Sinyal Positif Suku Bunga, IHSG Bertahan di Atas 7.300
IHSG diperkirakan tetap di atas level 7.300 setelah data ekonomi dan keputusan RDG BI.
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG jelang akhir pekan ini diperkirakan masih akan bergerak di atas level pertahanan 7.300 setelah pengumuman sejumlah data ekonomi. Bursa Efek Indonesia mencatat, IHSG mampu tumbuh sekitar 1 persen di tengah tantangan ekonomi global.
Kamis (21/3/2024), IHSG dibuka di posisi 7.383 atau tumbuh 0,7 persen dari level 7.331 pada penutupan perdagangan hari sebelumnya. Bertahannya IHSG di atas 7.300 diprediksi analis Phintraco Sekuritas, Valdy K, akan terjadi sepanjang perdagangan hari ini.
”IHSG ditopang oleh keputusan RDG BI (Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia) yang menahan suku bunga acuan di 6 persen, Rabu (20/3/2024). BI juga mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 4,7-5,5 persen untuk tahun 2024,” katanya menjelaskan faktor internal yang menjadi sentimen IHSG dua hari terakhir.
Seperti disampaikan dalam RDG BI, pemerintah memperkirakan realisasi investasi dapat menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia, di samping konsumsi domestik. Pandangan ini meredam kekhawatiran pasar bahwa tahun politik berdampak negatif pada realisasi investasi.
Sentimen positif juga hadir setelah pelaku pasar mendengar keputusan moneter terbaru bank sentral AS, The Fed, dini hari tadi, seperti juga BI, mempertahankan suku bunga di rentang 5,25-5,5 persen. Di sisi lain, The Fed juga memberi sinyal pelonggaran moneter terkait potensi pemangkasan suku bunga sebesar 75 basis poin sejak pertengahan hingga akhir tahun 2024. Dengan demikian, pasar keuangan mendapatkan arah yang lebih jelas.
”Hal ini diharapkan akan membawa dampak positif terhadap aliran modal dan nilai tukar rupiah, menjadikan kondisi pasar lebih stabil dan menguntungkan bagi para investor,” ujarnya.
Mirae Asset Sekuritas mencatat, sentimen tersebut diikuti masuknya pembelian bersih asing pada saham dalam negeri sebesar Rp 354,4 miliar pada Rabu kemarin. Jumlah itu membuat arus masuk asing selama Maret 2024 mencapai Rp 8,9 triliun.
Emas terus naik
Pengumuman terkait suku bunga itu juga mendadak membuat emas kembali menyentuh harga tertinggi pada dini hari tadi hingga 2.222,42 dollar AS per ounce. Ini merupakan harga tertinggi pada bulan Maret.
”Besar kemungkinan bulan ini tembus 2.250 dollar AS per ounce,” ujar Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangannya. Kenaikan harga emas ini juga dipengaruhi faktor situasi ekonomi dan geopolitik global, mulai dari perang di Timur Tengah hingga kebijakan Pemerintah Jepang di tengah krisis keuangan mereka.
Di tengah beragam situasi global yang masih menjadi tantangan saat ini, kinerja pasar modal Indonesia masih mampu tumbuh positif.
”IHSG mampu tumbuh hampir 1 persen di tengah kondisi global yang masih menjadi tantangan kita,” kata Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman dalam acara buka puasa bersama manajemen BEI di Jakarta, Rabu kemarin.
Hal ini ditunjukkan dari data hingga 15 Maret 2024 lalu, ketika IHSG berada di level 7.328 atau menguat 0,76 persen secara year to date. Bahkan, pada 14 Maret 2024, IHSG mencapai rekor harga tertinggi atau all time high di 7.433,3.
Sampai pertengahan bulan ini, kapitalisasi pasar di BEI telah mencapai Rp 11.692 triliun atau naik 0,2 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 11.674 triliun.
Tren pertumbuhan juga tergambar dari rata-rata nilai transaksi harian sebesar 2,7 persen menjadi Rp 11 triliun per hari dari rata-rata transaksi harian di 2023 sebesar Rp 10,7 triliun. Investor asing, yang mencakup 46 persen komposisi investor pasar modal, telah mencatatkan nilai transaksi pembelian bersih Rp 26,11 triliun, dengan kontribusi oleh sektor keuangan dan infrastruktur.
”Komposisi investor asing yang masuk tidak banyak berubah. Saat ini, investor asing positif melihat Indonesia, yang menandakan bahwa investor tidak lagi wait and see,” kata Iman.