Secara umum tingkat permintaan perkantoran di Jakarta mulai naik, tetapi berpotensi tertekan di tengah tahun.
Oleh
MEDIANA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perusahaan yang bergerak di bidang teknologi dan telekomunikasi masuk ke dalam jajaran perusahaan yang mengurangi luas ruang perkantoran sepanjang 2021–2023. Penerapan model bekerja dari rumah dan mana pun secara penuh memengaruhi fenomena itu, selain faktor gelombang pemutusan hubungan kerja yang marak terjadi di industri teknologi. Namun, secara umum, tingkat permintaan perkantoran di Jakarta sudah mulai naik tetapi berpotensi tertekan di pertengahan tahun dengan masuknya pasokan perkantoran baru.
Berdasarkan riset Colliers Indonesia pada tahun 2021–2023 terdapat tiga tren yang terjadi di dalam gedung perkantoran. Tren pertama adalah pengurangan luas perkantoran 40–80 persen. Tipe industri yang terpantau ada dalam tren pertama ini, yaitu maskapai, kecantikan dan kosmetik, teknologi, manufaktur, serta telekomunikasi.
Kemudian, tren kedua adalah ekspansi luas ruang perkantoran 80–400 persen. Perusahaan yang melakukannya mulai dari tipe industri produk konsumen akhir (consumer product), engineering services, finansial, minyak dan gas bumi, hingga teknologi.
Adapun tren ketiga adalah relokasi ke gedung dengan sertifikasi bangunan hijau. Tipe industrinya mencakup antara lain farmasi, energi terbarukan, dan jasa perminyakan (oil services).
”Beberapa tahun terakhir, pasar perkantoran di Jakarta didominasi perusahaan yang berasal dari sektor industri teknologi. Pada saat pandemi Covid-19, di antara perusahaan teknologi (termasuk start up) melakukan pengurangan luas ruang perkantoran karena menerapkan bekerja dari rumah ataupun dari mana pun secara total dan pemutusan hubungan kerja (PHK). Sektor industri teknologi bergerak sangat dinamis,” ujar Senior Associate Director Office Services -Tenant Representation Colliers Indonesia Suryo Wibowo, dalam konferensi pers, Rabu (10/1/2024), di Jakarta.
Mengutip laman layoffs.fyi, sepanjang 2023, di tingkat global, terdapat 1.185 perusahaan teknologi melakukan PHK. Sekitar 262.000 pekerja terdampak. Dari laman yang sama, sepanjang 2022, di tingkat global, terdapat 1.064 perusahaan teknologi melakukan PHK dengan sekitar 164.000 karyawan terdampak. Nama-nama besar perusahaan teknologi diketahui melakukan PHK, seperti Google, Meta, dan Amazon. Sayangnya, laman layoffs.fyi tidak menampilkan data sebelum tahun 2022.
Di Indonesia, sepanjang 2023 terdapat beberapa perusahaan teknologi besar memangkas karyawan. Sebagai contoh, GoTo, Shopee, RuangGuru, Zenius, dan SayurBox. Pada tahun yang sama juga ada perusahaan teknologi yang tutup permanen, seperti JD.ID dan Fabelio.
Karena pergerakan industri teknologi amat dinamis, dia mengatakan masih ada perusahaan teknologi yang malahan ekspansi luas ruang perkantoran. Penambahan luasnya bahkan berlipat-lipat dari luas ruang semula. Oleh karena itu, Colliers Indonesia mencantumkan tipe industri teknologi ke dalam tren kedua.
Menurut Suryo, ada kemungkinan pada jangka panjang, perusahaan teknologi skala besar akan memutuskan menggunakan gedung perkantoran yang bersertifikat bangunan hijau. Untuk kondisi sekarang, dari temuan Colliers Indonesia, belum banyak manajemen perusahaan teknologi yang benar-benar mau melaksanakan pindah ke bangunan hijau.
