Ekonomi Membaik, Perbankan Andalkan Kredit Konsumsi
Pemulihan ekonomi yang diperkirakan berlanjut diyakini bakal menjadi pendorong kredit konsumsi tahun ini. Pelaku industri perbankan optimistis peningkatan konsumsi masyarakat bakal mendongkrak kinerja kredit.
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Para pelaku industri perbankan meyakini kredit konsumsi akan menjadi salah satu pendorong kinerja bisnis seiring dengan makin pulihnya perekonomian tahun ini. Pemulihan diperkirakan berlanjut seiring dengan pulihnya mobilitas masyarakat serta aktivitas ekonomi pascapandemi Covid-19.
Direktur Utama PT Bank Central Asia (Tbk) atau BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, pihaknya optimistis Indonesia tidak akan mengalami resesi. Keyakinan itu salah satunya ditopang oleh konsumsi masyarakat yang membaik dan turut menopang kredit konsumsi. ”Daya beli masyarakat tetap kuat. Ada pertumbuhan permintaan barang konsumsi yang bisa diisi oleh kredit konsumsi,” ujarnya saat pembukaan BCA Expoversary Ke-66 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (23/2/2023).
Sepanjang tahun 2022, portofolio kredit konsumsi BCA mencapai Rp 171,3 triliun atau tumbuh 11,7 persen secara tahunan. Kredit konsumsi BCA berkontribusi 24,08 persen dari total kredit BCA pada tahun 2022 yang mencapai Rp 711,3 triliun.
Pertumbuhan kredit konsumsi BCA pada tahun 2022 ditopang oleh kredit pemilikan rumah (KPR) yang mencapai Rp 108,3 triliun atau tumbuh 11 persen secara tahunan. Selain itu, kredit kendaraan bermotor (KKB) mencapai Rp 46,1 triliun atau tumbuh 13,6 persen secara tahunan. Adapun kartu kredit sebesar Rp 13,8 triliun tumbuh 13,4 persen secara tahunan.
Jahja menambahkan, kendati kredit konsumsi tahun ini bertumbuh cepat, porsi bisnis terbesar tetap disumbang oleh kredit korporasi. Pada 2022 kredit korporasi BCA mencapai Rp 322,2 triliun atau tumbuh 12,5 persen secara tahunan. Kredit korporasi berkontribusi 45,29 persen dari total kredit BCA.
”Fokus bisnis kami tetap pada kredit korporasi dengan mendorong pembiayaan proyek hilirisasi pemerintah. Akan tetapi, kredit konsumsi juga berkembang pesat dengan target pertumbuhan KKB (kredit kendaraan bermotor) dan KPR hingga dua digit,” ujar Jahja.
Salah satu cara mendorong kredit konsumsi adalah dengan menggelar acara BCA Expoversary. Acara ini rutin digelar sejak 2018 untuk merayakan ulang tahun BCA. Ada pameran pengembang perumahan dan kendaraan bermotor yang disandingkan dengan promo kredit khusus dalam acara tersebut.
Promo khusus itu antara lain bunga KPR fix 1 tahun sebesar 2,66 persen, bunga spesial kredit mobil uang muka 0 persen, dan promo spesial kredit motor dengan uang muka 6,6 persen. Dari acara BCA Expoversary, pihaknya menargetkan mencatat pembiayaan baru hingga Rp 20 triliun.
Dari acara BCA Expoversary, pihaknya menargetkan mencatat pembiayaan baru hingga Rp 20 triliun.
Upaya mendorong kredit konsumsi dari segmen KPR juga dilakukan Bank Mandiri. Sebelumnya, pada 13-19 Februari 2023, Bank Mandiri menggelar pameran properti bertajuk ”Find Your Property” Fest 2023.
SVP Consumer Loans Bank Mandiri Dessy Wahyuni, Senin (13/2/2023), menjelaskan, hal ini berkaca dari pelaksanaan ajang properti yang dilaksanakan tahun 2022 yang menangkap antusiasme masyarakat dalam mencari hunian. Mereka terutama dari kalangan pegawai yang mengincar rumah pertama sebagai tempat tinggal.
”Antusiasme ini membuat kami menyelenggarakan Properti Expo untuk memenuhi kebutuhan hunian idaman masyarakat sekaligus jadi wujud komitmen Bank Mandiri memberikan kemudahan proses pembelian serta program promosi yang menarik dan spesial untuk memenuhi kebutuhan nasabah,” ujar Dessy.
Bank Mandiri menawarkan promo khusus berupa program suku bunga spesial dengan beberapa alternatif, yakni mulai bunga tetap 3 tahun, 5 tahun, hingga 10 tahun, serta program Diskon Asuransi Jiwa sampai dengan 10 persen. Bank Mandiri menawarkan suku bunga mulai 3,65 persen fix 3 tahun pada ajang ini serta diskon asuransi jiwa 10 persen yang diberikan kepada pengunjung selama acara berlangsung.
Sampai akhir tahun 2022, Bank Mandiri telah menyalurkan KPR Rp 50,1 triliun atau tumbuh 8,4 persen secara tahunan. Pencapaian itu turut menyumbang peningkatan kredit konsumer Bank Mandiri yang tumbuh 11,6 persen secara tahunan menjadi Rp 102,8 triliun di akhir tahun 2022.
Perbankan digital
Pada kesempatan berbeda, UOB Indonesia berupaya meningkatkan layanan perbankan dengan meluncurkan UOB Infinity. Adapun UOB Infinity adalah platform digital yang memungkinkan bisnis untuk mengelola keperluan perbankan dengan cara-cara yang lebih sederhana, lebih pintar, dan disesuaikan dengan kebutuhan. Platform ini pertama kali diluncurkan di Singapura dan kini tersedia di 10 negara lain di Asia Tenggara.
Platform ini khusus ditujukan bagi nasabah korporasi serta UKM dan menawarkan dashbor yang dapat disesuaikan agar nasabah dapat memprioritaskan dan menampilkan informasi keuangan secara waktu nyata (real time), seperti status transaksi, urusan yang tertunda, serta informasi akun lainnya.
Head of Transaction Banking UOB Indonesia Wong Kartyono mengatakan, pandemi telah mendorong pertumbuhan digitalisasi perbankan nasabah. Berangkat dari hal itu, UOB mengembangkan aplikasi tersebut. ”UOB Infinity dirancang berdasarkan wawasan nasabah yang disesuaikan dengan keperluan bisnis mereka. Yang lebih penting, platform ini membantu nasabah meningkatkan produktivitas dan performa bisnis,” ujar Kartyono.
UOB Infinity dapat diakses melalui komputer atau laptop. Adapun aplikasi seluler juga akan diluncurkan pada triwulan pertama tahun 2023 dengan digital token yang memungkinkan nasabah menggunakan ponsel untuk membuktikan keaslian dalam mengakses akun UOB Infinity mereka.