ASRI, anak usaha Agung Sedayu Group, menggelontorkan investasi triliunan rupiah untuk membangun kompleks gedung multiguna di bilangan Kemayoran, Jakarta. Kompleks itu mengintegrasikan mal, apartemen, dan perkantoran.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·3 menit baca
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI
Suasana acara peluncuran Menara Jakarta yang dikembangkan Agung Sedayu Realestat Indonesia (ASRI) Rabu (12/4/2023), di Jakarta. Kompleks properti terintegrasi Menara Jakarta akan dibangun di daerah Kemayoran dengan investasi kurang lebih senilai Rp 7 triliun.
JAKARTA, KOMPAS – Agung Sedayu Realestat Indonesia, anak usaha pengembang Agung Sedayu Group, menggelontorkan investasi triliunan rupiah untuk membangun kompleks gedung multiguna di bilangan Kemayoran, Jakarta. Kompleks tersebut akan mengintegrasikan, antara lain, mal, apartemen, dan perkantoran.
Pembangunan kompleks yang dinamai Menara Jakarta itu diumumkan Agung Sedayu Realestat Indonesia (ASRI), Rabu (12/4/2023), dalam jumpa pers sekaligus gelaran pameran (showcase) di Jakarta. Chief Executive Officer ASRI, Alexander Kusuma, mengatakan real estat ini dibangun dengan konsep holistik dan terintegrasi.
Menara Jakarta nantinya akan memiliki mal enam lantai berisi 227 gerai dengan total luas 29.000 meter persegi. Di atas mal itu, berdiri enam menara setinggi paling tidak 40 lantai. “Apartemen ada empat tower, hotel satu tower, dan kantor satu tower. Jadi totalnya di lahan itu ada enam tower dan dihubungkan oleh mal di dasarnya,” kata Alexander.
Pembangunan mal ditargetkan tuntas pada 2024, sementara sebagian unit di dua menara apartemen telah mulai diserahterimakan. “Handover itu semua bertahap. Untuk perkantoran sekarang sedang dibangun, target selesainya dua tahun ke depan,” tambah Alexander.
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI
Chief Executive Officer ASRI, Alexander Kusuma (duduk, tengah), Chief Marketing Officer ASRI Frans Arsianto (duduk, kiri), dan Chief Operating Officer Mall and Cinema ASRI, David Hilman hadir dalam konferensi pers pameran Menara Jakarta, Rabu (12/4/2023), di Jakarta. Kompleks properti terintegrasi Menara Jakarta akan dibangun di daerah Kemayoran dengan investasi kurang lebih senilai Rp 7 triliun.
Menara Jakarta dibangun secara patungan (joint venture) dengan berbagai pihak pengembang lain. Jika ditotal, ia memperkirakan modal yang digelontorkan hingga pembangunan selesai diperkirakan bisa mencapai Rp 7 triliun.
Adapun Kemayoran dinilai sebagai tempat yang strategis untuk membangun kompleks Menara Jakarta. Sebab, kata Chief Marketing Officer ASRI Frans Arsianto, lokasinya berada di antara Jakarta Pusat dan Jakarta Utara. Di samping itu, area sekitarnya cukup padat dan berkembang.
“Ada hampir 25.000 unit apartemen di sana, kemudian ada dua rumah sakit, tiga sekolah internasional, lima hotel, dan ada 22 gedung perkantoran. Ada juga JIExpo. Mereka bisa menjadi captive market (segmen pasar) kami,” kata dia.
Menurut Frans, Menara Jakarta nantinya tidak hanya sekadar jadi pusat perbelanjaan dan tempat tinggal, melainkan juga pusat komunitas masyarakat setempat. Fungsi ini akan dimainkan terutama oleh mal sebagai tempat pilihan masyarakat untuk bertemu dan bersosialisasi. Apalagi, belum ada mal di daerah Kemayoran.
AGUNG SEDAYU REALESTAT INDONESIA
Gambaran Menara Jakarta
Adapun kelompok masyarakat yang menjadi target utama adalah mereka yang tinggal pada radius jarak tempuh 10-15 menit dari pusat pengembangan Menara Jakarta. Mal tersebut nantinya juga akan dilengkapi enam ruangan bioskop.
Chief Operating Officer Mall and Cinema ASRI, David Hilman, mengatakan, momen pascapandemi Covid-19 adalah saat yang tepat untuk membangun mal. Sekalipun sektor ritel luring sempat tergantikan oleh belanja daring, kini banyak mal yang jumlah pengunjungnya telah kembali pulih hingga mencapai titik prapandemi.
“Saya kira, (belanja) online dan offline bisa berjalan sama-sama. Online memang convenient (nyaman), tetapi touch and feel (menyentuh dan merasakan) itu harus ada, contohnya waktu kita mau belanja sepatu dan baju,” kata dia.
Ia juga optimistis kegiatan ritel akan berjalan baik di Menara Jakarta karena konsep pembangunannya yang terintegrasi. “Itu approach (pendekatan) kami ke proyek-proyek ASRI. Kami enggak hanya bikin apartemen atau mal, tetapi holistik, entertainment (hiburan), kerja, tempat tinggal, semua ada di satu tempat,” ujar David.
AGUNG SEDAYU REALESTAT INDONESIA
Gambaran Menara Jakarta
Sebelumnya, Head of Research Colliers Indonesia, Ferry Salanto, memprediksi pasar apartemen dan perkantoran di DKI Jakarta belum akan pulih pada 2023. Selama 2019-2022, pemasarannya justru mengalami penurunan.
Pada 2019, misalnya, unit baru yang diluncurkan mencapai 10.127 unit, tetapi menurun menjadi hanya 1.484 pada 2022. Yang terjual pun tak sampai seluruhnya, hanya 1.389 unit. Menurut Ferry, permintaan yang rendah dipicu minimnya proyek baru.
Kendati begitu, pada 2023, diperkirakan secara kumulatif ada 6.708 unit yang selesai dibangun akibat penundaan di tahun-tahun sebelumnya. Namun, permintaan diprediksi tetap akan lesu. “Kami perkirakan permintaan sulit naik akibat ekspektasi kondidi makroekonomi yang diprediksi tidak lebih baik dari tahun lalu,” kata Ferry.