Tingkat hunian
Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto mengatakan, properti perkantoran di Jakarta dan Surabaya masih menghadapi isu meningkatkan tingkat hunian. Total pasokan properti perkantoran di Jakarta sampai 2023 berasal dari proyek yang sedang dalam tahap konstruksi. Sebagai contoh, Luminary Tower di kompleks Thamrin Nine sudah beroperasi, menambah pasok perkantoran di area pusat bisnis sekitar 57.000 meter persegi. Contoh lainnya, Jakarta International Tower yang juga telah beroperasi menambah pasokan di luar area pusat bisnis seluas 24.740 meter persegi.
”Pasokan properti perkantoran di area pusat bisnis Jakarta akan terbatas pada 2024. Penambahan pasokan akan kembali terjadi tahun 2025. Sementara pasokan di luar area pusat bisnis Jakarta akan tetap bertambah tahun depan, tetapi setelah itu akan mulai melambat,” ujarnya.
Dilihat dari sisi permintaan properti perkantoran di Jakarta sudah mulai naik tahun ini dibandingkan tiga tahun sebelumnya yang terkena pandemi Covid-19. Kenaikan terjadi, baik di dalam maupun di luar pusat bisnis Jakarta. Tingkat hunian properti perkantoran di dalam pusat bisnis pada triwulan IV-2023 sudah menyentuh 75,4 persen dan di luar pusat bisnis 75 persen.
Permintaan properti perkantoran di Jakarta sudah mulai naik tahun ini dibandingkan tiga tahun sebelumnya yang terkena pandemi Covid-19.
Kendati tingkat hunian sudah mulai naik, dia mewaspadai bisa terjadi tekanan. Sebab, tahun 2024 sudah siap dengan pasokan baru properti perkantoran yang selesai dibangun dan beroperasi.
Di Surabaya, riset Colliers Indonesia menemukan tingkat hunian perkantorannya tercatat sekitar 66,9 persen dan hampir mendekati kondisi sebelum pandemi Covid-19. Tidak ada tambahan pasokan properti perkantoran baru di Surabaya pada tahun 2023 sehingga membantu penyerapan ruang kantor yang sudah tersedia.
”Ruang kantor yang belum terserap di Surabaya masih cukup tinggi, yaitu sekitar 200.000 meter persegi,” ucapnya.
Masih panjang
Secara terpisah, peneliti Center of Digital Economy and Small Medium Enterprises di Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Izzudin Al Farras Adha menyampaikan, perusahaan teknologi bergantung pada pendanaan dari perusahaan modal ventura atau angel investor. Kemampuan memberikan pendanaan pada perusahaan teknologi tersebut, salah satu faktor utamanya adalah bergantung pada situasi ekonomi-keuangan global. Situasi ekonomi-keuangan global banyak dipengaruhi oleh tingkat suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (Fed Funds Rate)
Sejak paruh I-2022, Fed Funds Rate terus mengalami tren meningkat. Pasar memperkirakan suku bunga Fed Funds Rate turun tipis tahun ini, maksimal 100 basis poin (1 persen) dan akan terus turun secara bertahap hingga tahun 2026.
Pergerakan Fed Fund Rate tersebut diikuti tingkat suku bunga acuan (7 Day Repo Rate) Bank Indonesia yang turut mengalami tren kenaikan tingkat suku bunga sejak pertengahan 2022. Apabila Fed Funds Rate sudah mulai turun secara bertahap mulai pertengahan 2024, kecenderungannya ialah suku bunga acuan Bank Indonesia juga akan mengalami penurunan secara bertahap.
“Terkait dengan tingkat suku bunga acuan di AS dan Indonesia yang masih tinggi dan penurunan secara bertahap itu, keputusan PHK karyawan pada perusahaan teknologi, khususnya bagi startup yang belum memperoleh keuntungan. Tampaknya, situasi ini masih akan berlangsung setidaknya hingga tahun depan (2024 dan 2025),” ujar Izzudin.