Penyedia makanan dan minuman skala menengah-besar sebanyak 10.900 usaha di 2022 atau tumbuh 20,76 persen secara tahunan.
Oleh
BM LUKITA GRAHADYARINI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Destinasi kuliner di Jakarta terus semarak dengan bertambahnya ritel-ritel baru makanan dan minuman. Summarecon Mall Kelapa Gading meresmikan Gafoy, destinasi kuliner untuk melengkapi fasilitas pusat perbelanjaan di wilayah Jakarta Utara itu.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, jumlah usaha penyedia makanan dan minuman skala menengah besar sebanyak 10.900 usaha, atau tumbuh 20,76 persen secara tahunan. Usaha penyedia makanan dan minuman skala menengah besar di Pulau Jawa terbanyak berada di Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat. Sekitar 50,44 persen usaha makanan dan minuman tersebut berlokasi di mal/pertokoan.
President Director PT Summarecon Agung Tbk Adrianto P Adhi mengemukakan, industri makanan dan minuman (FnB) bertumbuh sangat pesat, tidak hanya dari sisi jumlah, tetapi juga inovasi. Pihaknya menangkap peluang bisnis makanan dan minuman itu dengan melakukan transformasi bisnis serta destinasi kuliner yang kekinian dan menyasar segala usia.
Usaha makanan dan minuman skala menengah dan besar umumnya berada di mal, ataupun berdiri sendiri (stand alone). Pusat kuliner Gafoy di kawasan Mal Kelapa Gading yang terdiri dari beragam restoran dan kafe berkonsep semiterbuka dinilai melengkapi eksplorasi kuliner dan hiburan kaum urban modern di segala usia. Kawasan itu menempati area seluas 11.000 meter persegi (m2) dengan luasan area sewa 8.500 m2yang akan diisi 22 tenant. Nilai investasi pembangunan Gafoy sekitar Rp 100 miliar.
”Gafoy melengkapi destinasi kuliner dan transformasi bisnis makanan dan minuman sehingga mengundang tenant-tenant pilihan,” ujar Adrianto dalam peresmian pusat kuliner Gafoy, di Jakarta, Kamis (14/3/2024).
Director Summarecon Soegianto Nagaria menambahkan, masyarakat semakin menyukai dan mencari konsep ruang terbuka dengan sirkulasi udara yang baik. Gafoy didesain dengan konsep ruang terbuka (outdoor) sekaligus ruang tertutup (indoor), serta ruang untuk komunitas. Konsep ruang semiterbuka itu juga akan terus dikembangkan pada proyek-proyek township Summarecon lainnya.
Usaha penyedia makanan dan minuman skala menengah besar di Pulau Jawa terbanyak berada di Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat. Sekitar 50,44 persen usaha makanan dan minuman tersebut berlokasi di mal/pertokoan.
Operasionalisasi pusat kuliner di luar gedung mal, menurut Director Operation Summarecon Malls Group Willy Effendy, akan lebih fleksibel jika dibandingkan jam operasinal mal. Pihaknya memfasilitasi pekerja kantor yang bekerja sejak pagi ataupun konsumen yang ingin bersantai hingga larut malam.
Mengenai fonemena tersebut, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menilai, konsep luar ruang atau konsep terbuka mulai banyak dicari dan diminati oleh masyarakat saat pandemi Covid-19. ”Masyarakat merasa lebih aman, lebih sehat, dan lebih nyaman jika berada di luar ruang ataupun fasilitas publik yang berkonsep terbuka,” ujarnya.
Para pengembang pusat perbelanjaan merespons perubahan perilaku konsumen yang terjadi. Di antaranya, membangun berbagai pusat perbelanjaan atau ritel yang berkonsep terbuka ataupun melengkapi pusat perbelanjaan yang telah ada dengan fasilitas-fasilitas berkonsep luar ruang meski tidak bisa maksimal karena berbagai keterbatasan sehubungan gedung yang sudah lama terbangun sebelumnya.
”Lahirnya konsep luar ruang atau terbuka juga berarti memperbanyak pusat perbelanjaan dengan berbagai inovasi dan kreativitas,” kata Alphonzus, pekan lalu.