Inovasi dan Kreativitas Kunci Daya Saing Produk Kerajinan Indonesia
Inovasi dan kreativitas menjadi kunci peningkatan daya saing produk kerajinan Indonesia agar diterima di pasar domestik ataupun global. Hal ini dibutuhkan agar perajin atau pelaku industri kerajinan mampu terus bertahan.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·6 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pandemi Covid-19 yang dialami dua tahun lebih terakhir menjadi ujian bagi para pelaku industri kerajinan di Indonesia. Namun, para perajin tidak boleh menyerah dan pasrah terhadap keadaan. Para perajin atau pelaku industri kerajinan mesti tetap semangat, kreatif berinovasi, dan terus meningkatkan daya saing produknya agar mampu bertahan di masa pandemi.
Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) pun mendorong pengembangan pelaku usaha kriya yang salah satunya diwujudnyatakan melalui penyelenggaraan Pameran Kriyanusa Tahun 2022. Tema yang diusung pada pameran kali ini pun disesuaikan dengan kondisi sekarang, yakni ”Semangat Bertahan, Perajin Berdaya Saing”.
”Dengan mengucap bismillahirrohmaanirrohiim, pada siang hari ini saya resmikan Pembukaan Pameran Kriyanusa Tahun 2022,” kata Ibu Iriana Joko Widodo yang juga Pembina Dekranas saat membuka Pameran Kerajinan Nusantara (Kriyanusa) Tahun 2022 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (21/9/2022).
Hadir pada acara tersebut Ketua Umum Dekranas Wury Ma’ruf Amin, Ketua Harian Dekranas Tri Tito Karnavian, sesepuh dan anggota Dewan Kehormatan Dekranas Mufidah Jusuf Kalla, Ibu-ibu Oase Kabinet Indonesia Maju, Ketua Dekranasda provinsi, kabupaten, kota atau yang mewakili, para pejabat eselon satu kementerian atau lembaga.
Ketua Umum Dekranas Wury Ma’ruf Amin menuturkan, pameran yang akan berlangsung lima hari, 21-25 September 2022, ini merupakan salah satu perwujudan produk-produk kriya buatan dalam negeri yang memiliki aspek budaya untuk dapat diperlihatkan dan diapresiasi oleh masyarakat luas. Produk kriya tersebut harus dikembangkan lebih lanjut sebagai komoditas industri yang memiliki daya saing dan bernilai ekonomi tinggi.
”Pameran Kriyanusa yang kita selenggarakan kali ini tentunya menjadi salah satu media promosi yang sudah lama ditunggu-tunggu oleh para perajin di seluruh Indonesia mengingat sudah dua tahun pameran ini tidak diselenggarakan karena adanya pandemi,” kata Wury.
Situasi pandemi yang sudah melandai dan semakin meningkatnya jumlah penduduk yang sudah divaksin menjadikan pameran Kriyanusa tahun ini dapat diselenggarakan secara luring. Namun, hadirin diimbau tetap menjaga protokol kesehatan.
”Kita patut bangga karena produk kriya Indonesia dapat diterima, tidak hanya di pasar domestik, tetapi juga di pasar global. Hal ini tentunya karena produk-produk kriya kita memiliki daya saing yang sangat tinggi,” kata Wury.
Kita patut bangga karena produk kriya Indonesia dapat diterima, tidak hanya di pasar domestik, tetapi juga di pasar global. Hal ini tentunya karena produk-produk kriya kita memiliki daya saing yang sangat tinggi.
Menurut Wury, kunci peningkatan daya saing adalah inovasi dan kreativitas. Para perajin harus bisa berkreasi menciptakan suatu produk kriya dengan desain dan kualitas yang baik, proses produksi efisien dan ramah lingkungan, serta berbasis pada kekayaan budaya atau tradisi setiap daerah di seluruh Indonesia.
”Dengan demikian, diharapkan para perajin dapat menghasilkan produk kriya Indonesia yang unik, desain yang mengikuti tren pasar, unggul, dan memiliki harga yang kompetitif. Para perajin juga harus memperlihatkan kualitas atau mutu dari bahan baku yang hendak diolah menjadi ragam inovasi produk agar tetap terjamin keaslian dan kemurnian serta nilai tambah dari wujud kriya yang dipasarkan,” ujar Wury.
Kekuatan produk kriya Indonesia sangat didukung sumber bahan baku alami yang melimpah, keragaman budaya, dan keahlian para perajin. ”Untuk itu, saya berharap melalui pameran Kriyanusa ini para peserta pameran dapat mempromosikan karyanya secara aktif agar hasil kreasinya dapat semakin dikenal dan dinantikan masyarakat pencinta kriya Indonesia,” ujarnya.
