Literasi Dinilai Masih Rendah, Mandiri Sekuritas Gelar Edukasi
Hasil survei tahun 2019 memperlihatkan, angka literasi pasar modal hanya 5 persen kendati indeks inklusi keuangan mencapai 76,19 persen. Artinya, pemahaman masyarakat tentang produk pasar modal masih sangat rendah.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·3 menit baca
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Peserta bersiap mengikuti salah satu sesi paparan kinerja perusahaan dalam Investor Summit 2018 yang berlangsung di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (28/8/2018). Selain untuk memberikan informasi terkait perusahaan tercatat, ajang tersebut juga untuk meningkatkan investor pasar modal.
JAKARTA, KOMPAS — Jumlah investor di pasar modal berkembang sangat pesat, tetapi perkembangan jumlah investor dinilai belum dibarengi dengan pengetahuan yang cukup untuk berinvestasi di pasar modal. Edukasi dinilai penting digencarkan untuk meningkatkan literasi masyarakat dan khususnya para investor baru.
Guna meningkatkan literasi para investor ritel di pasar modal, Mandiri Sekuritas menyelenggarakan MOST Carnaval. ”MOST Carnaval dibuat karena melihat besarnya potensi nasabah yang memerlukan literasi keuangan seiring dengan meningkatnya jumlah investor,” kata Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana saat membuka MOST Carnaval di Jakarta, Selasa (2/8/2022).
Menurut Oki, Mandiri Sekuritas yakin bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat bagi masyarakat untuk mulai berinvestasi di pasar modal. MOST Carnaval ini akan dilakukan pada platform digital MOST.
Pada MOST Carnaval ini akan diselenggarakan 15 webinar. Pembicaranya terdiri dari delapan ahli keuangan pribadi dan pasar modal. Selain itu, Mandiri Sekuritas menggandeng tujuh manajer investasi pengelola reksa dana.
”Target kami, MOST Carnaval ini akan dihadiri oleh 10.000 investor pasar modal akan menghadiri program literasi kami, baik yang hadir secara online maupun offline,” kata Direktur Ritel Mandiri Sekuritas Theodora Manik.
Persentase profil investor pasar modal. Sumber: Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
Ada beberapa topik yang akan dibahas dalam MOST Carnaval, antara lain soal diversifikasi portofolio, perbedaan mempertahankan nilai dengan pertumbuhan investasi, serta menjadikan investasi sebagai gaya hidup. Nasabah kelompok usia generasi Z menempati sekitar 70 persen dari total nasabah Mandiri Sekuritas.
Hal ini juga selaras dengan data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang mencatat jumlah investor saham per akhir semester I-2022 mencapai 4 juta dan 99,79 persen di antaranya investor individu lokal. Sejak akhir tahun 2021, jumlah itu naik 15 persen. Investor saham didominasi oleh kelompok usia di bawah 40 tahun, yaitu generasi Z dan milenial, dengan total aset mencapai Rp 144,07 triliun.
Jumlah investor saham per akhir semester I-2022 mencapai 4 juta dan 99,79 persen di antaranya investor individu lokal.
”Pertumbuhan jumlah investor saham menjadi salah satu tanda pencapaian pasar modal Indonesia. Jumlah investor lokal yang terus meningkat secara signifikan, terutama di masa pandemi Covid-19, merupakan tanda bahwa masyarakat Indonesia semakin sadar pentingnya berinvestasi dan menjadikan pasar modal sebagai alternatif untuk berinvestasi,” kata Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo, beberapa waktu lalu, mengenai jumlah investor di pasar modal.
Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan tahun 2019, indeks literasi keuangan masyarakat sebesar 38,03 persen dan indeks inklusi sebesar 76,19 persen. Sementara angka literasi pasar modal hanya 5 persen. Artinya, sudah banyak paparan tentang produk keuangan yang diterima masyarakat, tetapi secara umum pemahaman masyarakat terhadap produk keuangan masih terbatas. Apalagi pemahaman masyarakat tentang produk-produk pasar modal masih sangat rendah. Hal ini membuat masih banyak orang yang mudah terjebak pada investasi bodong. Dengan demikian, edukasi dan peningkatan literasi selalu dibutuhkan.