Kinerja Emiten Positif, IHSG Kembali ke Level 7.000-an
Indeks Harga Saham Gabungan naik 2,98 persen ke level di atas 7.000 sepanjang pekan ini. Kinerja positif emiten di triwulan III-2022 menopang penguatan tersebut.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Sepanjang pekan ini, yakni selama kurun 17-21 Oktober 2022, Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG naik 2,98 persen dan kembali berada di atas level 7.000 menjadi 7.017. Pada akhir pekan lalu, indeks berada pada level 6.814 atau turun 3,02 persen.
Kinerja emiten yang positif pada triwulan III-2022 ini menjadi salah satu pendorong kenaikan indeks. Bank BCA, misalnya, melaporkan kenaikan laba bersih sebesar 24,8 persen hingga triwulan III menjadi Rp 29 triliun. Bank BTPN Syariah Tbk juga mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 21 persen menjadi Rp 1,3 triliun.
Adapun Bank Jago Tbk yang masih merugi Rp 32,6 miliar pada September tahun 2021 telah membukukan laba sebesar Rp 41 miliar pada September 2022. Emiten pada sektor konsumer juga membukukan perbaikan kinerja.
Sementara emiten produsen rokok PT Wismilak Inti Makmur Tbk mencetak laba usaha sebesar Rp 205 miliar, naik 78,5 persen dari September 2021. Dengan demikian, laba periode tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 169,3 miliar atau naik 55,6 persen dibandingkan laba per September 2021 yang sebesar Rp 108,81 miliar.
Kinerja emiten perhotelan yang sempat terpuruk karena pandemi juga sudah mulai membaik. Eastparc Hotel Tbk, misalnya, membukukan pendapatan sebesar Rp 60,39 miliar pada periode Januari-September 2022. Pendapatan itu naik 98,91 persen dari periode yang sama tahun 2021 sehinga laba naik empat kali lipat dari Rp 4,84 miliar menjadi Rp 19,99 miliar pada triwulan III-2022.
Lima hari terakhir, indeks selalu ditutup menguat. Kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pun meningkat sebanyak Rp 305 triliun menjadi Rp 9.315 triliun dari pekan lalu yang sebesar Rp 9.009 triliun.
”Rata-rata nilai transaksi harian BEI meningkat 14,75 persen menjadi Rp 13,77 triliun. Pada pekan sebelumnya, rata-rata nilai transaksi harian BEI hanya sebesar Rp 12 triliun,” ujar PH Sekretaris Perusahaan BEI I Gusti Agung Alit, Jumat (21/10/2022).
Rata-rata nilai transaksi harian BEI meningkat 14,75 persen menjadi Rp 13,77 triliun.
Dari awal tahun hingga Jumat (21/10/2022), para investor asing mencatatkan pembelian bersih sebesar Rp 75,52 triliun. Saham yang banyak dibeli pekan lalu antara lain PT Unilever Indonesia Tbk, yakni mencapai Rp 187,8 miliar dalam sepekan, serta saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk dengan nilai transaksi pembelian asing Rp 155,85 miliar.
Selain itu, para investor asing juga membeli saham PT Bank Central Asia Tbk dengan nilai pembelian oleh investor asing sebesar Rp 142 miliar dalam sepekan lalu. Sebaliknya, para investor asing juga menjual beberapa saham seperti saham PT Bank BRI Tbk dengan nilai penjualan bersih Rp 614,41 miliar. Selain itu juga saham PT Astra International Tbk dengan nilai penjualan bersih sebesar Rp 322 miliar.
Secara teknikal, analis teknikal RHB Sekuritas, Muhammad Wafi, menjelaskan, IHSG kembali melakukan kenaikan dengan membuat level higher high dan menembus garis resisten MA200 dengan volume cukup. ”Meskipun berpeluang melakukan koreksi teknikal setelah breakout garis MA200, selama bertahan di atas garis MA200, IHSG berpeluang kembali membuat level higher high baru,” katanya.