Belajar dari berbagai langkah minimarket, maka inovasi bisa dilakukan dengan melihat sejarah mereka sendiri.
Oleh
ANDREAS MARYOTO
·3 menit baca
Tidak sedikit orang yang masih berpikir bahwa ke minimarket yang berada tidak jauh dari rumah sekadar untuk berbelanja. Perubahan telah banyak terjadi di warung modern ini. Kita bisa membayar berbagai kewajiban di tempat itu. Dulu sempat berubah sedikit menjadi tempat nongkrong dan kini juga menjadi tujuan untuk mereka yang butuh toilet. Tidak hanya itu, perubahan besar tengah terjadi pada wajah minimarket kita.
Sebuah berita di Jepang beberapa hari lalu mengabarkan salah satu grup telekomunikasi, yaitu KDDI, berencana mengambil alih salah saham minimarket Lawson di Jepang. Minimarket ini memiliki warung atau toko sebanyak 14.600 unit yang tersebar di sejumlah kota di negeri tersebut. KDDI ingin meluaskan layanan bisnis inti mereka, yaitu telekomunikasi, asuransi, dan jasa keuangan lainnya, melalui jaringan minimarket yang ada.
KDDI juga berencana memanfaatkan lahan parkir Lawson untuk titik kumpul dan titik penyebaran layanan pengantaran barang bagi e-dagang dan juga tempat pemberangkatan pesawat nirawak untuk pengiriman barang yang berada di daerah perdesaan. Mereka melihat lahan parkir yang ada kurang termanfaatkan secara maksimal. Dengan melihat penyebaran konsumen hingga di perdesaan, maka mereka bakal membuat layanan pengantaran barang dengan menggunakan pesawat nirawak.
Tidak hanya itu, mereka ingin menggunakan Lawson untuk melayani warga senior dari mulai layanan konsultasi kesehatan hingga layanan yang membuat mereka melekat di masyarakat Jepang. Ide ini muncul karena layanan untuk warga senior yang selama ini dilakukan oleh kantor pos, perpustakaan, bank, dan lain-lain tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan mereka. Oleh karena itu, KDDI berpikir, mengapa semua layanan itu tidak dipusatkan di satu tempat saja?
Salah satu tulisan di Financial Times akhir pekan lalu menyebutkan, dengan layanan itu, maka warga senior bisa berbelanja, makan di tempat, berjumpa dengan warga lainnya, mengambil paket, dan berkonsultasi kesehatan serta membeli obat di satu tempat yang sama. Mereka ingin agar layanan itu membuat warga senior sangat nyaman. Secara bisnis, layanan ini memiliki pasar yang besar karena populasi warga senior Jepang sangat tinggi dan usia harapan hidup mereka di atas rata-rata negara lain.
Sudah barang tentu inovasi seperti di atas tidak bisa begitu saja diterapkan di negara lain. KDDI melakukan langkah itu karena mereka mengetahui masalah inti Jepang, yaitu populasi warga senior yang besar. Mereka juga tahu daya beli dan kebiasaan mereka. Inovasi layanan terhadap warga senior sangat pas dengan kebutuhan warga.
Minimarket cenderung menjadi tempat belanja yang sebisa mungkin layanannya cepat dan efisien.
Inovasi di Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya berbeda. Minimarket cenderung menjadi tempat belanja yang sebisa mungkin layanannya cepat dan efisien. Keinginan itu telah secara cepat mengubah model toko serba ada, dengan fokus memberikan tingkat kecepatan dan efisiensi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam layanan pelanggan. Pergeseran ini bukan hanya tentang mempercepat proses berbelanja, melainkan juga mendefinisikannya kembali untuk memenuhi ekspektasi konsumen saat ini yang terus meningkat.
Laman BNN Breaking menyebutkan, dengan integrasi teknologi pembayaran mandiri dan upaya untuk menyatukan pengalaman belanja digital dan fisik, minimarket menjadi lambang inovasi ritel. Kemajuan-kemajuan ini bukan sekadar penyempurnaan, melainkan merupakan strategi penting untuk tetap kompetitif dan relevan di pasar ritel yang bergerak cepat.
Ada pula minimarket yang berinovasi dengan membuat layanan memasak langsung. Langkah ini dilakukan jaringan Dash In di Amerika Serikat. Mereka membuat dapur terbuka di tengah toko dengan menampilkan menu ”Made for You” dan ”Fresh to Go” yang dikurasi dengan cermat dengan bahan-bahan berkualitas tinggi, bergizi, dan favorit konsumen. Mereka yang datang dipersilakan untuk mengamati koki Dash In yang menampilkan keterampilan mereka dan terhubung dengan proses pembuatan makanan segar. Selagi menunggu, mereka dapat menikmati berbagai makanan dan minuman di minimarket.
Belajar dari berbagai langkah minimarket, maka inovasi bisa dilakukan dengan melihat sejarah mereka sendiri. Mereka bisa melihat layanan yang telah ada dan mengubahnya menjadi lebih baik.
Desain baru toko Dash In di salah satu kota juga menciptakan suasana yang apik dan mengundang untuk bersantap di dalam atau di luar. Kita bisa membayangkan bertemu dengan teman-teman dan menikmati minuman campuran yang menyegarkan serta salad Crispy Chicken Cobb. Kita dengan santai menyeruput kopi panas sambil membalas surat elektronik kantor di teras Dash In. Dalam lamannya, mereka mengatakan, pengunjung akan mendapat petualangan dan persembahan ”Fresh to Go”. Dash In bertahun-tahun berusaha meningkatkan pengalaman toko serba ada dan memperkuat gagasan bahwa kehidupan sibuk dapat dan harus dijalani dengan gaya.
Belajar dari berbagai langkah minimarket, maka inovasi bisa dilakukan dengan melihat sejarah mereka sendiri. Mereka bisa melihat layanan yang telah ada dan mengubahnya menjadi lebih baik. Namun, setiap inovasi yang dilakukan sejak dulu sampai sekarang berawal dari kemampuan mendengarkan apa yang diinginkan pelanggan dan merespons secara cerdas keinginan mereka. Sumber tepercaya inovasi adalah suara konsumen.