Andalkan Penyelenggaraan ”Event” untuk Tarik Wisatawan
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan, kunjungan wisman pada 2023 sebanyak 8,5 juta kunjungan dan pergerakan wisnus 1,4-1,8 miliar pergerakan.
Oleh
MEDIANA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan pergerakan wisatawan Nusantara semakin pulih pascapandemi Covid-19. Pemulihan bisa semakin optimal dirasakan industri pariwisata jika diikuti dengan memperbanyak festival dan kegiatan pertemuan, perjalanan insentif, pertemuan, pameran atau MICE.
Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Juni 2023, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mencapai 1,06 juta kunjungan. Jumlah ini naik 11,44 persen dibandingkan Mei 2023 dan naik 119,64 persen secara tahunan. Wisman yang berkunjung ke Indonesia pada Juni 2023 didominasi warga negara Singapura (16,41 persen), Malaysia (15,88 persen), dan Australia (12,47 persen).
Sementara sepanjang Januari-Juni 2023, jumlah kunjungan wisman mencapai 5,18 juta kunjungan atau setara 88,12 persen dari total kunjungan wisman tahun 2022. Negara asal wisman yang mendominasi kunjungan periode ini adalah Malaysia (16,9 persen), Singapura (12,9 persen), dan Australia ( 12,3 persen).
Kemudian, dari sisi wisatawan Nusantara (wisnus), pada semester I-2023, data BPS menyebutkan, perjalanan wisnus mencapai 433,57 juta perjalanan. Jumlah ini naik 12,57 persen dibandingkan semester I-2022. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan, kunjungan wisman pada 2023 sebanyak 8,5 juta kunjungan dan pergerakan wisnus 1,4-1,8 miliar pergerakan.
Menurut Wakil Ketua Umum Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Budijanto Ardiansyah, Minggu (27/8/2023), di Jakarta, jika melihat pencapaian kunjungan wisman sesuai rilis BPS Januari-Juni 2023, target 8,5 juta kunjungan yang telah ditetapkan pemerintah bukan angka yang sulit untuk dicapai. Beberapa daerah tujuan wisata, terutama Bali, kini sedang memperoleh kedatangan wisman yang tinggi.
”Sekarang, tinggal bagaimana caranya membuat lebih banyak festival, event, dan membuka penerbangan langsung sebanyak mungkin untuk mengundang wisman masuk,” ujar Budijanto.
Terkait dengan pergerakan wisnus, Budijanto mengatakan, angka pertumbuhan pergerakan wisnus dari dulu selalu menjadi andalan industri pariwisata nasional. Saat pandemi Covid-19 pun, wisnus menjadi andalan. Oleh karena itu, pergerakan wisnus harus dijaga.
”Kendalanya (menjaga pergerakan wisnus), harga tiket pesawat domestik masih tinggi. Pekerjaan rumah pemerintah ini semestinya segera dicarikan solusi,” katanya.
Chairman Pacific Asia Travel Association (PATA) Indonesia Chapter, Setyono Djuandi Darmono, menambahkan, sejumlah wisman yang datang belakangan termasuk wisatawan bisnis. Indonesia dinilai masih menarik sebagai tujuan investasi di tengah kondisi pelambatan perekonomian global.
Fenomena seperti itu, menurutnya, perlu dioptimalkan. Hanya saja, Indonesia perlu menyiapkan sarana-prasarana, mulai dari pemandu hingga kebersihan toilet duduk. Fasilitas yang menunjang turis untuk belanja sesuai selera mereka juga harus disiapkan.
”Beberapa rombongan wisman yang datang ke DKI Jakarta dan sekitarnya, misalnya, merupakan turis bisnis. Di sana, mereka senang karena fasilitas hotel, restoran, dan kawasan industri yang lengkap. Mereka juga mau diajak berkunjung ke Tanjung Lesung, Morotai, dan Kendal, lalu di sana mereka ditawari untuk berinvestasi,” ucap Setyono yang juga pendiri PT Banten West Java Tourism Development Corporation.
Setyono menambahkan, kebijakan visa akan memengaruhi minat untuk tertarik datang. Dia berharap agar pemerintah membuat skema kebijakan visa yang tepat sasaran kepada negara yang benar-benar pasar yang menguntungkan bagi Indonesia.
Strategi promosi
Sementara itu, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal menyampaikan, tahun lalu, kunjungan wisman bisa lebih dari 5 juta karena terbantu oleh penyelenggaraan G20. Untuk memenuhi target kunjungan wisman tahun 2023, pemerintah dan pelaku industri pariwisata nasional perlu mempertimbangkan tren pasar.
”Indonesia harus bersaing dengan negara lain yang mengandalkan pariwisata untuk pertumbuhan ekonomi. Maka, event yang berskala cukup besar perlu dibuat supaya bisa menarik turis. Pembuatan acara juga semestinya tidak memakai daerah tujuan wisata itu-itu saja, apalagi pemerintah sudah menetapkan destinasi superprioritas,” tuturnya.
Setelah menyusun event, Faisal menyebut pentingnya strategi promosi yang tepat. Sembari menyiapkan langkah itu, pemerintah perlu terus membenahi daerah tujuan wisata. Dalam satu daerah perlu dibuat produk wisata yang terintegrasi.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini menyebutkan, sudah ada gagasan menyelenggarakan Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) 2024. Gagasan ini dicetuskan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) dan didukung oleh Kemenparekraf.
”Ini berangkat dari pemikiran di beberapa negara, apalagi setelah Covid-19 selesai, pembatasan sudah terbuka. Pariwisata sudah mulai bergeliat, Indonesia juga sudah mulai bangkit dan perkembangan wisman yang datang bagus. Sementara Indonesia belum memiliki sebuah event internasional yang mengampu atau memaparkan destinasi yang Indonesia punya,” kata Ni Made di sela-sela Konferensi Pers Mingguan Kemenparekraf, Senin (21/8/2023), di Jakarta.
WITF 2024 akan bersifat travel mart (pasar pariwisata). Seluruh asosiasi kepariwisataan di bawah GIPI, termasuk agen perjalanan, hotel, dan taman rekreasi, akan ikut serta. Karena WITF 2024 bersifat travel mart, harapannya peserta yang hadir bisa menghasilkan kesepakatan transaksi untuk mendatangkan wisman masuk ke Indonesia.
Made membenarkan bahwa sebelumnya sudah terdapat sejumlah pameran perjalanan wisata (travel fair) yang diadakan oleh asosiasi kepariwisataan. Bahkan, ada juga travel fair yang diselenggarakan swasta/korporat, misalnya Kompas Travel Fair pada 1-3 September mendatang di ICE BSD, Tangerang, Banten.
”Saatnya kita bersama-sama, berkolaborasi untuk menarik wisatawan ke Indonesia. Kalau keroyokan hasilnya akan luar biasa,” tuturnya.