Pekan Sibuk di Bursa, Perusahaan Antre Catatkan Saham
Otoritas bursa mencatat, sampai 27 Juli 2022 ada 29 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia, sementara 36 perusahaan lain sedang mengantre masuk bursa. Pekan ini 6 perusahaan memasuki masa penawaran.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·3 menit baca
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (21/2/2022).
JAKARTA, KOMPAS — Pekan ini merupakan pekan yang sibuk bagi calon-calon emiten di pasar saham. Setidaknya ada enam perusahaan yang sedang memasuki masa penawaran dan ada tiga calon perusahaan yang akan mencatatkan sahamnya di bursa.
Emiten itu antara lain PT Utama Radar Cahaya Tbk yang masuk bursa mulai Selasa (2/8/2022). Pada perdagangan perdananya, saham Utama Radar Cahaya ditutup turun 9,63 persen menjadi Rp 122 per saham dari harga perdana Rp 135 per saham. Utama Radar Cahaya menawarkan 150 juta saham baru atau setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Dengan demikian, Utama Radar Cahaya mendapatkan dana segar sebesar Rp 20,25 miliar. Perseroan menyebutkan, sebanyak 75 persen dari dana tersebut akan digunakan untuk membeli armada truk, sementara sisanya akan digunakan untuk modal kerja.
”Pada tahun 2022, perseroan menargetkan dapat mengoperasikan total 120 armada truk dari 92 armada truk saat ini untuk mendukung ekspansi usaha,” kata Corporate Secretary Utama Radar Cahaya, Felice Livia Wijaya.
Sementara perusahaan lain, yakni PT Aman Grindo Tbk, akan mencatatkan sahamnya pada Rabu (3/8/2022). Adapun saham PT Agung Menjangan Mas Tbk dan PT Jhonlin Agro Raya Tbk akan mulai ditransaksikan di bursa mulai Kamis (4/8/2022).
Aktivitas pekerja di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Minggu (29/5/2022). Lonjakan jumlah investor domestik di pasar modal menunjukkan gairah masyarakat untuk berinvestasi. Data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dan Bursa Efek Indonesia mencatat hingga akhir triwulan I-2022 jumlah investor pasar modal sudah mencapai 8,3 juta, naik 12,13 persen dari 7,29 juta akhir Desember 2021.
Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna menjelaskan, sampai 27 Juli 2022 ada 29 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Sementara 36 perusahaan lain sedang antre masuk bursa. ”Di samping itu, ada 55 perusahaan yang telah mencatatkan 73 emisi Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) dan masih ada 19 perusahaan yang berada dalam pipeline pencatatan EBUS ini,” kata Yetna.
Penawaran
Sementara itu, dari laman e-ipo ada PT Segar Kumala Indonesia yang sedang menawarkan sahamnya pada harga Rp 388 per saham. Perusahaan yang bergerak pada perdagangan besar buah-buahan dan daging unggas beku ini mengincar dana publik sebesar Rp 77,6 miliar.
Segar Kumala Indonesia menawarkan 200 juta saham dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Jumlah saham tersebut setara dengan 20 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran saham perdana ini.
Rohartindo akan melepaskan 410 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Jumlah tersebut setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Calon perusahaan tercatat lainnya, yakni PT Rohartindo Nusantara Luas Tbk, yang bergerak pada bidang usaha perdagangan besar, menetapkan harga saham perdana Rp 127 per saham. Harga itu berada di tengah-tengah dari kisaran harga penawaran Rp 122 hingga Rp 135 per saham.
Rohartindo akan melepaskan 410 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Jumlah tersebut setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan harga Rp 127 per saham, Rohartindo akan mendapatkan dana publik Rp 50,02 miliar. Hampir dari separuh dana itu akan digunakan untuk membeli tiga ruko. Selain saham, Rohartindo juga menawarkan sebanyak-banyaknya 205 juta waran Seri I yang menyertai saham baru tersebut.