Hexindo dan United Tractors Bagikan Dividen dalam Jumlah Besar
Dua emiten di bidang alat berat, yakni PT Hexindo Adiperkasa Tbk dan PT United Tractors (UT) Tbk, berencana membagikan dividen. Hexindo akan membagikan Rp 668,6 miliar, sementara UT akan bagikan Rp 3,05 triliun.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dividen dalam jumlah besar masih akan dibagikan emiten kepada para pemegang saham. Dua emiten yang bergerak dalam bidang alat berat, yakni PT Hexindo Adiperkasa Tbk dan PT United Tractors Tbk, bersiap membagikan dividen dalam jumlah besar.
Hexindo berencana membagikan dividen senilai 44,06 juta dollar AS atau kira-kira setara dengan Rp 668,6 miliar. Dengan demikian, setiap satu saham Hexindo akan mendapatkan dividen sebesar 0,0524 dollar AS atau sekitar Rp 780. Hexindo memang dikenal royal membagikan dividen. Bursa Efek Indonesia memasukkan saham Hexindo dalam 20 emiten yang membagikan dividen dalam jumlah besar, indeks IDX High Deviden 20.
Rencana pembagian dividen tersebut sudah disepakati dalam rapat umum pemegang saham tahunan yang diselenggarakan pada Rabu (21/9/2022). Adapun para pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen adalah mereka yang tertera dalam pencatatan per 3 Oktober 2022. Dividen akan dibagikan pada 21 Oktober 2022.
Seperti Hexindo, emiten alat berat lainnya, yakni PT United Tractors Tbk, juga membagikan dividen. Total dividen interim yang dibagikan mencapai Rp 3,05 triliun. Setiap satu saham akan mendapatkan dividen sebesar Rp 818.
Pembagian dividen tersebut merupakan bagian dari laba bersih sebesar Rp 10,35 triliun. Para investor yang masih memegang saham United Tractors pada 6 Oktober 2022 berhak mendapatkan dividen tersebut. Seperti Hexindo, saham United Tractors juga merupakan konsituen dari indeks IDX High Dividen 20. Dividen United Tractors akan dibagikan pada 24 Oktober 2022.
Tambah modal
Sementara itu, dua emiten lain memerlukan modal tambahan. PT Bukalapak.com Tbk akan melakukan aksi korporasi berupa penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement. Private placement ini dilakukan dalam rangka pelaksanaan program kepemilikan saham atau MESOP.
Menurut Direktur Bukalapak Teddy Oetomo, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia Senin (26/9/2022), private placement ini akan dilakukan dalam jumlah sebanyaknya 5.060.345.150 saham baru. ”Harga pelaksanaan Rp 783 per saham. Apabila terdapat hak opsi yang belum dikonversi pada periode pelaksanaan tahun 2022, maka dapat dilakukan pada jadwal pelaksanaan berikutnya,” demikian keterangan Teddy. Pada penutupan perdagangan Selasa (27/9/2022), saham Bukalapak naik 4,3 persen menjadi Rp 286 per saham.
Seperti Bukalapak, PT Waskita Karya (Persero) Tbk juga memerlukan tambahan permodalan.
Seperti Bukalapak, PT Waskita Karya (Persero) Tbk juga memerlukan tambahan permodalan. Waskita merencanakan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau right issue. Para pemegang saham sudah menyetujui rencana tersebut, Waskita Karya akan menerbitkan 8,7 miliar saham baru seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Right issue ini juga terkait dengan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 3 triliun. Pemerintah sebagai salah satu pemegang saham akan menyetorkan tambahan modal untuk Waskita Karya. Target pengumpulan dana masyarakat dalam right issue ini sebesar Rp 980 miliar.
SVP Corporate Secretary Waskita Karya Novianto Ari Nugroho dalam keterangannya menjelaskan, dana PMN sebesar Rp 3 triliun tersebut akan digunakan untuk menyelesaikan dua ruas tol, yaitu Tol Kayu Agung-Palembang-Betung tahap II dan ruas Ciawi-Sukabumi seksi 3.
Pengerjaan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung sudah mencapai 72 persen dan ditargetkan selesai pada November 2023. Sedangkan ruas Ciawi-Sukabumi mencapai 46 persen dengan target penyelesaian pada Mei 2025.