Tiktok berencana menyuntikkan dana lebih dari Rp 23,38 triliun dalam upaya mengambil alih saham mayoritas Tokopedia.
Oleh
MEDIANA
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tiktok, aplikasi milik perusahaan raksasa teknologi China, ByteDance, berencana menyuntikkan investasi lebih dari 1,5 miliar dollar AS atau Rp 23,38 triliun dalam jangka panjang ke Tokopedia, sekaligus mengambil alih saham mayoritas aplikasi lokapasar itu.
Sekretaris Perusahaan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo), grup perusahaan yang membawahkan Tokopedia, RA Koesoemohadiani, seperti dikutip dari Keterbukaan Informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin (11/12/2023), mengatakan, rencana kemitraan strategis GoTo melalui PT Tokopedia dimulai dengan konsultasi terlebih dulu dengan pemerintah.
Adapun kampanye pertama Tokopedia dan Tiktok dilakukan dalam inisiatif Beli Lokal pada 12 Desember 2023, bersamaan dengan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). Bisnis Tokopedia dan Tiktok Shop Indonesia ini akan dikombinasikan di bawah entitas Tokopedia.
Tiktok telah berkomitmen untuk memberikan investasi awal dalam bentuk dana tunai dan surat sanggup bayar (promissory notes) dan tambahan pendanaan untuk mendukung modal kerja yang dibutuhkan Tokopedia.
Sehubungan dengan hal itu, GoTo dan Tokopedia telah menandatangani beberapa perjanjian secara terpisah dengan Tiktok. Pertama, perjanjian pembelian aset tertanggal 10 Desember 2023. Aset yang diambil alih oleh Tokopedia berupa kontrak bisnis dan hak eksklusif untuk memiliki dan mengoperasikan Tiktok Shop di Indonesia dari Tiktok dengan nilai pembelian 340 juta dollar AS atau setara dengan Rp 5,338 triliun. Rencana pembelian aset ini diharapkan dapat diselesaikan pada triwulan pertama 2024.
Rencana pembelian aset ini diharapkan dapat diselesaikan pada triwulan pertama 2024.
Kedua, perjanjian ambil bagian saham tertanggal 10 Desember 2023. Hal ini sehubungan dengan rencana investasi Tiktok ke Tokopedia senilai 840 juta dollar AS atau setara Rp 13,188 triliun. Dana itu digunakan untuk mengambil alih saham lama dan membeli saham baru yang akan dikeluarkan Tokopedia. Pada saat penyelesaian rencana investasi ini, Tokopedia juga akan menerima surat sanggup bayar dari Tiktok sebesar 1 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 15,7 triliun.
Menurut siaran pers bersama GoTo dan TikTok, mereka akan berkomitmen memberikan manfaat lebih luas bagi para pelaku UMKM di Indonesia dengan memanfaatkan platform e-dagang dan mendorong penciptaan jutaan lapangan kerja baru dalam lima tahun mendatang. Dengan penggabungan itu, mereka juga menyatakan lebih dari 90 persen mitra pedagang merupakan UMKM.
Indonesia adalah salah satu pasar Tiktok yang paling penting. Menurut perusahaan riset Statista, Indonesia memiliki 106,5 juta pengguna Tiktok pada Oktober 2023, atau pengguna terbesar kedua setelah Tokopedia.
Dalam laporan analis pasar Momentum Works bertajuk ”Ecommerce in Southeast Asia” (Juni 2023), Shopee, Lazada, dan Tokopedia tetap menjadi tiga lokapasar teratas di Asia Tenggara. Sementara Tiktok Shop, bagian dari Tiktok, dinilai telah berkembang menjadi pemain penting di pasar e-dagang Asia Tenggara.
Kabar adanya kerja sama antara Tiktok dan GoTo dimulai setelah Pemerintah Indonesia memberlakukan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan melalui Sistem Elektronik pada 26 September 2023. Permendag ini melarang transaksi e-dagang di platform media sosial.
Pada 4 Oktober 2023, Tiktok mengumumkan menutup Tiktok Shop Indonesia. Setelah itu, Keterbukaan Informasi BEI pada 8 Desember 2023 menyebut GoTo membenarkan terkait kabar yang ditulis di media bahwa Tiktok akan bekerja sama dengan GoTo.
GoTo Group, dibentuk melalui penggabungan Gojek dan Tokopedia pada tahun 2021, lalu melantai di BEI pada April tahun 2022, tetapi belum kunjung meraih profit. Mengutip Nikkei Asia, GoTo Group membukukan kerugian bersih Rp 40,4 triliun atau 2,6 miliar dollar AS pada 2022, 56 persen lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Meskipun kerugiannya semakin mengecil pada tahun 2023 karena GoTo Group berupaya memangkas insentif, biaya pemasaran, dan gaji perusahaan, perusahaan masih harus menghadapi persaingan ketat dengan perusahaan.
Pada penawaran perdana, harga saham GoTo mencapai Rp 338. Harga terus merosot hingga per Senin (11/12/2023) pukul 14.55 tercatat sekitar Rp 80, seperti terlihat dari laman BEI.
Persaingan
CEO Momentum Works Jianggan Li saat dihubungi berpendapat, kesepakatan GoTo dan Tiktok sangat bagus untuk Tiktok. Jika diterapkan dan dilaksanakan dengan baik, kesepakatan tersebut akan membentuk kembali lanskap persaingan e-dagang di Indonesia.
”Setelah melewati banyak tantangan teknis dan memungkinkan kendali operasional hampir penuh atas Tokopedia, kami memperkirakan Tiktok akan memiliki lalu lintas pelanggan tanpa batas dan memiliki cara memonetisasi e-dagang dengan lebih baik,” ujarnya.
Direktur Ekonomi Digital di Center of Economics and Law Studies Nailul Huda, saat dihubungi terpisah, juga mempunyai pandangan senada. Tokopedia akan mendapatkan ekosistem layanan yang dimiliki oleh Tiktok, terutama fitur live shopping. Tiktok pun akan mudah mengakses ekosistem GoTo, yaitu pembayaran (GoPay) dan logistik (GoSend), selain layanan lokapasar dalam Tokopedia.
”Persaingan ketat memang terjadi antara Tokopedia, Shopee, dan Tiktok Shop Indonesia. Cuma hal yang harus dipastikan oleh pemerintah adalah perizinan yang akan dilakukan pascapengumuman kesepakatan investasi Tiktok ke Tokopedia,” katanya.
Nailul menyampaikan, ada tidaknya kesepakatan investasi Tiktok ke Tokopedia, potensi barang impor meluber di platform e-dagang akan selalu ada. Pemerintah seharusnya menegaskan komitmen meningkatkan pengawasan barang impor, menerapkan tagging asal barang, dan mengimplementasikan pajak impor konsumsi khusus.
”Bisa pula pemerintah menerapkan regulasi tambahan berupa minimal porsi barang impor di platform e-dagang,” kata Nailul.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Usman Kansong mengatakan, Tiktok tetap harus mengikuti regulasi yang berlaku di Indonesia jika Tiktok Shop akan beroperasi lagi.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, Tiktok yang berinvestasi ke Tokopedia adalah urusan bisnis. Investasi pada e-dagang memang diperbolehkan, termasuk dari asing. Namun, dia mengingatkan komitmen untuk memprioritaskan produk UMKM lokal.
”Tiktok dan GoTo Group harus patuh terhadap Permendag Nomor 31/2023. Dalam ketentuan ini sudah jelas bahwa ada pemisahan e-dagang dari media sosial,” kata Teten.