Penumpang Pesawat Mudik Lebih Awal, Hindari Tiket yang Meroket
Penumpang pesawat mudik lebih awal untuk menghindari harga tiket yang meroket di puncak arus mudik.
Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Moda angkutan udara mulai memasuki masa sibuk arus mudik. Kepadatan penumpang mulai terlihat di sejumlah bandara. Penumpang memilih mudik lebih awal untuk menghindari harga tiket yang meroket di puncak arus mudik.
Peningkatan arus mudik antara lain terlihat di Bandara Internasional Yogyakarta, Rabu (3/4/2024). Bandara itu mulai dipenuhi masyarakat yang mudik lebih awal. Sejumlah pemudik tampak ramai di ruang tunggu.
Sebagian di antaranya adalah mahasiswa yang sudah mulai mudik dari Yogyakarta ke kampung halaman. Mereka berangkat lebih awal untuk menghindari harga tiket yang meroket saat puncak arus mudik.
”Harga tiket Yogyakarta-Samarinda untuk keberangkatan hari ini Rp 1,4 juta. Meskipun tergolong mahal, masih lebih murah dibandingkan keberangkatan pada Sabtu (6/4/2024) yang tembus Rp 1,7 juta,” ujar Fandi (28), mahasiswa Universitas Gadjah Mada, di Bandara Yogyakarta.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan arus mudik dimulai hari Rabu. Sebagian masyarakat mulai berangkat ke kampung halaman mengawali mudiknya pada H-7 Lebaran.
PT Angkasa Pura I (Persero), yang membawahkan Bandara Yogyakarta, memperkirakan jumlah penumpang di bandara itu naik 11 persen tahun ini dibandingkan dengan arus mudik Lebaran 2023. Total penumpang pada periode mudik kali ini diperkirakan mencapai 262.767 orang atau rata-rata 13.000 penumpang per hari.
”Kami membuka posko Lebaran selama 16 hari pada 3-18 April. Rata-rata jumlah penumpang hingga kemarin masih sekitar 10.000 orang, belum menunjukkan kenaikan,” kata Stakeholder Relation Manager Bandara Yogyakarta Ike Yutiane.
Proyeksinya puncak arus mudik pada H-4 Lebaran atau Sabtu. Sebanyak 15.915 hingga 16.666 orang akan terbang melalui Bandara Yogyakarta. Sebaliknya, puncak arus balik diprediksi pada H+4 Lebaran atau Senin (15/4/2024). Bandara itu akan mengakomodasi pergerakan 17.231 orang hingga 18.390 orang.
Bandara lain di bawah PT Angkasa Pura II (Persero) juga mulai memasuki masa angkutan mudik Lebaran. Ada enam bandara terpadat, yakni Bandara Soekarno-Hatta (Banten), Kualanamu (Sumatera Utara), Supadio (Kalimantan Barat), Sultan Mahmu Badaruddin II (Sumatera Selatan), Minangkabau (Sumatera Barat), serta Sultan Syarif Kasim II (Riau).
”Sejalan dengan itu, sebanyak 20 bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II membuka Posko Monitoring Angkutan Lebaran pada 3 April hingga 18 April 2024,” ujar VP of Corporate Communications PT Angkasa Pura II Cin Asmoro.
Bandara Soekarno-Hatta yang menjadi bandara terpadat memprediksi puncak arus mudik pada Sabtu pekan ini. Sama seperti Bandara Yogyakarta, puncak arus balik diperkirakan berlangsung pada Senin (15/4/2024).
Cakupan Indonesia
Dalam cakupan yang lebih luas, Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II yang terintegrasi dalam perusahaan induk (holding) InJourney Airports memperkirakan jumlah penumpang yang mereka layani selama arus mudik mencapai 7,97 juta penumpang di 35 bandara. Target penumpang itu naik 10 persen dibandingkan dengan realisasi 2023 yang mencapai 7,22 juta penumpang.
Pergerakan pesawat juga ikut naik mengikuti tren kenaikan penumpang. InJourney Airports memperkirakan terdapat 57.778 pergerakan pesawat, naik 7 persen dari realisasi tahun lalu dalam periode yang sama.
Kenaikan pergerakan kargo diperkirakan jauh lebih besar. InJourney memperkirakan akan mengirim 51.200 ton kargo pada masa Lebaran tahun ini, naik 18 persen dibandingkan dengan Lebaran tahun lalu yang hanya 43.550 ton.
Sebanyak 14 bandara mengajukan 2.470 tambahan penerbangan (extra flight) dari 12 maskapai. Ada pula enam bandara terpadat yang akan beroperasi 24 jam.
”Kami memprediksi tiga bandara tersibuk pada periode posko Lebaran 2024 adalah Bandara Soekarno-Hatta, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, dan Bandara Juanda Surabaya. Meski begitu, kami tetap akan memberikan pelayanan maksimal di seluruh bandara yang dikelola,” tutur Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi.