Waran memiliki masa berlaku yang terbatas dan dapat berakhir tanpa nilai apa pun. Waran terstruktur memiliki waktu jatuh tempo antara 2 bulan dan 24 bulan.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Produk di pasar modal bertambah lagi. Maybank Sekuritas Indonesia meluncurkan instrumen derivatif, yaitu waran terstruktur. Secara keseluruhan, Maybank mengeluarkan delapan waran terstruktur.
Saham yang menjadi underlying adalah saham yang termasuk dalam jajaran indeks IDX30, yaitu 30 saham yang likuiditasnya tinggi dan memiliki fundamental baik. Saham yang digunakan Maybank adalah PT Aneka Tambang Tbk, PT Astra International Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Merdeka Copper Gold Tbk, PT Perusahaan Gas Negara Tbk, PT Bukit Asam Tbk, dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
”Kami berharap kehadiran waran terstruktur dari Maybank Sekuritas dapat memperdalam pasar dengan memungkinkan para pelaku pasar modal untuk berinvestasi pada perusahaan-perusahaan terbaik di dalam negeri dengan modal lebih sedikit,” ujar Presiden Direktur Maybank Sekuritas Wilianto Ie, di Bursa Efek Indonesia, Senin (13/2/2023).
Direktur Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna menambahkan, proses panjang telah dilakukan oleh Maybank dalam menerbitkan waran ini dan berharap akan ada lebih banyak lagi sekuritas yang menerbitkan waran atau sebagai penyedia likuiditas.
”Tantangan pasar modal pada era 2023 ke depan, salah satunya ada di peta jalan pasar modal dari Otoritas Jasa Keuangan, adalah bagaimana menyediakan variasi produk investasi. Ada 10,3 juta investor di pasar modal dan ada variasi instrumen sehingga ada pendalaman pasar modal,” tutur Yetna.
Dia menambahkan, waran terstruktur memberikan opsi kepada investor dalam berinvestasi di pasar modal. Selain Maybank, RHB Sekuritas juga telah menerbitkan beberapa seri waran terstruktur. Di Malaysia, Maybank telah menerbitkan waran terstruktur sejak 2011.
Kelebihan
Ada beberapa kelebihan waran terstruktur ini. Waran terstruktur memungkinkan investor mendapatkan eksposur dari aset yang menjadi dasar sehingga investor hanya membeli aset tersebut dalam nilai yang lebih kecil dari harganya. Misalnya, waran terstruktur dengan underlying saham BCA yang diterbitkan oleh Maybank. Waran tersebut berkode BBCAZPCX3A. Pada perdagangan perdananya, waran terstruktur ini naik 28 persen menjadi Rp 710.
Harga waran lebih murah dari harga saham BCA yang ditutup di harga Rp 8.850, naik 0,57 persen atau Rp 50 dari harga pembukaan. Secara teori, ketika harga saham undelying naik, harga waran juga naik dan demikian pula sebaliknya. Terlihat juga modal investasi yang dikeluarkan investor lebih rendah. Harga saham Rp 8.850, sementara harga waran hanya Rp 160 per unit.
Di sisi lain, waran juga memiliki kekurangan. Waran memiliki masa berlaku yang terbatas dan dapat berakhir tanpa nilai apa pun. Waran terstruktur memiliki waktu jatuh tempo antara 2 bulan dan 24 bulan.
Regional Head Equity & Commodity Derivatives Maybank Investment Banking Group Azzair Azhar mengatakan, investor harus benar-benar memahami tentang waran terstruktur ini.