Mobil bertenaga listrik murni MG4 EV keluaran Morris Garage menarik perhatian pengunjung pameran otomotif IIMS 2023. Ini adalah alternatif di tengah meningkatnya animo pada kendaraan listrik. Semoga benar-benar dijual.
Oleh
HERLAMBANG JALUARDI
·5 menit baca
Pada pameran otomotif Indonesia International Motor Show atau IIMS 2023, pabrikan Morris Garage memperkenalkan mobil bertenaga listrik murni MG4 EV. Ini adalah mobil utama yang mereka singkap pada pembukaan pameran itu, Kamis (16/2/2023). Semoga mereka benar-benar menjual model ini di Indonesia.
Model MG4 EV cenderung berbentuk hatchback dengan ornamen pelindung bodi yang mengelilingi bagian bawah mobil. Kesannya, ini adalah hatchback yang ”berbaju” SUV. Ruang kolong (ground clearance) mobil ini 117 milimeter, lebih rendah dibandingkan kebanyakan SUV. Pihak Morris Garage (MG) mengklaim mobil ini masuk golongan crossover atau persilangan antara hatchback dan SUV.
Apa pun sebutan jenisnya, MG4 EV cukup menarik perhatian selama pameran, khususnya pengunjung paviliun MG yang terletak di Aula A JIExpo, Kemayoran. Betapa tidak, mobil ini ditempatkan di panggung yang lebih tinggi, bersampingan dengan SUV medium MG HS keluaran terbaru. Namun, warna biru mentereng MG4 EV lebih mencuri pandangan mata.
Wajahnya menarik perhatian. Moncongnya lancip menyiratkan agresivitas. Kesan itu diperkuat dengan lampu utama yang cenderung berbentuk segitiga dengan siku tajam di sudut dalam. Lampu utama itu berisi 28 lampu LED dengan enam setrip serat optik terpasang vertikal yang membuatnya terlihat seperti bulu mata lentik.
Bagian buritannya pun menawan. Lampu belakangnya memanjang selebar bodi. Mika bagian atas lampu belakang ini dihiasi garis-garis berpola silang-menyilang berwarna merah. Dekorasi yang menarik. Di bagian atas kaca belakang terpasang spoiler besar yang ”terbelah” di tengah—istilahnya twin aero rear wing spoiler. Nuansa sporty menguar kuat.
Desain mobil ini digarap oleh tim Advanced Design Studio MG di London, Inggris, negara tempat merek ini lahir. Namun, unit mobil ini, termasuk yang datang di IIMS 2023, diproduksi di Thailand.
Hingga Selasa (21/2/2023), paviliun MG didatangi tak kurang dari 25.000 orang dengan 1.000 orang di antaranya mengikuti sesi tes kendara. Unit tes MG4 EV termasuk yang paling sering wara-wiri di arena tes sepanjang 500 meter itu.
”MG4 EV memang menjadi primadona kami,” kata Arief Syarifudin, Marketing and PR Director MG Motor Indonesia. Selama pameran, mobil listrik ini sudah mulai bisa dipesan, meski terbatas untuk 100 pemesan pertama yang bersedia ”menitipkan” uang pesanan senilai Rp 2,5 juta. Pada hari kedua pameran, pemesanannya sudah mencapai 330 unit, melampaui batas semula.
Ideal di perkotaan
Dimensi MG4 EV terbilang ideal; tidak semungil Wuling Air ev, tapi lebih kecil dibandingkan Hyundai Ioniq 5. Dimensi panjang MG4 EV adalah 4,2 meter dengan lebar 1,8 meter dan jarak antarsumbu roda 2,7 meter. Ukuran sedemikian membuat Ioniq 5 terlihat bongsor. Betapa tidak, panjang Ioniq 5 adalah 4,6 meter dengan lebar 1,89 meter, dan jarak antarsumbu roda 3 meter. Ukuran MG4 EV lebih dekat dengan mobil listrik lain, Nissan Leaf, yang kebetulan memiliki garis bodi mirip-mirip.
Dengan dimensi sedemikian, MG4 EV dirasa lebih cocok menjelajahi jalanan perkotaan yang padat, seperti Jakarta atau Bandung. Jarak tempuh berdasarkan kapasitas baterainya adalah 350 km (menurut perhitungan WLTP), terasa lebih dari cukup untuk memutari kota.
