BI Distribusikan Uang Kartal di Empat Pulau Terluar di Kalimantan
Ekspedisi rupiah akan kembali dimulai dari pesisir Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur selama tujuh hari ke depan.
Oleh
AGUSTINUS YOGA PRIMANTORO
·3 menit baca
Sudah tentu, masyarakat selalu membutuhkan uang sebagai alat tukar dalam setiap kali bertransaksi. Meski digitalisasi telah mengubah cara bertransaksi, keberadaan uang kartal nyatanya masih dibutuhkan, terutama mereka yang tinggal di wilayah terdepan, terluar, dan terpencil atau 3T.
Melihat adanya kebutuhan masyarakat akan uang kartal tersebut, Bank Indonesia (BI) memiliki serangkaian kegiatan bernama Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB). Kegiatan yang digelar secara rutin tahunan itu berupa layanan penyediaan uang layak edar oleh BI, khususnya bagi masyarakat yang berada di wilayah 3T.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang mengamanatkan, BI menjadi satu-satunya lembaga yang berwenang untuk mengedarkan uang rupiah di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain sebagai alat pembayaran yang sah, rupiah menjadi salah satu perwujudan kedaulatan negara.
Dalam rangka mendukung ERB, BI telah menjalin kerja sama dengan TNI Angkatan Laut sejak 2012. Kerja sama itu sudah menjadi hitam di atas putih dalam Perjanjian Kerja Sama antara BI dan TNI AL mengenai Pendistribusian, Pengamanan, dan Pengawalan Uang Rupiah dari dan ke BI atau Perwakilan BI serta Wilayah Perbatasan, Terdepan, dan Terluar serta Terpencil di NKRI.
Sejak 2012 hingga 2023, tercatat telah diadakan 110 kali kegiatan Layanan Kas Keliling di Wilayah 3T yang menjangkau sebanyak 565 pulau. Pada tahun lalu telah terealisasikan pengedaran uang rupiah ke 17 provinsi dan 85 pulau 3T dengan jumlah penukaran uang rupiah senilai Rp 131,5 miliar dan Program Sosial Bank Indonesia senilai Rp 6,7 miliar.
Tak hanya itu, BI turut melaksanakan Edukasi Cinta Bangga Paham Rupiah dan layanan kesehatan yang bekerja sama dengan Tim Medis TNI AL. Adapun kegiatan lainnya adalah bantuan sosial dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) serta program bela negara oleh perwira TNI AL kepada Tim ERB Bank Indonesia yang sedang bertugas.
Sedikitnya akan ada 18 kali kegiatan di 18 provinsi dengan target jangkauan 90 pulau 3T.
Pada 2024, rangkaian ERB akan kembali dimulai dengan serentetan kegiatan di pulau-pulau 3T yang tersebar di Provinsi Kalimantan Utara dan Kalimantan Selatan pada 23-29 Februari. Sedikitnya akan ada 18 kali kegiatan di 18 provinsi dengan target jangkauan 90 pulau 3T.
Kali ini, Kompas berkesempatan untuk meliput secara langsung rangkaian pembukaan ERB 2024. Akan ada empat pulau yang menjadi lokasi kegiatan ekspedisi rupiah tersebut, yakni Pulau Sebatik di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara; Pulau Bunyu di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara; serta Pulau Derawan dan Pulau Maratua di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Selain itu, kegiatan juga akan berlangsung di Desa Talisayan, Kabupaten Berau.
Dari pulau ke pulau, rombongan akan berlayar dengan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dr Soeharso (990). Perjalanan akan dimulai dengan acara seremonial di Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) XIII Tarakan, Kalimantan Utara, sebelum menuju Pulau Sebatik.
Setibanya di Pulau Sebatik, rombongan akan menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN), yang berbatasan langsung dengan negeri jiran. Di sana akan ada peresmian Tugu Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah sebagai simbol kedaulatan.
Lebih lanjut, ekspedisi rupiah sebagai agenda utamanya akan diisi dengan berbagai kegiatan, seperti layanan penukaran uang, edukasi CBP Rupiah, serta layanan kesehatan. Pada hari-hari berikutnya, rangkaian ERB 2024 akan dilanjutkan, masing-masing di Pulau Derawan, Pulau Maratua, Desa Talisayan, dan Pulau Bunyu.
Lantas, bagaimana antusiasme masyarakat saat menyambut rupiah baru di tangan? Apa makna uang bagi mereka yang tinggal di wilayah 3T? Oleh sebab itu, Kompas akan menceritakan perjalanan ekspedisi rupiah tersebut dari hari ke hari selama tujuh hari ke depan.