Merger Telkomsel-Indihome Ditargetkan Rampung Tahun 2023
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk akan menggabungkan Telkomsel dan Indihome, dua lini bisnis yang menjadi mesin pertumbuhan bagi Telkom, selambatnya pada 2023.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk berencana menggabungkan dua anak usahanya, yakni Telkomsel dan Indihome, dengan penyelesaian selambatnya pada 2023. Penggabungan dua lini bisnis yang menjadi mesin pertumbuhan bagi Telkom itu disebut terkait dengan teknologi dan operasi.
Proses penggabungan tersebut masih berlangsung karena harus meminta persetujuan dari berbagai pihak. ”Kami mengharapkan milestone akan terjadi di tahun depan. Ini akan melalui governance yang diperlukan, seperti beberapa persetujuan yang harus dilalui,” ujar Direktur Strategic Portofolio Telkom Budi Setyawan Wijaya pada paparan publik daring yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (16/9/2022).
Manajemen Telkom berharap proses penggabungan tersebut akan berjalan dengan baik sehingga tidak memberikan dampak yang signifikan baik terhadap pelanggan maupun calon pelanggan. Nantinya konsumen akan dikelola oleh Telkomsel.
Direktur Keuangan Telkom Heri Supriadi menjelaskan, transaksi ini akan dilakukan secara transparan dan adil. Mengenai valuasi, Telkom belum dapat mengungkapkan perhitungan rincinya. Meski demikian, pihaknya memastikan ada keadilan dan transparansi. Salah satu latar belakang dari penggabungan ini terkait dengan teknologi dan operasi.
Heri menambahkan, dua lini bisnis Telkom tersebut merupakan mesin pertumbuhan. Indihome menyumbangkan kenaikan pendapatan 7,4 persen menjadi Rp 13,8 triliun, sementara Telkomsel Digital Business menyumbangkan kenaikan pendapatan 5,2 persen menjadi Rp 35,1 triliun per Juni 2022. Telkom membukukan pendapatan konsolidasi Rp 72 triliun selama semester I-2022 atau naik 3,6 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Ekspansi toko
Sementara itu, dalam rangkaian paparan publik yang diselenggarakan oleh BEI, PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk yang merupakan pengelola toko bahan bangunan Depo Bangunan merencanakan akan menambah toko lagi.
”Depo Bangunan tetap memperluas toko ke daerah potensial untuk bahan bangunan. Di Sumatera, kami akan buka di Medan serta di Kalimantan dan Pulau Jawa. Jawa merupakan pusat pasar bahan bangunan. Kami akan melanjutkan pembukaan toko di Semarang, Yogyakarta, dan banyak (lagi yang) lain,” kata Direktur Utama Caturkarda Depo Bangunan Kambiyanto Kettin.
Sekretaris Perusahaan Caturkarda Depo Bangunan Erwan Irawan menambahkan, saat ini belanja modal yang sudah diserap mencapai 30 persen dari total anggaran tahun ini yang sebesar Rp 80 miliar. Tahun ini, toko yang akan dibuka, antara lain, di Pondok Gede, sementara pembukaan toko di Rungkut diundur ke tahun 2023.
Besaran biaya untuk membuka toko tidak sama, tergantung dari banyak faktor, seperti status tanah dan bangunan, apakah mengambil alih atau mendirikan dari awal. Demikian pula dengan luasan toko, tergantung dari kebutuhan yang ada di daerah tersebut.