Mobil ini dibekali baterai berdaya 51 kWh. Dengan metode pengisian cepat berarus DC, baterai mobil bisa terisi hingga 80 persen dari habis sama sekali dalam waktu 35 menit. Menurut Arief, keistimewaan mobil ini adalah menggunakan platform modular (modular scalable platform) yang menjadi ”rumah” bagi baterai dengan ketebalan 110 milimeter.
”Platform itu memungkinkan pemilik mobil menambah modul baterai sehingga jarak tempuhnya makin jauh,” katanya.
Motor penggerak mobil ini menghasilkan tenaga 170 HP dengan torsi maksimum 250 Nm. Motor penggeraknya ada di bagian belakang. Ya, mobil listrik ini berpenggerak roda belakang. MG mengklaim, ini adalah mobil listrik murni pertama yang berpenggerak roda belakang (rear-wheel drive/RWD).
Kombinasi antara torsi yang bisa melonjak instan dan penggerak roda belakang membuat MG yakin mengklaim akselerasi mobil ini mencapai 3,8 detik dari berhenti sampai kecepatan 100 km per jam. Kami sulit membuktikan klaim ini di jalur tes kendara selama pameran karena permukaan jalannya tidak mulus dan trek lurusnya terbatas.
Salah satu keasyikan mengendarai mobil listrik adalah kekuatan akselerasinya. Ini cukup terasa ketika kami menguji dua putaran di arena pameran. Trek lurus arena tes hanya memungkinkan kami mencapai kecepatan 60 km per jam yang dipetik dalam waktu cukup singkat. Namun, tarikannya tak benar-benar melesakkan badan ke sandaran kursi. Akselerasinya terbilang sopan.
Bilah setirnya yang berbentuk rata di sisi atas dan bawah itu terasa nyaman digenggam dengan ”umpan balik” yang cukup terasa. Bisalah bermanuver gesit ketika setir diputar sedemikian rupa. Dua penumpang di kursi belakang terhuyung-huyung.
Interior minimalis
Interior mobil ini bertema minimalis. Sedikit sekali tombol-tombol fisik di dasbor. Penggantinya, beberapa pengaturan fungsi, seperti pengaturan suhu AC, dilakukan melalui layar sentuh di tengah dasbor. Di bawah layar itu terdapat permukaan vertikal rata. Di situlah terdapat pengatur (shifter) maju, mundur, atau netral dalam bentuk kenop putar berwarna perak. Di depannya ada tatakan ponsel yang bisa mengisi daya secara nirkabel.
Joknya berbahan campuran antara kulit dan kain. Jok baris depan diatur secara elektrik. Ketinggian dan kedalaman setir juga bisa disesuaikan dengan posisi duduk dan postur tubuh. Jadi, pengemudi bisa mencari posisi duduk yang paling pas. Sementara duduk di belakang tak terlalu lega, meski baik-baik saja.
Layar berukuran 10,25 inci di bagian tengah dasbor bisa mengoperasikan fungsi kendaraan, menampilkan informasi berkendara, juga memutar hiburan dan menjalankan aplikasi navigasi dari ponsel lewat aplikasi Apple CarPlay dan Android Auto. Ini adalah layar utama. Di sebelah kanannya, di balik setir, ada satu layar yang lebih kecil untuk pengemudi. Jadi, di kokpit mobil ini ada dua layar terpisah, beda ukuran. Suka atau tidak, tergantung selera Anda.
Pihak MG belum mengumumkan harga mobil ini secara resmi. Ada harapan MG benar-benar memasarkan mobil listrik ini di tengah animo yang sedang tinggi pada kendaraan elektrik.
MG punya rekam jejak yang janggal terkait mobil listrik. Sebelumnya, pada ajang IIMS 2021, MG pernah memamerkan model MG ZS EV. Di ajang GIIAS 2021, ada juga MG 5 EV, mobil listrik berbentuk station wagon. Hingga hari ini tak terdengar kabar kelanjutan penjualan dua mobil itu. Bahkan, situs MG Indonesia tak mencantumkan model itu. Semoga MG4 EV ini tak sebatas ”mobil pameran” belaka.