PT Indo Premier Sekuritas meluncurkan fitur simulasi investasi pada aplikasi Indo Premier. Fitur ini diharapkan membantu orang belum berinvestasi mengasah kemampuan di dunia investasi.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·3 menit baca
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Peserta bersiap mengikuti salah satu sesi paparan kinerja perusahaan dalam Investor Summit 2018 yang berlangsung di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (28/8/2018).
JAKARTA, KOMPAS — Upaya mengajak orang untuk berani mulai berinvestasi dinilai bukan perkara yang mudah. Banyak upaya diperlukan untuk memulai langkah tersebut.
Tak sedikit orang yang sudah paham bahwa berinvestasi merupakan cara yang tepat untuk melakukan mobilitas finansial. Sayangnya, walaupun menyadari investasi penting, menurut survei penyedia jasa survei Populix 2022, satu dari tiga orang belum mulai berinvestasi karena takut rugi.
”Dengan fitur simulasi investasi di aplikasi Indo Premier, orang yang belum berinvestasi dapat belajar berinvestasi dengan harga yang riil terjadi di bursa,” kata Direktur Utama Indo Premier Sekuritas Moleonoto The di Jakarta, Kamis (8/6/2023).
Fitur tersebut, kata Moleonoto, dapat digunakan oleh siapa saja, bukan hanya nasabah Indo Premier. Fitur itu bahkan dapat digunakan oleh nasabah sekuritas lain dan orang yang belum pernah membuka rekening di sekuritas.
Investasi merupakan perjalanan panjang, tetapi harus dimulai sehingga sampai ke tujuan investasi. Alasan Moleonoto memberikan akses bebas kepada siapa pun untuk memanfaatkan fitur ini adalah untuk mendemokratisasikan investasi sehingga dapat diakses oleh siapa saja.
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
Direktur Utama Indo Premier Sekuritas Moleonoto The meresmikan peluncuran fitur simulasi di Jakarta, Kamis (8/6/2023).
Selain fitur simulasi, aplikasi Indo Premier juga memberikan akses untuk berdiskusi tentang investasi. Sepanjang tahun 2022, nasabah Indo Premier bertambah 178.000 nasabah. Dengan demikian, total nasabah yang ada di Indo Premier sekitar 1,1 juta nasabah dari 4 juta akun rekening saham. Pada 2022, total akun investasi di Indonesia mencapai 10 juta rekening.
Produk investasi
Masyarakat juga memerlukan berbagai instrumen agar dapat berinvestasi dengan tepat sesuai tujuan. Dalam kesempatan terpisah, Mandiri Sekuritas melihat, animo masyarakat terhadap produk investasi semakin meningkat. Head of Fixed Income Reaserch Mandiri Sekuritas Handy Yunianto mengatakan, obligasi ritel merupakan instrumen investasi favorit. Daya tariknya setara dengan minat terhadap tiket konser band dari luar negeri.
Sukuk Tabungan seri ST010, misalnya, sudah habis terjual satu hari menjelang masa penawaran berakhir. ST010 terjual sesuai target, yakni mencapai Rp 15 triliun. Bahkan, dalam waktu kurang dari dua pekan pertama masa penawaran, para investor sudah membeli ST010 senilai Rp 10 triliun.
Upaya untuk memperbanyak produk investasi juga dilakukan oleh manajer investasi PT Eastpring Investment Indonesia. Eastpring menjalin kemitraan dengan PT Trust Sekuritas. Easpring menyediakan delapan produk reksa dana yang dapat dibeli melalui aplikasi Trust Sekuritas.
Menurut Presiden Direktur Eastspring Indonesia Alan J Tangkas Darmawan, tujuan kerja sama ini adalah meningkatkan jumlah investor ritel reksa dana di Indonesia.
KOMPAS/PRIYOMBODO (PRI)
Penawaran investasi surat berharga negara (savings bond ritel/ SBR) 008 di laman perusahaan rintisan bidang teknologi, Investree, di Jakarta, Rabu (18/9/2019).
Selain manajer investasi, Bank Syariah Indonesia Tbk juga menerbitkan instrumen investasi berupa Efek Beragun Aset (EBA) Syariah berbentuk surat partisipasi pertama di Indonesia. EBA Syariah ini diterbitkan dalam dua tranches, yaitu kelas A yang ditawarkan melalui mekanisme penawaran umum dan kelas B sebagai kelas subordinasi yang berfungsi melindungi kelas A.
Adapun EBA Syariah kelas A ditawarkan melalui penawaran dengan rata-rata tertimbang jatuh tempo empat tahun dengan nominal sebesar Rp 297,7 miliar. Adapun kelas B dengan total nominal Rp 27,3 miliar atau 8,4 persen dari jumlah kumpulan tagihan yang ditawarkan melalui penawaran terbatas.
Imbal hasil dari EBA Syariah ini 7 persen dengan peringkat AAA dari Pefindo. BSI bertindak sebagai pemberi pembiayaan asal dan penyedia jasa pada penerbitan EBA Syariah ini.