PT Saratoga Investama Sedaya membukukan dividen Rp 1,4 triliun pada semester I-2022. Situasi perekonomian yang membaik pascapandemi Covid-19 dinilai turut mendukung kenaikan dividen hingga 58 persen tersebut.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS -- Emiten yang mengelola berbagai investasi, yakni PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, memperoleh dividen sebesar Rp 1,4 triliun pada semester pertama 2022. Angka tersebut naik 58 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini dinilai sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional.
Pendapatan dividen tersebut disumbangkan oleh PT Adaro Energi Indonesia Tbk dan PT Mitra Pinastika Mustika Tbk. Adapun net asset value (NAV) Saratoga tercatat tumbuh 29 persen dari Rp 46,5 triliun menjadi Rp 60 triliun pada paruh pertama tahun 2022.
“Kami percaya bahwa ruang pertumbuhan bisnis portofolio Saratoga masih terbuka lebar sehingga nilai investasi perseroan akan terus meningkat. Saratoga juga akan melanjutkan investasi pada aset yang berada di sektor strategis yang berdampak luas bagi kebangkitan ekonomi bangsa,” kata Presiden Direktur Saratoga, Michael William, pada keterangannya Jumat (29/7/2022).
Sementara itu, emiten multifinance PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk membukukan kenaikan pembiayaan baru sebesar 21 persen pada semester pertama tahun ini dibandingkan dengan semester pertama tahun lalu. Walaupun industri otomotif dibayangi oleh kelangkaan pasokan cip semikonduktor.
“Realisasi pembiayaan baru Adira sampai semester pertama 2022 mencapai Rp 14,3 triliun atau meningkat 21 persen dari periode yang sama tahun lalu,” kata Direktur Utama Adira, I Dewa Made Susila.
Pertumbuhan itu juga sejalan dengan kinerja industri otomotif nasional yang membukukan kenaikan penjualan ritel sebesar 21 persen juga pada periode yang sama menjadi 465.000 unit. Pembiayaan baru pada segmen mobil naik 38 persen, sementara di segmen sepeda motor naik 3 persen, pada semester pertama ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Dengan demikian, pangsa pasar Adira pada segmen pembiayaan sepeda motor baru naik menjadi 9,2 persen. Sedangkan pangsa pasar pada pembiayaan mobil baru sebesar 3,8 persen sehingga total piutang yang dikelola menjadi Rp 41,1 triliun.
Tingkat kredit bermasalah atau nonperforming loan juga membaik, yakni dari 3,2 persen periode yang sama tahun lalu menjadi 2 persen pada semester pertama tahun ini. “Aktivitas ekonomi yang berangsur pulih memengaruhi kapasitas pembayaran konsumen Adira Finance,” kata Made lagi.