PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk, emiten pengelola Rumah Sakit Mayapada, akan menerbitkan obligasi Rp 950 miliar. Sebanyak 90 persen dana terhimpun akan digunakan untuk belanja modal dan sisanya untuk modal kerja.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Emiten pengelola Rumah Sakit Mayapada, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk, berencana menerbitkan obligasi sebanyaknya Rp 950 miliar. Dana yang dihimpun dari obligasi ini akan digunakan untuk pengembangan usaha.
Obligasi yang mendapatkan peringkat idA dengan outlook Stable ini diterbitkan dalam dua seri. Seri A berjangka waktu tiga tahun dengan kisaran suku bunga tetap sebesar 8,75-9,75 persen per tahun, sedangkan seri B berjangka waktu lima tahun dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,5-10,5 persen per tahun.
Associate Director Strategic Partners Mayapada Healthcare Mark Kristomo Lee menjelaskan, sebanyak 90 persen dari dana yang diperoleh dari obligasi itu akan digunakan untuk belanja modal. ”Antara lain untuk membangun Mayapada Bandung, renovasi dan membeli berbagai peralatan medis,” jelas Mark dalam paparan publik Rabu (31/8/2022). Sementara 10 persen sisanya akan digunakan untuk modal kerja dan kegiatan operasional rumah sakit.
Sejahteraraya Anugrahjaya telah menunjuk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai wali amanat untuk penerbitan obligasi ini. Sementara penjamin emisi adalah PT Mandiri Sekuritas dan PT BRI Danareksa Sekuritas.
Terkait dengan kinerja rumah sakit, Mark menjelaskan bahwa ada penurunan jumlah pasien Covid-19 pada semester pertama tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu. Namun, Mayapada fokus pada pendapatan non-Covid. ”Ebitda margin kami pada semester I-2022 ini tetap terjaga, masih di atas 15 persen,” kata Mark.
Saat ini, rata-rata okupansi (occupancy rate) rumah sakit 55 persen. Rata-rata okupansi ditargetkan naik menjadi 60 persen pada akhir tahun. Kenaikan ini ditunjang oleh pembukaan rumah sakit baru di Surabaya serta peningkatan kinerja dari dokter-dokter spesialis dan subspesialis.
Lunasi obligasi
Sementara itu, emiten pengelola menara telekomunikasi, PT Tower Bersama Infrastucure Tbk, melunasi pokok dan bunga Obligasi Berkelanjutan V Tahap 1 Tahun 2021. Pembayaran bunga dan pokok ini sudah dilakukan pada 29 Agustus 2022.
Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur Tower Bersama Helmy Yusman Santoso mengatakan, pokok utang obligasi sebesar Rp 1,2 triliun dengan bunga Rp 14,16 miliar. Adapun tingkat suku bunga obligasi tersebut sebesar 4,25 persen.
Obligasi ini mendapatkan peringkat AA+ (idn) dari pemeringkat Fitch Ratings Indonesia.