Manfaatkan Jejaring Jenama Besar untuk Perluas Pasar
Untuk menggarap peluang pasar internasional, wirausaha perempuan perlu berjejaring dan berkolaborasi. Dengan jenama skala besar, misalnya. Akses berjejaring ini coba diupayakan melalui One Global Women Empowerment.
Oleh
MEDIANA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ekspor ke luar negeri untuk memperluas pasar merupakan salah satu kendala yang dihadapi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM dan industri kecil menengah atau IKM. Opsi jalan keluar yang bisa mereka ambil, yaitu berkolaborasi dengan perusahaan berskala besar, seperti masuk ke rantai pasok produksi.
”Masuk ke pasar luar negeri berarti pelaku usaha harus memahami permintaan konsumen di negara lain. Perusahaan skala besar umumnya lebih dulu memiliki pangsa pasar di negara lain. UMKM dan IKM, termasuk yang dikelola oleh wirausaha perempuan, bisa memanfaatkan perusahaan besar agar mereka mendapatkan akses pasar,” ujar Chair of Business 20 (B20) Indonesia dan CEO of Sintesa Group Shinta W Kamdani dalam konferensi pers terkait inisiatif One Global Women Empowerment (OGWE), Selasa (9/8/2022), di Jakarta.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), hingga 2021 terdapat 64 persen dari 63,9 juta pelaku usaha mikro di Indonesia adalah perempuan. Sementara untuk tingkat usaha kecil, sebanyak 56 persen dari 193.000 usaha kecil dimiliki perempuan. Adapun di tingkat usaha menengah, sebanyak 34 persen dari 44.700 pelaku usaha merupakan perempuan (Kompas, 18/6/2022).
Shinta menambahkan, Indonesia telah menjadi Presidensi G20. Sensasi Indonesia terpilih sebagai Presidensi G20 harus dimanfaatkan optimal, terutama berkaitan dengan bagaimana negara berkembang, seperti Indonesia, mengakomodasi isu-isu yang dialami UMKM dan IKM. Apalagi, permasalahan mendasar dari wirausaha perempuan sebelum mereka akhirnya bisa ”naik kelas”, seperti akses pembiayaan ke lembaga perbankan.
”OGWE diharapkan bisa menjembatani perusahaan-perusahaan besar untuk masuk dan terlibat membina dengan UMKM/IKM. Dengan begitu, pada akhirnya, UMKM/IKM bisa masuk ke dalam rantai pasok global,” kata Shinta.
Presiden Direktur Unilever Indonesia sekaligus Chair of B20 Women in Business Action Council Ira Noviarti menyampaikan, misi OGWE adalah memfasilitasi kebutuhan wirausaha perempuan, yakni kapabilitas atau kompetensi teknologi digital, berbagi pengetahuan, pengetahuan dan investasi, dukungan teknis, serta kebijakan yang mendukung. Kemudian, ada lima layanan yang disediakan oleh OGWE, yaitu crowdsource, crowdfund, kurasi, membantu perempuan di tempat kerja ataupun wirausaha perempuan menavigasi regulasi (clarify), dan akses komunikasi.
OGWE diharapkan bisa menjembatani perusahaan-perusahaan besar untuk masuk dan terlibat membina dengan UMKM/IKM. Dengan begitu, pada akhirnya, UMKM/IKM bisa masuk ke dalam rantai pasok global.
”OGWE, menurut rencana, akan diluncurkan pada 22 Agustus 2022. OGWE merupakan wadah yang mempertemukan antarperusahaan besar dengan pelaku UMKM/IKM perempuan di antara negara anggota G20. Saling belajar program ataupun kebijakan yang tepat dan akses pendanaan untuk memajukan UMKM/IKM,” ucap Ira.
OGWE akan menjadi ruang yang bersifat permanen. Sekretariat OGWE akan ada di setiap negara. Sekretariat ini, kata Head of Sustainability and Corporate Affairs Unilever Indonesia sekaligus Co-Chair of B20 Women in Business Action Council Nurdiana Darus, yang akan bertugas menjalankan berbagai layanan OGWE.
Menurut Nurdiana, sejauh ini sudah ada 18 perusahaan skala besar, baik nasional maupun internasional, yang bergabung dalam OGWE, misalnya, P&G, Unilever, Grab, Tokopedia. Perusahaan -perusahaan besar itu telah memiliki program pemberdayaan, pelatihan, ataupun akses pembiayaan kepada UMKM/IKM. Pengalaman menjalankan program itu bisa dibagi ke perusahaan lain dari negara anggota lainnya.
”Kami menyadari, tantangan pemberdayaan UMKM/IKM perempuan di setiap negara berbeda. Kondisi UMKM/IKM perempuan pun demikian, seperti masih banyak yang berstatus informal dan tidak berjejaring dengan komunitas/jaringan tertentu,” ujar Nurdiana.