Pertumbuhan permintaan rumah telah mengerek harga hunian. Pencarian lokasi hunian dinilai semakin mempertimbangkan aksesibilitas dan infrastruktur.
Oleh
BM LUKITA GRAHADYARINI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Harga rumah di sejumlah kota besar di Indonesia merangkak naik. Kenaikan harga didorong pertumbuhan permintaan hunian, baik rumah milik maupun rumah sewa.
Berdasarkan Flash Report Rumah123.com dan Indeks Harga Rumah Seken 99.co Indonesia, harga rumah selama Juni 2022 hingga Juni 2023 mengalami kenaikan sebesar 2,2 persen. Adapun selama Januari-Juni 2023, harga rumah naik 1,5 persen. Sebanyak 11 dari 13 kota dalam indeks mengalami kenaikan harga tahunan, yakni Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Surabaya, Semarang, Surakarta, Medan, Denpasar dan Makassar.
Kenaikan harga rumah tertinggi secara tahunan tercatat di Makassar, yakni naik sebesar 8,8 persen, diikuti oleh Denpasar 7,0 persen, Bogor 4,5 persen, dan Medan 3,5 persen. Di Jawa, kenaikan harga tahunan juga dicatatkan oleh tiga kota besar, yaitu Semarang (3,9 persen), Surabaya (3,7 persen), dan Surakarta (1,2 persen).
Associate Vice President Marketing 99 Group Indonesia Firman Pamungkas Putra, dalam keterangan pers, Selasa (18/7/2023), mengatakan, kenaikan harga rumah berlangsung seiring dengan tumbuhnya permintaan hunian sewa dan jual. Dari sisi suplai, volume pasokan rumah per Juni 2023 juga meningkat, yakni sebesar 24,9 persen secara tahunan.
Merangkaknya harga hunian turut ditopang pengembangan infrastruktur. Di antaranya, pengembangan infrastruktur baru, seperti Makassar New Port, jalur kereta api (Makassar-Pare-Pare Railway) dan Jalan Tol Makassar, Maros, Sungguminasa/Gowa, Takalar (Mamminasata) yang akan meningkatkan akses untuk mendukung kegiatan industri, logistik dan pariwisata, dan berdampak positif pada sektor properti di Kota Makassar.
Selain Makassar, Kabupaten/Kota Bogor juga mencatatkan pertumbuhan infrastruktur. Harga rumah yang relatif terjangkau serta ketersediaan infrastruktur eksisting yang memadai, rute tol Jagorawi dan jalur kereta mendorong peningkatan harga rumah di Bogor. Pilihan harga rumah yang paling diminati ialah di bawah Rp 400 juta.
Adapun rencana pengembangan kereta ringan (LRT) lintas Cawang-Cibubur-Bogor dinilai akan semakin mendorong aksesibilitas menuju dan dari pusat kota Jakarta. Faktor ini menjadikan Bogor sebagai salah satu kota satelit yang dipilih pencari rumah.
Pihaknya merujuk data PT Jasamarga (Persero), yakni peningkatan volume kendaraan yang melewati Tol Jagorawi dan Bogor Ring Road sejak tahun 2020 sebesar 19,3 persen dengan total volume kendaraan 163,5 juta pada akhir tahun 2022. Pada triwulan I (Januari-Maret) 2023, total volume kendaraan tercatat sebanyak 41,2 juta atau tumbuh 6,7 persen dibandingkan dengan triwulan I-2022.
”Ini mengindikasikan bertumbuhnya pergerakan dari dan menuju Kota/Kabupaten Bogor,” ujarnya.
Pencarian populer
Sementara itu, wilayah yang paling populer dalam pencarian hunian di 13 kota selama bulan Juni 2023 ialah Tangerang (15,6 persen), diikuti Jakarta Barat (10,1 persen), dan Jakarta Selatan (9,8 persen).
Pulau Bali juga masih mencatatkan pertumbuhan popularitas pencarian pada bulan Juni 2023, yakni Denpasar naik 1,3 persen secara tahunan dan Badung naik 0,5 persen. Pertumbuhan popularitas pencarian hunian di Bali tercatat positif sejak akhir tahun 2022. Sejalan dengan pertumbuhan permintaan itu, Kota Denpasar mencatatkan kenaikan harga berkisar 3-7 persen selama bulan Januari-Juni 2023.
Chief Data Officer 99 Group, Luqman Hakim, dalam laporan tersebut, menyebut, tren positif hunian itu terjadi bersamaan dengan kebijakan visa rumah kedua (second home visa) yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM RI melalui Surat Edaran Nomor IMI-0740.GR.01.01 Tahun 2022 tentang Pemberian Visa dan Izin Tinggal Terbatas Rumah Kedua yang diterbitkan tanggal 25 Oktober 2022 dan berlaku mulai 25 Desember 2022.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Indeks Harga Konsumen (IHK) Juni 2023 tumbuh 0,14 persen secara bulanan sehingga IHK tahunan 3,52 persen atau inflasi terendah sejak April 2022. Angka inflasi Juni 2023 tercatat menurun dibandingkan dengan bulan Mei 2023 sebesar 4,0 persen. Sementara itu, Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan (BI 7-Days Reverse Repo Rate) di angka 5,75 persen selama semester I (Januari-Juni) 2023.
Secara terpisah, Country Manager Rumah.com Marine Novita menilai, kebijakan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75 persen diharapkan bisa mempertahankan tren positif sektor properti yang terus membaik. Situasi itu juga didukung oleh angka inflasi Indonesia yang mulai melandai sehingga diprediksi akan berdampak positif bagi kinerja sektor properti pada Semester II (Juli-Desember) 2023.
”Laju inflasi tercatat melandai secara tahunan di bulan Juni 2023. Inflasi yang rendah biasanya akan mendorong tingkat suku bunga mengalami penurunan sehingga dapat berimbas positif terhadap industri properti di Tanah Air,” kata Marine dalam keterangan pers, pekan lalu.
Melandainya inflasi dinilai merupakan sentimen positif untuk sektor properti karena turunnya inflasi akan membuat daya beli masyarakat meningkat sehingga penjualan rumah berpotensi naik. Sentimen positif itu terlihat pada indeks harga dan permintaan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, baik dari sisi penjual maupun konsumen.
Dari data Rumah.com Indonesia Property Market Report Q2 2023, terjadi kenaikan indeks harga sebesar sebesar 7,1 persen secara tahunan. Indeks suplai juga menunjukkan kenaikan sebesar 6,6 persen.