Pada Mei 2020, Astra melepas sahamnya di Bank Permata. Kini, Astra mengakuisisi 49,55 persen saham Bank Jasa Jakarta senilai Rp 3,87 triliun.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Astra International Tbk melalui anak usahanya PT Sedaya Multi Investama atau Astra Financial berencana mengambil alih saham PT Bank Jasa Jakarta atau BJJ. Astra Financial akan membeli 49,55 persen saham BJJ senilai Rp 3,87 triliun. Bekerja sama dengan Welab Sky Limited dari Hong Kong, kedua pemegang saham itu akan berkolaborasi mengembangkan BJJ.
Sebelumnya, BJJ dimiliki oleh Iskandar Widyadi dan Welab Sky Limited. Akhir tahun lalu, Welab mengakusisi 24 persen saham BJJ. Menurut keterbukaan kepada Bursa Efek Indonesia, Senin (4/6/2022), Sekretaris Perusahaan Astra International Gita Tiffani Boer menjelaskan, setelah akuisisi BJJ selesai, Astra akan bekerja sama dengan WeLab Ltd dalam mengembangkan BJJ. ”Tujuan dari rencana akuisisi ini sebagai pengembangan dan investasi SMI,” ujarnya.
Pemegang saham lama BJJ, Welab, juga akan meningkatkan kepemilikannya di BJJ hingga 49,56 persen dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor di BJJ. Gita menambahkan, penyelesaian rencana transaksi akan tunduk pada dipenuhinya seluruh persyaratan pendahuluan dalam shares subscription agreement, termasuk persetujuan Otoritas Jasa Keuangan terkait dengan rencana transaksi tersebut. Transaksi ini juga tidak memiliki dampak material terhadap kelangsungan usaha Astra International.
Sebelumnya, Astra memiliki saham di Bank Permata Tbk. Pada Mei 2020, Astra melepaskan 44,56 persen sahamnya di Bank Permata kepada Bangkok Bank. Ketika itu, harga per saham senilai Rp 1.347 sehingga dari penjualan tersebut, Astra mendapatkan dana Rp 16,8 triliun.
Emiten baru
Sementara itu, ada dua emiten yang bersiap masuk ke bursa. Kedua emiten tersebut telah menetapkan kisaran harga jual sahamnya. PT Chemstar Indonesia Tbk yang bergerak di bidang industri dan perdagangan bahan kimia untuk industri tekstil menetapkan harga saham perdana sebesar Rp 150.
Harga tersebut merupakan batas bawah dari kisaran harga yang ditawarkan, yakni Rp 150-Rp 190 per saham. PT Chemstar menawarkan 500 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Jumlah tersebut setara degan 29,14 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah penawaran umum. Dengan demikian, dana publik yang berpotensi dapat diperoleh PT Chemstar sebesar Rp 75 miliar.
Emiten lain, produsen tepung terigu PT Cerestar Indonesia Tbk, juga menetapkan harga sahamnya sebesar Rp 210 per saham. Carestar akan menawarkan 1,5 miliar saham baru atau setara dengan 18,87 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Nilai nominal saham baru itu Rp 100. Dengan demikian, Carestar berpeluang mendapatkan dana sebesar Rp 315 miliar.
Dana tersebut akan digunakan sebesar 46,67 persen untuk setoran modal kepada anak usaha, yaitu PT Haverstar Flour Mills. Selebihnya akan digunakan untuk pengembangan bisnis dan peningkatan kapasitas pabrik.