Melonjaknya ekspor batubara menyebabkan penjualan kendaraan niaga meningkat. Pertumbuhan yang positif masih diproyeksikan terjadi pada tahun ini.
Oleh
Ayu Octavi Anjani
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penjualan kendaraan niaga di Indonesia pada 2022 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya dan diprediksi terus tumbuh positif. Pertumbuhan pasar komoditas di dalam negeri, salah satunya eksporbatubara yang melonjak, menjadi penyebab peningkatan penjualan tersebut.
”Tingkat penjualan kendaraan niaga atau commercial vehicle (CV) tercatat sangat baik sejak tahun 2021. Bahkan, peningkatannya dapat dikatakan signifikan dan dapat terus tumbuh positif,” kata Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto, Rabu (25/1/2023).
Berdasarkan data Gaikindo, penjualan kendaraan niaga meningkat dari 887,202 unit di 2021 menjadi 1.048.040 unit pada 2022. Penjualan mobil niaga pada segmen truk, tercatat sebanyak 92.634 unit sepanjang 2022 atau meningkat 27 persen dari 2021 yang sebanyak 72.900 unit.
Penjualan pada segmen truk berkontribusi sebesar 8,8 persen terhadap penjualan kendaraan bermotor secara keseluruhan pada 2022. Truk dengan kekuatan pengangkut paling rendah 5-10 ton atau truk ringan, menjadi kendaraan yang diminati masyarakat sepanjang tahun lalu.
Deputy Division Head of Business Strategy Division PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Rian Erlangga dalam acara Isuzu Media Gathering 2023 di Jakarta, Rabu (25/1/2023), menilai, meningkatnya penjualan kendaraan niaga disebabkan oleh pertumbuhan pasar komoditas yang masih tinggi, salah satunya batubara.
”Pertumbuhan pasar kendaraan niaga saat ini meningkat dan masih diprediksi terus bertumbuh tahun ini, karena ekspor komoditas energi, seperti batubara, yang masih diprediksi stabil dan cenderung meningkat juga di tahun ini,” ujarnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor batubara Indonesia ke India yang menjadi negara tujuan utama ekspor mencapai 8,8 miliar dollar AS atau setara Rp 137 triliun sepanjang periode Januari-September 2022.
Nilai ekspor tersebut melonjak 205,26 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021. Nilai tersebut porsinya mencapai seperempat dari total ekspor batubara Indonesia dalam sembilan bulan pertama tahun 2022 sebesar 34,46 miliar dollar AS.
Adapun harga batubara acuan (HBA) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menanjak sejak awal tahun. Pada Januari 2022, HBA ditetapkan 158,5 dollar AS per ton lalu terus meningkat menjadi 323,91 dollar AS per ton pada Juni 2022. HBA pada Oktober 2022 bahkan menjadi yang tertinggi di tahun 2022, yakni 330,97 dollar AS per ton.
Pengaruh geopolitik
Pada kesempatan yang sama, Director of Business Solution Directorate dari IAMI Rahmat Samulo, menilai, perang antara Rusia dan Ukraina merupakan situasi geopolitik yang berdampak pada meningkatnya harga batubara di Indonesia.
”Situasi geopolitik ini berdampak bagi pasar kendaraan niaga, karena Indonesia menjadi negara tujuan Uni Eropa untuk memenuhi kebutuhan batubara mereka,” katanya.
Adapun PT Isuzu menargetkan penjualan kendaraan niaga sebanyak 39.000 unit pada 2023 serta target ekspor sebanyak 8.500 unit. Sebelumnya pada 2022, sebanyak 33.715 unit kendaraan niaga telah dijual dan meningkat sebesar 23,6 persen dibandingkan tahun 2021.