Asosiasi Lokapasar Indonesia Targetkan Rp 25 Triliun dalam Harbolnas 12.12
Hari Belanja Online Nasional alias Harbolnas 12.12 diharapkan mampu menembus Rp 25 triliun. Tren positif ini diprediksi akan berlanjut pada tahun mendatang.
Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Hari BelanjaOnlineNasional atau Harbolnas 12.12 ditargetkan meraup Rp 25 triliun selama tiga hari penyelenggaraannya. Nilai transaksi perdagangan digital diproyeksikan masih akan meningkat pada tahun mendatang.
Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga mengatakan, Harbolnas 12.12 diharapkan mampu menyentuh Rp 25 triliun selama tiga hari transaksi, yakni Minggu (10/12/2023) hingga Selasa (12/12/2023). Dua hari pertama, aneka promosi, antara lain potongan harga, ditawarkan untuk produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
”Kami targetkan 70 persen dari transaksi Harbolnas itu produk lokal,” ujar Bima dalam konferensi pers di Summarecon Mall Serpong, Tangerang, Banten, Sabtu (9/12/2023).
Metode pembayaran yang paling banyak digunakan berupa dompet elektronik. Sebab, dompet elektronik telah bekerja sama dengan tiap platform lokapasar. Preferensi konsumen sudah terbentuk. Posisinya disusul pembayaran melalui akun virtual dan transfer bank, lalu transaksi dengan pembayaran tunai langsung di tempat (cash on delivery/COD).
Selama ini, produk-produk yang banyak digandrungi konsumen masih berkisar fashion dan perawatan diri (personal care). Namun, barang yang membedakan dengan tahun lalu, alas kaki (footwear)kini turut menyumbang proporsi besar dalam produk-produk yang terjual di lokapasar.
Meski nilai transaksinya terus meningkat, Chief Marketing Officer Lazada Indonesia Intan Ayu Kartika mengatakan, produk-produk impor masih lebih diminati konsumen. Hal ini terbukti pula dari persentase nilai penjualan produk lokal dibandingkan dengan total penjualan. Dalam data yang diolah tim Litbang Kompas, proporsi nilai produk lokal berkisar di angka 45,1 persen hingga 48,3 persen pada 2018-2021.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Isy Karim mengatakan, Harbolnas akhir tahun ini akan diikuti lebih dari 500 merek. Target nilai transaksi yang mencapai Rp 25 triliun ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu yang sebesar Rp 22,7 triliun.
Guna meminimalkan serbuan produk impor, pemerintah mengatur secara keseluruhan barang-barang yang masuk ke dalam negeri, baik daring maupun luring. Pengawasan akan kembali ke pabean (border)dari sebelumnya barang impor diawasi di luar kawasan pabean (post border).
”Diprioritaskan produk-produk (impor) komestik, fashion, tekstil dan produk tekstil, serta aksesori yang membanjiri Indonesia. Utamanya barang-barang yang sifatnya konsumtif sedang dialihkan dari post border jadi border,” tutur Isy.
Berdasarkan laporan Harbolnas 2022 yang dirilis idEA dan NielsenIQ Indonesia, nilai penjualannya mencapai Rp 22,7 triliun. Nominalnya naik Rp 4,7 triliun dibandingkan pada 2021. Penjualan produk-produk lokal juga meningkat Rp 10 triliun dengan kenaikan tertinggi masih dari Jawa sebesar 15 persen dari tahun sebelumnya. Jumlah penjualan harian bahkan melonjak enam kali dari rata-rata reguler harian.
Tren 2024
Nilai transaksi yang terus meningkat dari tahun ke tahun diprediksi masih akan berlanjut pada 2024. Namun, pertumbuhan tertinggi telah terjadi saat pandemi Covid-19 melanda.
Intan mengatakan, perilaku masyarakat untuk berbelanja daring akan tetap jadi favorit pada 2024. ”Generasi muda, setengahnya, tetap prefer belanja online sehingga tahun depan kami lihat akan terus bertumbuh,” ujarnya.
Sementara itu, pemerintah belum dapat memprediksi tren transaksi dan dinamika lokapasar tahun depan. Sebab, perkembangan teknologi dirasa begitu cepat.
Isy berpendapat, perkembangan teknologi sangat dinamis. Alhasil, pihaknya akan terus mengikuti dinamika yang terjadi, sesuai dengan kapasitasnya sebagai regulator.