Bulog Pastikan Impor Beras Berhenti Sebelum Panen Raya
Bulog akan menutup keran impor beras paling lambat akhir Februari 2023 atau menjelang panen raya padi tahun ini kendati target pengadaan untuk cadangan beras pemerintah (CBP) belum tercapai.
Oleh
Ayu Octavi Anjani
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perum Bulog memastikan beras impor akan berhenti masuk ke Indonesia sebelum panen raya terjadi pada Maret 2023. Hal itu agar beras impor tidak mengganggu hasil panen petani. Sesuai izin dari Kementerian Perdagangan, beras impor dipastikan datang paling lambat 28 Februari 2023.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, panen padi mencapai 1,9 juta ton setara beras terjadi pada November 2022, lalu mencapai 1,4 juta ton pada Desember 2022. Sementara panen pada Januari 2023 diperkirakan mencapai 1,3 juta ton dan meningkat menjadi 4,3 juta ton pada Februari 2023.
Direktur Rantai Pasok dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto memastikan 200.000 ton beras impor akan tiba pada akhir Januari 2023. Pada tahap dua, beras impor sudah mulai berdatangan paling lambat hingga akhir Februari 2023.
”Kami pastikan impor beras akan berhenti sebelum panen raya yang akan dimulai pada Maret hingga April. Sebelumnya, pada tahap pertama, beras impor yang sampai ke Indonesia berasal dari Vietnam,” katanya saat meninjau stok beras di Gudang Bulog DKI Banten, Jakarta Utara, Jumat (13/1/2023).
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menegaskan, impor beras dapat berhenti sebelum panen raya dan meminta stok beras yang tersedia untuk stabilisasi harga di pasar. Di sisi lain, pihaknya mendesak Bulog untuk segera menggelontorkan beras cadangan pemerintah (CBP) guna menekan kenaikan harga beras.
Adapun Bulog baru melakukan impor beras 98.000 ton dari target 500.000 ton pada 12 Januari 2023. Saat ini total stok beras Bulog mencapai 341.000 ton, terdiri dari 333.000 ton atau 97,9 persen stok CBP.
Sebanyak 5 persen atau 98.000 ton merupakan stok beras yang berasal dari impor, sedangkan 95 persen berasal dari pengadaan dalam negeri. Suyamto mengatakan, ada keterlambatan dalam pemuatan impor di negara asal dan pembongkaran di pelabuhan Indonesia yang memerlukan waktu lebih lama dari perkiraan.
”Kami membutuhkan waktu pembongkaran di Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Merak. Artinya, kami perlu mengatur ritmenya karena jika menumpuk di pemuatan atau pembongkaran, biaya akan tinggi. Jadi, kami menunggu dan mengatur semuanya agar berjalan lancar,” kata Arief.
Beras disalurkan
Sejak akhir tahun 2022 hingga saat ini harga beras masih terus naik, terlebih di DKI Jakarta. Harga beras di Jakarta menyentuh Rp 11.000 per kilogram (kg). Oleh karena itu, Bulog menilai semua stok beras yang ada di gudang perlu disalurkan demi meredam kenaikannya.
Adapun stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, sempat kosong sebelum Bulog mengimpor beras pada Desember 2022. Kondisi tersebut yang membuat harga beras meningkat.
”Harga beras di pasar induk masih tinggi di tingkat pedagang. Beras dengan kualitas medium masih berada di harga Rp 10.000 per kg,” kata Billy Haryanto, salah satu pedagang di Pasar Induk Beras Cipinang, Jumat (13/1/2023).
Bulog berencana menambah 35.000 ton beras ke Pasar Induk Beras Cipinang yang sebelumnya tersedia 24.000 ton. Beras itu kemudian akan disebarkan untuk stabilisasi harga di Jabodetabek. Harga komoditas itu di level konsumen diharapkan turun menjadi Rp 9.450 per kg. ”Saat ini stok beras yang ada di gudang Bulog 40.000 ton dan sudah keluar sekitar 4.000 ton hingga 6.000 ton,” kata Arief.
Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo mengatakan, distribusi beras dilakukan olehFood Station Tjipinang Jaya. Proses distribusi akan dibantu oleh dua institusi, yaitu Koperasi Pedagang Pasar Induk Beras Cipinang serta Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi).
”Koperasi yang ada dari dua institusi tersebut akan memastikan distribusi ke pedagang-pedagang beras binaan mereka. Pedagang binaan perlu menjual maksimal seharga Rp 8.900 per kg,” katanya.
Saat ini Bulog memastikan akan memasok beras ke Pasar Induk Beras Cipinang sebanyak 5.000 ton setiap minggu. Langkah ini dinilai mampu membuat pedagang mendapatkan pasokan beras dengan harga murah, yaitu Rp 8.300 per kg.