Jumlah Wisatawan Meningkat, Jateng Belum Berani Tetapkan Target Jumlah Wisatawan
Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Jawa Tengah sudah meningkat secara signifikan. Namun, karena pandemi, target kunjungan belum ditetapkan.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Kunjungan wisatawan ke Jawa Tengah hingga Mei 2022 terdata telah meningkat signifikan dibandingkan tahun lalu. Kendati demikian, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah hingga saat ini belum berani menetapkan target kunjungan wisatawan tahun ini dan tahun depan.
”Bagaimanapun, kita tetap harus realistis dan tetap harus waspada karena pandemi belum selesai,” ujar Sekretaris Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Jawa Tengah Sulistyo saat ditemui di sela-sela acara Borobudur Tourism Expo di Hotel Grand Artos, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (15/10/2022).
Hingga Mei 2022, jumlah wisatawan domestik yang datang ke Jawa Tengah, terdata mencapai 5.359.997 orang, sedangkan jumlah wisatawan mancanegara 3.025 orang. Jumlah wisatawan ini telah meningkat 550 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Karena masih dalam situasi pandemi, menurut dia, maka segenap pihak, termasuk kelompok yang terlibat dalam pariwisata, harus tetap berhati-hati agar berbagai aktivitas yang dilakukan tidak kembali menimbulkan lonjakan kasus Covid-19.
Liburan
Dengan mempertimbangkan situasi pandemi itu pula, Sulistyo mengatakan, pihaknya hingga saat ini belum berani menetapkan target jumlah wisatawan pada masa liburan akhir tahun.
”Kondisi cuaca yang sulit diprediksi, di masa liburan akhir tahun bahkan harus meningkatkan kewaspadaan agar liburan berlangsung aman, terhindar dari dampak bencana alam,” ujarnya.
Dalam hal ini, setiap daerah pun harus siap untuk segera berkoordinasi dengan dinas dan instansi terkait, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan dinas perhubungan.
Kami berharap aktivitas terkait wisata yang dilakukan tahun ini bisa menjadi titik awal kebangkitan pariwisata di tahun-tahun mendatang.
Untuk tahun 2023, pemerintah pusat sudah menetapkan target kunjungan wisatawan sebanyak 1,4 miliar kunjungan wisatawan. Kendati demikian, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah belum merumuskan upaya ataupun strategi untuk mendukung kebijakan tersebut.
”Kami berharap aktivitas terkait wisata yang dilakukan tahun ini bisa menjadi titik awal kebangkitan pariwisata di tahun-tahun mendatang,” katanya.
Borobudur Tourism Expo 2022, yang sebelumnya berhenti selama dua tahun, akhirnya kembali digelar pada Sabtu dan Minggu (15-16/10/2022) .
Menghadirkan 80 penjual dan 120 pembeli paket wisata, ajang ini ditargetken mampu memberikan kontribusi pada peningkatan jumlah wisatawan di wilayah Jawa Tengah dan DIY.
”Selama dua hari ini, penjualan paket wisata bisa menimbulkan dampak langsung ataupun tidak langsung, dengan target total transaksi mencapai Rp 150 miliar,” ujar Chief Executive Officer (CEO) RajaMICE Panca R Sarungu.
RajaMICE adalah perusahaan jasa event organizer (EO) yang menjadi EO atau pelaksana dari Borobudur Tourism Expo 2022.
Panca mengatakan, pihaknya sangat optimistis kunjungan wisatawan akan kembali menggeliat bangkit. Sebab, berdasarkan data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, jumlah orang yang melakukan kunjungan ke tempat-tempat lain di luar tempat tinggalnya pada tahun 2021 mencapai 600 juta orang. Jumlah ini meningkat dua kali lipat dari kondisi sebelum pandemi.
”Setelah dua tahun vakum, masyarakat asing pun sebenarnya sudah sangat penasaran ingin kembali menjelajah destinasi-destinasi wisata yang ada di Indonesia, termasuk di dalamnya Jawa Tengah,” katanya.
Kunjungan wisatawan ke Jawa Tengah, menurut dia, sebenarnya masih terhambat mahalnya harga tiket pesawat dan masih rendahnya frekuensi penerbangan dari luar negeri.
Kendati demikian, kehadiran pembeli paket wisata asing ini menunjukkan bahwa animo wisatawan asing untuk datang berkunjung sebenarnya masih cukup tinggi.
”Penjual dan pembeli harus kembali dipertemukan agar mereka tidak lupa akan keindahan potensi wisata di daerah kita, yang sebenarnya menarik untuk dikunjungi,” ujarnya.