Okupansi Hotel Santika Group di Jatim Tinggi, Prokes Tetap Dilakukan
Sebanyak 15 hotel yang masuk jaringan grup Hotel Santika yang beroperasi di Jawa Timur terus melakukan penetrasi pasar untuk mendongkrak okupansi.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·2 menit baca
KOMPAS/AGNES SWETTA PANDIA
General Manager Business Development and Sales Marketing Department Santika Indonesia Hotels & Resorts L Sudarsana bersama semua manajer Hotel Santika, Amaris dan Kampi di Jawa Timur menyambut peserta Corporate Gathering di Hotel Santika Gubeng, Surabaya, Jatim, Senin (18/7/2022) malam.
SURABAYA, KOMPAS — Terus meningkatnya okupansi hotel di sejumlah daerah di Indonesia harus tetap dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan. Hal ini sangat penting dilakukan agar sektor perhotelan dan pariwisata terus mendongkrak ekonomi warga yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Hal itu menjadi benang merah dalam Corporate Gathering Santika Indonesia Hotels & Resorts di Surabaya, Jawa Timur, Senin (18/7/2022). Hadir dalam acara itu sedikitnya 200 mitra dan pelanggan dari berbagai perusahaan, lembaga, dan instansi. Akibat pandemi, acara ini baru pertama kali digelar dalam dua tahun terakhir.
Saat ini, jaringan Hotel Santika memiliki 15 hotel yang tersebar di Surabaya, Gresik, Malang, Ponorogo, Madiun, dan Banyuwangi. Selain Santika, ada Amaris dan Kampi dengan jumlah kamar sekitar 1.500 unit.
”Sejak Januari 2022, tingkat hunian hotel terutama di Jawa, khususnya Jatim, cenderung membaik. Tingkat hunian hotel bisa sampai 98 persen,” kata General Manager Business Development and Sales Marketing Department Santika Indonesia Hotels & Resorts L Sudarsana, Senin.
Peserta Corporate Gathering Santika Indonesia Hotels & Resorts undangan dari 15 hotel Santika Group di Jawa Timur menikmati suguhan berbagai camilan tradisional di Hotel Santika Gubeng, Surabaya, Jatim, Senin (18/7/2022) malam.
Manager Hotel Kampi Zaenuddin, sekaligus Ketua Panitia Corporate Gathering Santika Group, mengatakan, sejak awal tahun, Surabaya mulai banyak kedatangan tamu. Rata-rata lama tinggal tamu mencapai tiga hari.
”Sejumlah acara juga digelar. Seluruh pelaksanaan acara dan aktivitas tamu di hotel wajib menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan, pembenahan obyek wisata masih dilakukan. Semua harus dilakukan agar sektor pariwisata terus menjadi motor penggerak ekonomi warga.
Rektor Unesa Nurhasan mengatakan, dukungan Pemerintah Kota Surabaya diyakini ikut mengembangkan kota dengan beragam obyek wisata. Tidak hanya sektor pendidikan, katanya, tetapi juga olahraga hingga pariwisata.
”Unesa membuka kesempatan bagi pelaku UMKM untuk memanfaatkan areal di sekitar danau yang berada di kampus tersebut,” katanya.