Pertamina Geothermal Kembangkan Kapasitas, Sediakan 1,6 Miliar Dollar AS
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk berencana meningkatkan kapasitas terpasang dari 672 megawatt saat ini menjadi 1.272 megawatt pada tahun 2027. Guna mencapai target itu, perseroan menyiapkan dana 1,6 miliar dollar AS.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Salah satu calon emiten di Bursa Efek Indonesia, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, mempersiapkan dana investasi senilai 1,6 miliar dollar AS untuk lima tahun ke depan. Salah satu proyek yang akan dikembangkan adalah peningkatan basis kapasitas terpasang dari 672 megawatt saat ini menjadi 1.272 MW pada tahun 2027.
”Kunci untuk mendukung pertumbuhan pendapatan perseroan adalah peningkatan dan pertumbuhan kapasitas terpasangnya. Untuk mendukung pertumbuhan kapasitas terpasang yang dioperasikan sendiri sebesar 600 MW itu, perseroan sudah merencanakan investasi baru dengan total nilai 1,6 miliar dollar AS,” ujar Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Nelwin Adriansyah, Senin (13/2/2023).
Jumlah total tersebut akan dibagi-bagi dalam lima tahun. Pada tahun 2023 ini investasi yang dipersiapkan senilai 250 juta dollar AS dari estimasi belanja modal yang hanya 60 juta dollar AS. Tahun berikutnya, PGE mempersiapkan dana investasi baru sebesar 350 juta dollar AS.
”Kami menyisir berbagai alternatif pendanaan, seperti pelepasan saham perdana atau initial public offering (IPO)ini. Dalam waktu dekat, kami akan menerbitkan green bond dan alternatif pembiayaan lainnya,” kata Nelwin.
Menjelang masuk bursa, PGE baru menyelesaikan tahapan bookbuilding dan roadshow yang berlangsung pada 31 Januari dan 9 Februari lalu. PGE akan melepaskan 25 persen sahamnya kepada publik. Harga saham ditawarkan pada kisaran Rp 820 dan Rp 945 per saham. Dari pelepasan saham ini, PGE menargetkan dapat memperoleh dana publik Rp 9,8 triliun.
Selain melepaskan saham kepada publik, Pertamina Geothermal Energy juga berencana mengalokasikan maksimal 1,5 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) untuk program opsi pembelian saham bagi manajemen dan karyawan.
Dana yang diperoleh dari penawaran saham perdana ini sebesar 85 persen akan digunakan untuk pengembangan usaha hingga tahun 2025. Direncanakan, PGE berinvestasi pada pengembangan kapasitas tambahan melalui pengembangan konvensional dan utilisasi co-generation technology untuk memenuhi permintaan dari pelanggan. Rencana pengembangan lainnya adalah untuk belanja modal atau investasi pengembangan kapasitas tambahan, serta untuk pengembangan kemampuan digital, analitik, dan manajemen reservoir.
Calon lain
Sementara itu, menurut data dari laman e-ipo, calon emiten lainnya, PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk, yang merupakan penyedia solusi sistem informasi berbasis telematika dan internet of things (IOT) menawarkan saham pada kisaran harga Rp 140 dan Rp 220 per saham.
Teknologi Karya Digital berencana menawarkan sebanyaknya 750 juta saham kepada publik. Dengan demikian, potensi dana yang didapatkan oleh Teknologi Karya Digital bisa mencapai Rp 165 miliar.
Saat ini, 99,8 persen saham Teknologi Karya Digital dipegang oleh PT Daya Kemilau Nusantara Investama. Sementara Davis Santoso menguasai 0,14 persen dan Rudi Budiman menguasai 0,06 persen.