modular platform) yang mewadahi baterai litium besi fosfat (LFP) setebal 110 milimeter. ”Platform itu memungkinkan pemilik menambah modul baterai sehingga jarak tempuhnya makin jauh,” kata Arief.
Baterai itu menyuplai energi bagi motor penggerak yang berada di gandar roda belakang. Tenaga maksimum yang dihasilkan dari motor ini mencapai 125 PS dengan torsi 250 Nm. Meski torsinya terbilang instan, akselerasinya tak sampai melesakkan pengemudi ke jok. Tarikannya terbilang sopan.
Interior mobil ini minimalis. Sedikit sekali tombol-tombol fisik di dasbor. Beberapa pengaturan fungsi, seperti mengubah suhu AC, dilakukan melalui layar sentuh 10,25 inci di tengah dasbor. Di bawah layar terdapat ”tatakan” menaruh kenop putar berwarna perak. Kenop itu merupakan shifter maju, mundur, atau netral.
Sementara itu, MG ZS EV merupakan mobil konversi dari mobil bermesin bakar (ICE). Versi ICE ini pertama kali masuk Indonesia pada 2020, sedangkan versi EV pertama muncul di ajang IIMS Hybrid 2021.
MG ZS EV dibekali baterai litium ion berkapasitas 50,3 kWh dengan jarak tempuh maksimum 403 kilometer, tergantung gaya mengemudi. Baterai itu menyuplai daya ke motor listrik dengan tenaga maksimum 177 HP dengan torsi 280 Nm. Mobil SUV ini berkapasitas lima penumpang, tapi lebih nyaman jika diisi empat orang dewasa saja.
MG ZS EV dan MG 4 EV sama-sama memiliki fitur vehicle to load (V2L). Ini berarti, daya baterainya bisa menyuplai energi bagi perangkat elektronik, seperti televisi, konsol gim, dan kompor listrik. Perangkat V2L diberikan cuma-cuma untuk pembeli mobil ini. Selain itu, ada pula perangkat pengisi listrik AC berdaya 7,7 kW untuk dipasang di rumah. Pemasangannya juga gratis. MG berani menggaransi baterai mobil selama 8 tahun, atau 160.000 kilometer. (HEI)