PT United Tractors Tbk melalui PT Energia Prima Nusantara membeli 632,8 juta saham PT Arkora Hydro Tbk dari ACEI Singapore Holding Ltd. Bisnis energi baru terbarukan jadi salah satu strategi menuju bisnis berkelanjutan.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Investasi Grup Astra masih terus berlanjut. Kali ini, salah satu anak perusahaan Astra, PT United Tractors Tbk atau UT, menyatakan bahwa perusahaan terkendali milik UT, yaitu PT Energia Prima Nusantara, telah membeli 632.801.892 saham PT Arkora Hydro Tbk dari ACEI Singapore Holding Private Ltd.
Pembelian saham tersebut akan berlaku efektif setelah persyaratan pendahuluan terpenuhi. Persyaratan itu didasarkan pada perjanjian jual beli saham bersyarat yang ditandatangani oleh Energia Prima Nusantara dan ACEI Singapore Holding Private Ltd pada 4 Agustus 2022.
Berdasarkan laporan keterbukaan informasi dari Bursa Efek Indonesia (BEI) diketahui bahwa pada 18 Agustus 2022 seluruh persyaratan pendahuluan yang ada dalam perjanjian jual beli telah terpenuhi. Energia Prima Nusantara (EPN) juga telah membayar pembelian saham tersebut kepada ACEI Singapore Holding Private Ltd.
Dana yang digunakan untuk pembelian tersebut mencapai Rp 176,5 miliar. ”Sejak tanggal penyelesaian persyaratan pendahuluan dalam perjanjian tersebut, EPN telah memiliki saham Arkora secara langsung dan tidak langsung setara dengan 31,49 persen,” kata Sekretaris Perusahaan PT United Tractors Tbk, Sara K Loebis, kepada BEI, Jumat (19/8/2022).
Sara menambahkan, investasi United Tractors pada Arkora sudah sejalan dengan strategi usaha United Tractors. Bisnis energi baru dan terbarukan merupakan salah satu strategi transisi bidang energi untuk menuju bisnis berkelanjutan.
”Investasi tersebut merupakan bentuk ekspansi dengan mengedepankan penciptaan nilai tambah untuk memenuhi kebutuhan seluruh pemangku kepentingan serta memberikan dampak positif untuk masyarakat dan lingkungan. Kami berharap investasi ini mengakselerasi pengembangan bisnis EBT dalam portofolio perseroan,” lanjut Sara lagi.
PT Arkora Hydro Tbk merupakan emiten yang baru masuk bursa pada 8 Agustus 2022. Perusahan ini bergerak di bidang pembangkit tenaga listrik energi baru dan terbarukan yang berasal dari aliran air. Pada triwulan I-2022, Arkora mencatatkan laba bersih Rp 28,4 miliar, melonjak 58 persen dari capaian pada triwulan I-2021.
Arkora mengoperasikan dua pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTM), yaitu di Cikopo 2 di Jawa Barat dengan 7,4 MW dan PLTM Tomasa di Sulawesi Selatan berkapasitas 10 MW. Arkora juga masih memiliki dua proyek dalam tahap konstruksi yang akan beroperasi pada tahun 2023 dan 2024. Setelah dua pembangkit ini beroperasi, Arkora akan memiliki pembangkit berkapasitas terpasang total 32,8 MW.
Ketika masuk bursa, saham Arkora dimiliki oleh PT Arkora Bakti Indonesia sebanyak 47,52 persen, lalu ACEI Singapore Holdings 31,68 persen, dan sisanya dimiliki oleh masyarakat, yakni mencapai 20,79 persen.
Bank Amar
Sementara itu, Grup Tolaram Inc kembali menambah kepemilikannya pada PT Bank Amar Indonesia Tbk. Tolaram membeli 80.100.000 saham Bank Amar dengan harga pembelian Rp 264 per saham. Total nilai transaksinya mencapai Rp 21,15 miliar.
”Transaksi berupa pembelian saham ini dilakukan untuk tujuan investasi dengan kepemilikan langsung,” kata Direktur Bank Amar Navin Nahata dalam keterbukaan informasi pada Bursa Efek Indonesia.
Dengan tambahan itu, jumlah kepemilikan Tolaram atas saham Bank Amar menjadi 66,87 persen atau setara dengan 9.242.054.179 saham dari kepemilikan sebelumnya 66,29 persen.