Sektor yang akan mengungguli kinerja IHSG adalah teknologi, transportasi, dan konsumer non-siklikal. Sebaliknya, sektor energi, infrastruktur, properti, dan industri dasar menjadi sektor yang berkinerja di bawah IHSG.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kondisi perekonomian domestik yang terus membaik akan menjadi katalis Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG di Bursa Efek Indonesia untuk melaju. Sementara faktor eksternal, seperti arah kebijakan bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve atau The Fed, juga akan memengaruhi pergerakan indeks.
Fundamental ekonomi domestik terus membaik, seperti terlihat pada laju inflasi inti yang terkendali dan pertumbuhan ekspor yang lebih besar dari impor.
“Dengan situasi tersebut, IHSG yang mulai stabil menguat sejak awal tahun diprediksi akan terus menguat,” kata Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset, di Jakarta, Kamis (9/3/2023). Menurut perhitungannya, secara teknis IHSG yang mendatar saja pada Februari diperkirakan akan terkonsolidasi dengan kecenderungan melemah sepanjang Maret ini.
Adapun sektor yang akan mengungguli kinerja IHSG adalah sektor teknologi, transportasi, dan konsumer non-siklikal. Sebaliknya, sektor energi, infrastruktur, properti, dan industri dasar menjadi sektor yang berkinerja di bawah IHSG.
Pasar finansial global masih terus mencermati kebijakan The Fed. Gubernur The Fed Jerome Powell, menegaskan, akan memutuskan besaran kenaikan tingkat suku bunga Fed (Fed Fund Rate/FFR) berdasarkan perkembangan data makro menjelang pertemuan Federal Open Market Committee akhir bulan ini.
“Berdasarkan pengamatan kami, ada dua set data penting yang akan dijadikan pertimbangan The Fed dalam memutuskan besaran kenaikan FFR, yaitu data ketenagakerjaan, seperti klaim pengangguran dan angka pengangguran. Konsensus pasar tidak menandakan adanya perubahan yang signifikan dibandingkan dengan data aktual periode sebelumnya. Data inflasi Februari yang akan dilaporkan pada 14 Maret mendatang dan para analis berharap tekanan inflasi berkurang sedikit dibandingkan bulan lalu,” kata Senior Ekonom pada Samuel Sekuritas Indonesia Arga Samudro.
Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, hanya jika ada perubahan substansial dari data inflasi dan pasar tenaga kerja yang dapat menghalangi The Fed menaikkan suku bunga kurang dari 50 basis poin. Menurut Nafan, walaupun ada risiko dari kebijakan The Fed, pasar Indonesia masih tetap menarik karena ditopang oleh kinerja perekonomian domestik yang stabil.
Dalam kesempatan tersebut, Head of Research Team II Mirae Asset Handiman Soetoyo mencermati, kinerja bank besar akan terus membaik pada tahun ini karena dua faktor, yaitu pertumbuhan pendapatan bunga bersih dan perbaikan kualitas aset.
Terkait dengan penghapusan relaksasi yang selama pandemi diberlakukan di pasar modal, Nafan mengatakan, akan menjadi pendorong positif indeks karena volume pasar meningkat dan aktivitas pasar modal menjadi lebih panjang. Beberapa aturan yang akan dikembalikan seperti sedia kala secara bertahap, antara lain adalah jam perdagangan, auto rejection bawah simetris sebesar 20-35 persen, juga kebijakan trading halt 30 menit jika IHSG melorot sebesar 5 persen.
Diversifikasi produk
Sementara itu, otoritas pasar modal terus mengembangkan berbagai macam produk untuk melayani kebutuhan investor, termasuk produk waran terstruktur dan reksa dana.
Head Sales and Marketing Equity Derivative RHB Sekuritas, Stienly Atmanagara, mengatakan, di bursa lain, seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand, produk waran terstruktur lebih banyak ditransaksikan ketimbang waran biasa. Waran terstruktur memiliki beberapa keunggulan, seperti tidak ada tambahan marjin (margin call) dan memiliki penyedia likuiditas. Fluktuasi harga waran terstruktur juga dapat dimanfaatkan oleh para investor yang memiliki profil risiko agresif. Mirae Asset menjadi mitra RHB Sekuritas untuk memasarkan dua produk waran terstruktur yang baru diluncurkan.
Sementara itu, untuk melayani para investor reksa dana, Mandiri Sekuritas menggelar acara virtual Pesta Reksa Dana MOST 2023. Dalam acara daring ini ditawarkan 71 produk dan promosi dari 16 manajer investasi. Direktur Retail Mandiri Sekuritas Theodora Manik, mengatakan, Mandiri Sekuritas berkomitmen untuk mengedukasi masyarakat mengenai produk reksa dana.