PT Nusantara Infrastructure Siap Akuisisi Jalan Layang MBZ
Pembangunan infrastruktur dengan melibatkan partisipasi swasta terus didorong. PT Nusantara Infrastructure mengambil alih saham Jalan Tol Layang MBZ.
Oleh
BM LUKITA GRAHADYARINI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perusahaan infrastruktur swasta terintegrasi, PT Nusantara Infrastructure Tbk, berencana mengambil alih 40 persen saham Jalan Tol Layang Sheikh Mohamed bin Zayed atau MBZ milik PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek, anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Akuisisi saham itu senilai Rp 4,38 triliun.
Transaksi pembelian 40 persen saham Jalan Tol Layang MBZ sepanjang 36,4 kilometer itu akan dilakukan anak perusahaan PT Nusantara Infrastructure, yakni PT Marga Utama Nusantara (MUN). Sebelumnya, Jalan Layang MBZ bernama Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II.
Direktur Utama PT Nusantara Infrastructure Tbk Ramdani Basri mengemukakan, nilai akuisisi saham sebesar 40 persen tersebut setara dengan Rp 4,38 triliun. Aksi korporasi itu merupakan salah satu strategi bisnis untuk memperkuat portofolio perseroan di sektor jalan tol. Langkah itu juga dinilai sejalan dengan program pemerintah untuk mendorong pertumbuhan infrastruktur wilayah yang berkelanjutan, dengan turut serta dalam menciptakan konektivitas antarwilayah.
”Kami menilai Jalan Tol MBZ merupakan proyek strategis dengan prospek lalu lintas yang padat sehingga sesuai dengan target investasi perseroan dan diharapkan dapat berkontribusi positif bagi kinerja keuangan di masa mendatang,” ujar Ramdani, Jumat (7/10/2022), di Jakarta.
Nama Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II ditetapkan menjadi Jalan Tol Layang Sheikh Mohammed bin Zayed atau MBZ pada April 2021. Jalan Layang MBZ merupakan jalan tol layang terpanjang di Indonesia dan menjadi jalan tol bertingkat yang pertama di Indonesia.
Mengutip situs Badan Usaha Jalan Tol, pembangunan tol layang itu bertujuan memisahkan pergerakan komuter jarak pendek Jakarta-Bekasi-Cikarang dengan pergerakan jarak jauh tujuan Cirebon, Bandung, Semarang, dan Surabaya (lajur ekspres/layang), khususnya golongan I non-bus.
Ramdani mengemukakan, pada triwulan IV-2022, perseroan melanjutkan beberapa proyek tol, antara lain, pembangunan jalan akses tol dari/ke Makassar New Port (MNP) sepanjang 2,2 km yang menghubungkan Pelabuhan Lama serta Bandara Sultan Hasanuddin ke MNP. Selain itu, juga proses lelang untuk Jalan Tol Layang Cikunir-Ulujami sepanjang 21,5 km yang saat ini masih dalam tahap evaluasi tender.
Di sektor jalan tol, PT Nusantara Infrastructure saat ini memegang konsesi Tol Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) seksi W1 Ruas Kebon Jeruk–Penjaringan sepanjang 9,7 km; Tol BSD Ruas Pondok Aren–Serpong sepanjang 7,2 km; Jalan Tol Ujung Pandang Seksi 1, 2 & 3 dengan total panjang 10 km dengan Ruas Pelabuhan Soekarno Hatta–Pettarani, Jalan Layang A.P. Pettarani di Makassar; serta Tol Ruas Tallo–Bandara Hasanuddin, Makassar, dengan panjang 11,6 km.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry Trisaputra Zuna mendorong peningkatan partisipasi sektor swasta dalam kerja sama pembiayaan infrastruktur melalui skema kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU).
APBN 2020-2024 diproyeksikan hanya mampu memenuhi 30 persen atau sekitar Rp 623 triliun dari total kebutuhan anggaran penyediaan infrastruktur sebesar Rp 2.058 triliun. Kebutuhan anggaran itu mencakup sektor sumber daya air sebesar Rp 577 triliun, sektor jalan dan jembatan Rp 573 triliun, sektor permukiman Rp 128 triliun, dan sektor perumahan sebesar Rp 780 triliun. Upaya menutupi ketimpangan 70 persen pendanaan atau Rp 1.435 triliun diluar APBN memerlukan pengembangan skema pembiayaan infrastruktur yang lebih luas.
”Setiap sektor memang memiliki keunikan sendiri sehingga bagaimana mengoptimalkan inovasi pembiayaan pada prosesnya dengan tidak menyalahi aturan, dan tentunya ketika ada investasi, bagaimana investasinya bisa kembali dengan keuntungan yang wajar. Jadi kita tidak bisa tergantung pada dana APBN,” kata Herry TZ dalam keterangan pers pada Creative Infrastructure Financing (CreatIFF) 2022, Selasa.
Beberapa proyek yang siap dikerjasamakan melalui skema KPBU di antaranya Jalan Trans Papua Jayapura-Wamena (Segmen Mamberamo-Elelim) sepanjang 50,14 km; Jalan Tol Cikunir-Karawaci sepanjang 40 km; dan Jalan Tol Semanan-Balaraja sepanjang 31,9 km. Selain itu, Rumah Susun Cisaranten Bina Harapan Kota Bandung, Rumah Susun Karawang Spuur, Rusunawa Terintegrasi KEK SEI Mangke, serta pemeliharaan Bendungan dan Penyediaan Infrastruktur Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro Bintang-Bano.