logo Kompas.id
EkonomiKontroversi Ikan Hasil...
Iklan

Kontroversi Ikan Hasil Pengeboman

Pengeboman ikan di sejumlah wilayah terindikasi melibatkan jejaring peredaran pupuk ilegal.

Oleh
BM LUKITA GRAHADYARINI
· 4 menit baca
Hasil uji ikan sulir yang ditangkap dengan cara pengeboman. Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan menyebutkan, ikan yang ditangkap dengan bahan peledak itu mengandung residu yang membahayakan jika dikonsumsi manusia.
DOKUMENTASI KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Hasil uji ikan sulir yang ditangkap dengan cara pengeboman. Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan menyebutkan, ikan yang ditangkap dengan bahan peledak itu mengandung residu yang membahayakan jika dikonsumsi manusia.

Ikan-ikan yang ditangkap memakai bom ikan kerap sulit dibedakan dengan ikan hasil tangkapan biasa dan harganya di pasar lokal nyaris sama. Namun, ada bahaya mengintai jika mengonsumsi ikan-ikan yang ditangkap dengan cara merusak itu.

Pekan lalu, Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) merilis hasil uji ikan ekor kuning dan ikan sulir yang merupakan barang bukti kasus penangkapan ikan menggunakan bahan peledak (bom) ikan. Pengujian terhadap barang bukti itu diajukan Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara Polda Nusa Tenggara Barat (NTB).

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000