Gudang Garam menyuntikkan modal Rp 7 triliun ke anak usahanya, yakni PT Surya Kerta Agung, untuk mendukung pembangunan Tol Kediri-Tulungagung. Sementara itu, saham Lavender Bina Cendikia mulai diperdagangkan hari ini.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Emiten produsen rokok PT Gudang Garam Tbk merambah bisnis lain dengan menyetorkan modal senilai Rp 7 triliun kepada anak usahanya yang bergerak di sektor konstruksi. Tambahan modal tersebut rencananya akan digunakan untuk membangun jalan tol.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (11/1/2023), manajemen Gudang Garam menyatakan telah menyuntik modal sebesar Rp 7 triliun kepada entitas anak usaha, yakni PT Surya Kerta Agung. Suntikan modal tersebut dilakukan pada 9 Januari 2023. Modal tersebut ditempatkan dengan cara pengambilalihan saham Surya Kerta Agung sebanyak 7 juta unit.
Surya Kerta Agung merupakan anak usaha yang didirikan Gudang Garam bersama PT Suryaduta Investama. Surya Kerta Agung bergerak dalam bidang pembangunan, peningkatan, pemeliharaan, dan perbaikan jalan. Selain jalan, perusahaan itu juga membangun serta meningkatkan dan memelihara fasilitas penunjang jalan layang dan jembatan. Sebanyak 99,99 persen saham PT Surya Kerta Agung dimiliki oleh Gudang Garam dan sisanya dimiliki oleh PT Suryaduta Investama.
Corporate Secretary Gudang Garam Heru Budiman menjelaskan, dengan tambahan modal sebesar Rp 7 triliun tersebut, modal ditempatkan dan modal disetor Surya Kerta Agung yang semula Rp 1 triliun bertambah menjadi Rp 8 triliun.
“Transaksi afiliasi yang bertujuan meningkatkan modal kerja PT Surya Kerta Agung tersebut dilakukan untuk mendukung rencana pelaksanaan proyek pembangunan jalan Tol Kediri-Tulungagung di Jawa Timur yang akan dibangun perseroan melalui PT Surya Kerta Agung dan PT Surya Kertaagung Toll anak usahanya,” tambah Heru.
JAKARTA, KOMPAS — Berdasarkan laporan keuangan triwulan III-2022, selain memproduksi rokok, Gudang Garam juga memiliki lini bisnis lain, antara lain industri kertas, jasa hiburan, pengusahaan obyek wisata, dan jasa transportasi udara. Lini bisnis ini dilakukan oleh entitas anak Gudang Garam.
Pemerintah berencana menaikkan cukai rokok tahun ini dan tahun depan. Konsumen rokok bisa jadi akan mengalihkan konsumsinya ke rokok yang lebih murah karena kenaikan harga. Dengan kebijakan pemerintah dan perubahan perilaku konsumen tersebut, produsen rokok premium akan mencari sumber penghasilan lain.
Emiten baru
Emiten baru di Bursa Efek Indonesia bertambah satu lagi pada Rabu (11/1/2023). Saham perusahaan bimbingan belajar PT Lavender Bina Cendikia Tbk mulai diperdagangkan hari ini. Dalam penawaran saham perdana ini, Lavender melepaskan 280 juta saham ke publik atau setara dengan 27,19 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan setelah penawaran saham ini.
Saham Lavender dihargai pada Rp 188 per saham sehingga dana yang diperoleh dari pelepasan saham ini bernilai Rp 52,64 miliar. Terjadi kelebihan permintaan dari saham ini sebesar 47 kali.
Deputy Director Investment Banking Mirae Asset Sekuritas Mukti Wibowo menyatakan, kelebihan permintaan tersebut menunjukkan antusiasme investor karena emiten ini merupakan emiten pertama yang bergerak dalam sektor pendidikan. Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Rabu (11/1/2023), saham Lavender turun 9,57 persen menjadi Rp 170 per saham.