Wury juga mengajak seluruh hadirin mendukung program pemerintah, yaitu gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia. Bangga Buatan Indonesia perlu ditanamkan mulai usia dini dan perlu terus digalakkan untuk menciptakan kesadaran, kecintaan, dan kebanggaan hingga akhirnya mau menggunakan produk-produk lokal.
Gerakan-gerakan ini dilakukan dalam upaya mengantisipasi persaingan pasar global yang semakin ketat. ”Dekranas dalam hal ini sangat penting fungsi dan peranannya untuk membantu pemerintah dalam membina perajin agar menghasilkan produk-produk kriya berdaya saing tinggi sehingga dapat bersaing di pasar global tersebut,” katanya.
Selain itu, regenerasi juga perlu diperhatikan mengingat keahlian turun temurun untuk menghasilkan produk kriya pada sebagian jenis kriya sudah mulai punah. ”Saya berharap agar keahlian dari generasi penerus dapat ditingkatkan dan dilestarikan sehingga dapat melanjutkan produksi produk kriya kreatif yang berdaya saing,” ujar Wury.
Penghargaan dunia
Dekranas pun mengikuti World Craft Council Award of Excellence for Handicraft 2021-2022. Apresiasi dan kebanggaan disampaikan atas karya para perajin atau desainer Indonesia yang berhasil memperoleh Award of Excellence dari World Craft Council. Apalagi, evaluasi penjurian penghargaan tersebut tidak mudah dan dilaksanakan secara bertahap oleh para juri profesional di bidang kerajinan dari berbagai negara.
”Semoga keberhasilan bapak dan ibu penerima award ini dapat memotivasi para perajin atau desainer yang lain untuk selalu berkarya dan berinovasi secara kreatif agar produk kerajinan Indonesia dapat berkembang secara berkelanjutan dan berdaya saing. Serta, diharapkan dapat meningkatkan ekonomi para perajin itu sendiri dan akhirnya dapat mendukung peningkatan ekonomi daerahnya,” ujar Wury.
Ketua Panitia Pameran Kriyanusa Elizabeth Thohir atau Liza Thohir menuturkan, kegiatan pameran ini merupakan salah satu wujud nyata upaya pengembangan pelaku usaha kriya oleh Dekranas. Pameran ini bertujuan mendorong penciptaan dan pengembangan produk kriya lokal sekaligus melestarikan citra budaya semua daerah di Indonesia.
Pameran ini juga merupakan ajang untuk memperkenalkan produk-produk kriya dari seluruh Indonesia kepada masyarakat luas. Ikon pameran Kriyanusa pada tahun ini adalah Provinsi Lampung. Dalam acara pembukaan pameran ini ditampilkan pula tarian Lampung dan peragaan busana oleh para ibu pengurus Dekranas.
Berkaitan dengan partisipasi Dekranas pada penjurian World Craft Council Top Excellence for Handicraft 2021-2022, Liza menuturkan bahwa World Craft Council Award of Excellence for Handicraft merupakan salah satu program unggulan yang mendorong para perajin dan desainer untuk membuat karya dalam bentuk baru menggunakan sumber daya dan teknik tradisional.
”Selama proses seleksi yang dilakukan mulai dari Dekranas Award sampai World Craft Council Award of Excellence terdapat 10 produk binaan Dekranas yang berhasil menerima award,” kata Liza.
Selama proses seleksi yang dilakukan mulai dari Dekranas Award sampai World Craft Council Award of Excellence terdapat 10 produk binaan Dekranas yang berhasil menerima ’award’.
Sebagai informasi, Pameran Kriyanusa 2022 diselenggarakan di Hall A Jakarta Convention Center mulai 21-25 September 2022 dengan total jumlah peserta sebanyak 147 peserta pameran. Semua peserta pameran menempati stan pameran dengan total jumlah sebanyak 216 stan.
Stan-stan tersebut terdiri dari 162 stan dari 34 provinsi, 13 stan dari empat kementerian; yakni Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal, dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, 15 stan dari 3 asosiasi yayasan; yaitu Pertiwi Indonesia, Warisan Budaya Indonesia, dan Dekranas, 13 stan dari sponsor, dan 13 stan dari peserta mandiri.
Pameran Kriyanusa juga melibatkan desainer nasional untuk mengembangkan dan menampilkan produk unggulan khas Indonesia. Hal ini terutama untuk membuka pandangan para pelaku usaha terhadap pengembangan desain terkini dan sesuai dengan selera pasar. Pameran Kriyanusa juga dimeriahkan dengan berbagai acara harian, seperti fashion show, talk show, dan pentas seni dari beberapa daerah.