PT XL Axiata Tbk berencana menambah saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (”right issue”) guna membayar utang. Sementara itu, PT Jasa Marga menjual sahamnya di PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk berencana menambah saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau right issue guna membayar utang. Direncanakan, jumlah saham baru yang diterbitkan maksimal 2,75 miliar saham sehingga setiap empat saham lama akan berhak mendapatkan satu saham baru. Rencana tersebut dinilai positif.
”Kami memahami bahwa dari sisi perseroan, hal ini merupakan inisiatif untuk memperkuat neracanya (menurunkan utang, mengurangi campuran debt rate dari floating ke fixed rate) di tengah potensi risiko dari pasar finansial yang menantang ke depan,” demikian analis dari CGS-CIMB, Foong Choong Chen, dalam risetnya, Selasa (5/7/2022).
Rencana itu masih harus mendapat persetujuan dari para pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham pada 10 Agustus 2022. Dengan asumsi saham baru yang akan diterbitkan setara dengan diskon 20 persen dari harga saham saat ini, XL diperkirakan mendapatkan dana sebesar Rp 5,3 triliun.
Dengan dana ini, XL dapat menurunkan perbandingan antara utang dan penghasilan sebelum pajak, bunga depresiasi dan amortisasi dari 2,1 kali menjadi 2,4 kali. ”Investor sebaiknya fokus memperhatikan prospek peningkatan pendapatan XL pada kuartal kedua dan ketiga tahun 2022 ini,” kata Foong.
Hingga Maret 2022, total liabilitas XL mencapai Rp 51,6 triliun atau turun dari posisi Desember 2021 yang mencapai Rp 52,66 triliun. Liabilitas tersebut terdiri atas utang jangka pendek sebesar Rp 21,43 triliun dan jangka panjang sebesar Rp 30,18 triliun.
Sementara itu, PT PP Properti Tbk menyatakan telah menjual kepemilikan sahamnya di PT BIJB Aerocity Development kepada PT Manakib Rezeki sebesar Rp 26,32 miliar. VP Corporate Secretary PP Properti, Ikhwan Putra, dalam keterangannya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan, PP Properti melepaskan 219.375.000 saham atau setara dengan 11,7 persen.
”Penjualan saham milik perseroan dalam PBAD (PT BIJB Aerocity Development) merupakan bagian dari strategi untuk melakukan penataan dan pengelolaan portofolio investasi perseroan,” kata Ikhwan. Hasil penjualan saham digunakan untuk berbagai keperluan strategis.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk) menjual saham kepada PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek, pengelola jalan layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ), untuk menyeimbangkan pertumbuhan dan kesinambungan bisnis.
Sementara itu, PT Jasa Marga (Persero) Tbk kembali melakukan program asset recycling dengan menjual saham kepada PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek. Anak usaha ini mengelola jalan layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ). Langkah penjualan aset ini untuk menyeimbangkan pertumbuhan dan kesinambungan bisnis Jasa Marga.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana, mengatakan, divestasi saham sebesar 40 persen dari total kepemilikan 80 persen kepada PT Marga Utama Nusantara sedang berada dalam tahap penandatanganan conditional sale and purchase agreement of share (CSPA). Penandatanganan CSPA ini dilakukan pada 30 Juni 2022.