Kunjungan Wisman dan Tingkat Okupansi Hotel Terus Naik
Sejak April 2022, baik kunjungan wisatawan mancanegara maupun tingkat penghunian kamar hotel berbintang, mengalami kenaikan. Hal ini semakin mendukung pemulihan industri pariwisata dari pandemi Covid-19.
Oleh
MEDIANA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Industri pariwisata berangsur-angsur pulih yang ditandai dengan kunjungan wisatawan mancanegara dan tingkat okupansi kamar hotel yang terus meningkat sejak April 2022. Mobilitas sosial yang semakin melonggar diikuti penanganan pandemi Covid-19 semakin terkendali menjadi faktor utama yang mendukung situasi tersebut.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia melalui pintu masuk utama pada Juni 2022 sebanyak 345.440 kunjungan, naik tajam 1.973,96 persen dibandingkan dengan Juni 2021. Lonjakan kunjungan wisman mulai terlihat sejak April lalu. Pada bulan itu, kunjungan sebanyak 114.100 orang, lalu meningkat pada Mei 2022 menjadi 212.300 orang.
Dilihat dari pintu masuk, kunjungan wisman terbesar ada di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, yang tercatat 181.545 kunjungan, diikuti Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Banten, sebanyak 85.587 kunjungan. Kemudian, pintu masuk Batam, Kepulauan Riau, tercatat 39.649 wisman.
Dari sisi kebangsaan, pada Juni 2022, kunjungan wisman asal Australia, Singapura, dan Malaysia menduduki jumlah terbanyak. Jumlah kunjungan wisman Australia sebanyak 64.500, Singapura 53.000, dan Malaysia 31.700.
”Sejak April 2022, telah terjadi peningkatan jumlah kunjungan wisman. Ini seiring dengan pelonggaran mobilitas dan penanganan kesehatan karena Covid-19 yang semakin baik. Ada pula pengaruh faktor pemberlakuan kebijakan visa kunjungan,” ujar Margo saat konferensi pers, Senin (1/8/2022), di Jakarta.
Sepanjang Januari -Juni 2022, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia melalui pintu masuk utama sebanyak 743.210 kunjungan, naik 929,66 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Margo mengatakan, pencapaian itu belum mampu menyamai pencapaian kunjungan Januari-Juni 2020 yang sebesar 2,13 juta kunjungan. Meski demikian, Margo menilai pencapaian kunjungan Januari -Juni 2022 positif dan bisa memberikan multidampak bagi industri pariwisata di Tanah Air.
Sejalan dengan kunjungan wisman yang meningkat, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang turut naik. Pada April 2022, TPK tercatat 34,23 persen, TPK Mei 2022 sebesar 49,85 persen, dan Juni 2022 50,28 persen. TPK Juni itu naik 11,73 poin dibandingkan dengan TPK Juni 2021. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, TPK Juni 2022 juga mengalami peningkatan, yaitu sebesar 0,43 poin. TPK tertinggi terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta, Lampung, dan Kalimantan Timur.
”Bulan Juni biasanya bertepatan dengan momen libur anak sekolah. Momen ini dimanfaatkan warga bepergian, apalagi mobilitas sosial semakin longgar. Di Kalimantan Timur sedang ada aktivitas pembangunan ibu kota negara baru, sedangkan di Lampung terjadi pertemuan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia dan kegiatan selancar,” kata Margo.
Dari sisi pelaku industri pariwisata, Direktur PT Panorama Sentrawisata Tbk Ricky Setiawanto membenarkan bahwa kondisi industri pariwisata tahun 2022 lebih baik dibanding setahun sebelumnya. Vaksinasi Covid-19 yang terus digencarkan oleh pemerintah menambah kepercayaan diri warga untuk bepergian.
”Tren wisatawan ’balas dendam’ yang kini sedang terjadi merupakan satu-satunya tren yang positif bagi kami, pelaku industri pariwisata nasional,” ujar Ricky.
Meski demikian, Ricky mengakui terdapat beberapa tantangan yang berpotensi menghambat pemulihan industri pariwisata tahun ini. Sebagai contoh, konflik Rusia-Ukraina yang masih berlangsung, tetapi dia menilai tantangan ini bersifat minor atau tidak berpengaruh besar terhadap rencana orang bepergian.
Tantangan lainnya adalah harga tiket pesawat yang mahal dan keterbatasan jadwal penerbangan. Dia lantas mengilustrasikan situasi di Bali. Sebelum pandemi Covid-19, hampir semua maskapai Timur Tengah dan Turki terbang setiap hari dari dan ke Bali. Maskapai Singapore Airlines juga mempunyai jadwal sekitar lima kali terbang ke Bali per hari sebelum pandemi. Kondisinya sekarang berbeda.
Meski demikian, beberapa agen perjalanan mitra perusahaan, lanjut Ricky, tetap ingin mendatangkan wisman ke Indonesia. Hanya saja, di antara mereka lebih memilih menunda, misalnya lebih ingin membawa wisman masuk Indonesia pada triwulan III-2022 atau Desember 2022.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno menyampaikan, melalui Presidensi G20 tahun 2022, Indonesia berkomitmen untuk terus menggalang kolaborasi dengan negara-negara anggota G20 untuk mewujudkan pariwisata yang lebih inklusif dan tangguh. Harapannya bisa tersusun ”Bali Guidelines on Strengthening Communities and MSMEs as Tourism Transformation Agents — A People Centered Recovery”. Menurut rencana, panduan tersebut akan berisi lima pilar, antara lain, sumber daya manusia, inovasi, digitalisasi dan ekonomi kreatif, serta pemberdayaan perempuan dan pemuda.
”Kita harus memanfaatkan momentum rangkaian kegiatan pertemuan G20 untuk terus mendorong kebangkitan sektor pariwisata sehingga dapat mendukung kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja,” ucap Sandiaga saat membuka seminar ”Advancing Tourism Recovery and Concrete Deliverables Through MSMEs and People Centered Development with the 5 Lines of Actions”, pekan lalu, di Jakarta.