logo Kompas.id
EkonomiKetiadaan Industri Hambat...
Iklan

Ketiadaan Industri Hambat Terminal Peti Kemas Jayapura

Bongkar muat peti kemas di Jayapura masih bergantung pada konsumsi masyarakat. Absennya industrialisasi mengakibatkan ketidakseimbangan volume barang yang masuk dan keluar, sehingga harga logistik terkerek naik.

Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
· 3 menit baca
Ilustrasi. Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan peti kemas Jayapura, Papua, Jumat (14/7/2017).
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Ilustrasi. Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan peti kemas Jayapura, Papua, Jumat (14/7/2017).

JAKARTA, KOMPAS – Ketiadaan industri menghambat perkembangan terminal peti kemas (TPK) Jayapura, Papua. Jumlah logistik yang masuk tidak seimbang dengan logistik keluar. Alhasil, harga barang pun dinaikkan untuk menyiasati kontainer yang nyaris kosong saat kembali ke pelabuhan awal.

“Karena tidak ada industri, maka tidak ada muatan untuk keluar. Jadi kita lebih banyak (bergantung) pada (kiriman) barang konsumtif,” ujar Kepala TPK Jayapura Welta Selfie di Jayapura, Papua, Senin (2/10/2023).

Editor:
MUHAMMAD FAJAR MARTA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000