FotografiFoto CeritaSlondok Renteng Tak Bisa...
KOMPAS/Ferganata Indra Riatmoko

Slondok Renteng Tak Bisa Dianggap Enteng

Makanan tradisional slondok renteng terus dilestarikan secara turun-temurun oleh masyarakat di kaki Gunung Merapi dengan tetap mempertahankan ciri khasnya.

Oleh
FERGANATA INDRA RIATMOKO
· 2 menit baca

Uap air yang tampak menyerupai asap berwarna putih menyeruak dari dandang saat Wahudi (47) membuka tutup tempat mengukus ketela. Api dari kayu bakar di bawah dandang terus dibiarkan menyala saat ketela yang telah dikukus diambil lalu diletakkan di sebuah lumpang dari batu.

Dengan sekuat tenaga, pria tersebut lalu menghunjamkan alu dari kayu ke lubang pada lumpang untuk menghaluskan ketela yang selanjutnya akan didinginkan, diberi bumbu, lalu diolah dengan menggunakan mesin pemotong. Penggunaan mesin tersebut merupakan satu-satunya hal baru di antara keseluruhan proses pembuatan makanan tradisional slondok renteng di sentra pembuat makanan itu di Dusun Boyong, Hargobinangun, Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

https://cdn-assetd.kompas.id/uXcwdceW6nkUp515_4VHGrHd4J0=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2Fef43622f-b3a7-48b6-bc04-5bbce9fc6cf9_jpg.jpg
KOMPAS/Ferganata Indra Riatmoko

Mengupas Ketela

Memuat data...
Memuat data...
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000