Garuda Indonesia Sediakan 1,3 Juta Kursi di Periode Natal dan Tahun Baru
Garuda Indonesia akan menyediakan 1,3 juta kursi untuk melayani penumpang pada akhir tahun. Peningkatan penerbangan pada akhir tahun diharapkan mampu mendongkrak industri penerbangan di Tanah Air.
Oleh
Raynard Kristian Bonanio Pardede
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Maskapai Garuda Indonesia menyiapkan sedikitnya 1,3 juta kursi untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 yang diproyeksikan terjadi mulai 18 Desember 2022 hingga 8 Januari 2023. Jumlah kursi ini didapatkan dengan menambah penerbangan dan pengoperasian pesawat berkapasitas lebih besar.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan, angka tersebut berasal dari dua maskapai, yaitu Garuda Indonesia sebesar 503.407 kursi penerbangan untuk rute domestik dan 116.267 kursi penerbangan untuk rute internasional. Selain itu, juga dari anak usaha Garuda Indonesia, Citilink, dengan 684.682 kursi penerbangan untuk rute domestik dan 34.560 kursi penerbangan untuk rute internasional.
”Ini sejalan dengan proyeksi peningkatan demand libur akhir tahun. Kami juga mengoperasikan bigger aircraft di rute yang demand-nya tinggi,” kata Irfan di Jakarta, Jumat (16/12/2022).
Jumlah keberangkatan sudah ditambah secara bertahap sejak akhir November 2022. Beberapa rute domestik yang ditambah frekuensi penerbangannya adalah rute Jakarta-Medan dari 24 kali penerbangan per minggu menjadi 35 kali penerbangan per minggu, Jakarta-Semarang dari 11 kali menjadi 21 kali per minggu, dan Jakarta-Surabaya dari 45 kali menjadi 50 kali per minggu.
Selain itu, juga rute Jakarta-Palembang yang sebelumnya melayani 14 penerbangan per minggu menjadi 18 kali per minggu, Jakarta-Batam dari 11 kali menjadi 14 kali per minggu, dan terakhir rute Jakarta-Makassar pergi pulang dari sebelumnya 27 kali menjadi 35 kali per minggu.
Rute internasional yang ditambah adalah Jakarta-Singapura sehingga kini melayani 21 kali penerbangan per minggu, Jakarta-Kuala Lumpur 5 kali penerbangan per minggu, dan Jakarta-Hong Kong 3 kali per minggu. Ada pula rute Jakarta-Bangkok dengan jumlah penerbangan 4 kali per minggu, Denpasar-Sydney 2 kali per minggu, dan Jakarta-Melbourne 2 kali per minggu.
Garuda Indonesia Group pada Desember 2022 berencana mengoperasikan setidaknya 2.015 penerbangan per minggu, tumbuh 20,7 persen dibandingkan pada November 2022 dengan jumlah 1.670 penerbangan per minggu. Jumlah ini masih dapat berubah seiring peningkatan permintaan masyarakat untuk transportasi udara pada akhir tahun.
”Tingginya antusiasme masyarakat untuk perjalanan akhir tahun jadi momentum tersendiri bagi kami untuk mengoptimalkan kebutuhan layanan penerbangan yang aman dan nyaman,” ujar Irfan.
Peningkatan kapasitas penerbangan melalui penambahan frekuensi penerbangan ini diharapkan membantu Garuda Indonesia Group mencapai target sedikitnya 100 pesawat hingga akhir tahun 2022. ”Melalui penambahan frekuensi penerbangan ini, kami memproyeksikan akan ada pertumbuhan penumpang sekitar 30 persen pada Desember 2022 jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya,” ucap Irfan.
Sebelumnya, Direktur Keamanan Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Prayitno menuturkan, puncak arus mudik melalui jalur udara akan terjadi pada 23 Desember 2022 untuk masa Natal dan 30 Desember 2022 untuk Tahun Baru.
Adapun arus balik akan mencapai puncaknya pada 26 Desember 2022 dan 2 Januari 2023. Tren penumpang di masa Natal untuk angkutan udara dalam negeri diprediksi naik dari 4.378.112 penumpang pada Desember 2021 menjadi 5.489.734 penumpang pada Desember 2022.
Secara nasional, tren penumpang angkutan dalam negeri diperkirakan mulai berangsur pulih pada Desember 2022. Bahkan, Ditjen Perhubungan Udara mencatat pada Mei 2022 jumlah penumpang angkutan udara melebihi jumlah penumpang pada tahun 2019, yaitu dengan kenaikan sebesar 8,97 persen.
Angka ini menunjukkan kepercayaan dan kebutuhan moda transportasi udara diprediksi kembali normal pada tahun 2023, seperti pada situasi sebelum pandemi Covid-19. ”Diperkirakan jumlah penumpang tertinggi pada 23 Desember 2022, yaitu 129.022 penumpang atau sudah terjual 36,74 persen dari total kapasitas yang tersedia. Dan, di Tahun Baru, jumlah penumpang tertinggi pada 2 Januari 2023 sebesar 93.866 penumpang,” katanya di Jakarta, Rabu (14/12/2022).
Mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang moda udara, Budi menuturkan, beberapa maskapai penerbangan sudah mengajukan penambahan jumlah penerbangan ataupun mengganti armada pesawat dengan kapasitas yang lebih besar. Selain itu, penyelenggara bandara, yakni Angkasa Pura, akan menambah jam operasi di bandara.
”Di dalam negeri, ada Citilink meminta penambahan kursi sebesar 8.280 kursi untuk rute Jakarta-Denpasar dan Surabaya-Denpasar. Lalu ada Transnusa Aviation meminta penambahan kursi sebesar 5.760 kursi untuk rute Jakarta-Denpasar, dan terakhir Sriwijaya Air meminta penambahan kursi sebesar 480 kursi untuk rute Makassar-Timika,” ujar Budi.