Matangkan Persiapan, Presiden Akan Kembali Tinjau Lokasi KTT G20
Persiapan teknis ataupun substansi KTT G20 yang tinggal beberapa minggu lagi terus dimatangkan pemerintah. Presiden Jokowi pun akan kembali meninjau lokasi pelaksanaan pertemuan G20 di Bali pada November 2022.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO, MAWAR KUSUMA WULAN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo kembali memimpin rapat bersama jajaran kabinetnya untuk mematangkan berbagai persiapan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Istana Merdeka, Jakarta. Presiden juga akan kembali meninjau langsung lokasi untuk memastikan kesiapan Bali sebagai tuan rumah pertemuan puncak negara-negara G20 yang akan digelar pada November 2022.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto seusai rapat di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/10/2022), menuturkan, rapat yang dipimpin Presiden Joko Widodo tersebut membahas persiapan, baik dari segi substansi maupun teknis. ”Dalam substansi sudah disampaikan bahwa Indonesia ini salah satu yang hampir semua working group, engagement group-nya selesai,” kata Airlangga.
Airlangga menambahkan bahwa dalam pertemuan jalur sherpa (sherpa meeting), masih akan dibahas substansi seputar ekonomi, kesehatan, dan keuangan. Dalam rapat tersebut, para menteri juga telah menyampaikan laporan kepada Presiden Jokowi mengenai format dan bentuk laporan akhir nanti.
”Tadi disampaikan kepada Bapak Presiden dan pada prinsipnya persetujuan mengenai format dan bentuk laporan akhir yang masih akan dibahas di dalam empat putaran sous-sherpa di bidang kegiatan-kegiatan dari konten,” ujar Airlangga.
Dia menuturkan bahwa jadwal kegiatan di November mendatang sangat padat karena agenda G20 berimpitan dengan agenda ASEAN sebelumnya dan juga agenda APEC. Presiden Jokowi akan meninjau ke Bali untuk mengecek detail kesiapan agenda tersebut.
Selain kesiapan di Bali, rapat membahas juga mengenai detail sesi pada saat KTT G20 nanti. Indonesia berharap agar keseluruhan hasil pembahasan para pemimpin negara G20 bisa sederhana dan dirangkum dalam 34 paragraf.
”Ini sudah mulai dipersiapkan. Memang beberapa negara, terutama negara-negara maju, masih mendorong agar masalah yang terkait dengan Ukraina itu menjadi kesepakatan bersama, sementara kita ingin masuk dalam leaders’ declaration,” kata Airlangga.
Beberapa negara, terutama negara-negara maju, masih mendorong agar masalah yang terkait dengan Ukraina itu menjadi kesepakatan bersama, sementara kita ingin masuk dalam leaders’ declaration.
Terkait perkembangan situasi perang Rusia-Ukraina, Airlangga menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia akan terus memonitor perkembangan global. ”(Hal ini) Karena situasi akan terus berubah. Dan, situasi berkembang ini, yang sangat dinamis ini, tentu harus terus diwaspadai agar kita bisa memitigasi untuk G20 nanti,” ujar Airlangga.
Secara terpisah, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan, sejumlah hal yang mesti disiapkan dalam penyelenggaraan G20. Persiapan dimaksud mencakup, antara lain, ketersediaan hotel, pusat kesehatan, dan tenaga kesehatan. ”Berapa banyak tamunya? Berapa banyak tenaga kesehatannya? Kapasitasnya (mesti) ada,” ujar Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin.
Infrastruktur
Sehubungan upaya mendukung Presidensi Indonesia dalam KTT G20 November mendatang, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pun terus meningkatkan infrastruktur di Provinsi Bali. Salah satunya adalah melalui pembangunan terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai yang mempermudah akses tamu KTT G20 setibanya di Indonesia.
”Bali, yang akan menjadi pusat lokasi penyelenggaraan KTT G20 dengan tema Recover Together, Recover Stronger, akan dibuat lebih ramah lingkungan melalui kegiatan pembenahan infrastruktur kawasan yang didukung dengan penghijauan yang masif,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melalui rilis, 28 September 2022.
Pembangunan terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai dilakukan di atas lahan PT Angkasa Pura I seluas 5.670 meter persegi. Mendekati akhir September 2022, proses pembangunan segera usai dengan capaian progres fisik 99,96 persen. Bangunan terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai memiliki luas 1.713 meter persegi dan dirancang lebih luas dibandingkan bangunan eksisting.
Konsep desainnya memadukan arsitektur kolonial dan ornamen kearifan lokal Bali. Konsep ini dipadukan dengan kerajinan khas Bali yang menghiasi bagian interior bangunan, seperti lukisan kamasan dan ukiran astalla padma bhuana pada bagian plafon utama, ukiran Bali utara, dan Singa Ambara Raja pada pintu masuk utara (Gumendung).
”Sistem ini sudah terintegrasi dengan sistem di Bandara I Gusti Ngurah Rai sehingga dapat menginformasikan keberangkatan dan kedatangan penerbangan internasional,” ujar Direktur Bina Penataan Bangunan Direktorat Jenderal Cipta Karya Boby Ali Azhari.
Sistem ini sudah terintegrasi dengan sistem di Bandara I Gusti Ngurah Rai sehingga dapat menginformasikan keberangkatan dan kedatangan penerbangan internasional.
Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR menginformasikan, selain ruang pertemuan berkapasitas sekitar 40 orang, terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai juga dilengkapi president suite dan ruang rapat terbatas. Selain itu ada pula ruang konferensi pers bagi para kepala negara yang akan menyampaian informasi kepada publik.