Bank Permata Targetkan Pertumbuhan Kredit 6 Persen Tahun 2022
Bank Permata Tbk menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 6 persen tahun 2022 sesuai dengan pertumbuhan yang terjadi di industri perbankan. Dengan demikian, diharapkan pula ada kenaikan pendapatan bunga bersih.
Oleh
joice tauris santi
·2 menit baca
Kompas
Ilustrasi
JAKARTA, KOMPAS — Perbaikan ekonomi akan lebih terasa pada tahun depan. Seiring dengan optimisme tersebut, Bank Permata Tbk menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 6 persen tahun 2022 sesuai dengan pertumbuhan yang terjadi di industri perbankan. Dengan demikian, diharapkan pula ada kenaikan pendapatan bunga bersih.
”Menjelang tutup tahun 2021, PermataBank terus menunjukan kinerja yang tetap kuat dan konsisten. Kami berupaya terus menjangkau pasar dan segmen nasabah yang lebih luas dengan menawarkan inovasi produk dan jasa perbankan digital dengan sinergi dan dukungan penuh dari pemegang saham pengendali kami, Bangkok Bank,” kata Chalit Tayjasanant, Direktur Utama Bank Permata, dalam paparan, Rabu (10/11/2021).
Pendapatan bunga bersih berbanding lurus dengan peningkatan pertumbuhan pinjaman. Namun, pendapatan bunga bersih merupakan komponen yang tidak hanya berasal dari pinjaman saja, tetapi juga sumber dana, yakni dana pihak ketiga (DPK).
”Pendapatan bunga bersih juga akan dipengaruhi oleh cost of fund. Karena itu, tahun depan Bank Permata juga akan tetap fokus pada perolehan dana pihak ketiga, antara lain dari tabungan dan giro, agar biaya dananya terjaga,” tambah Direktur Keuangan Bank Permata Lea Kusumawijaya.
Selain itu, Bank Permata juga akan melanjutkan pertumbuhan bisnis secara organik pada 2022. ”Untuk 1-2 tahun ke depan, retail banking akan sangat fokus membangun bisnis, baik di segmen konsumer maupun usaha kecil,” kata Direktur Retail Banking Bank Permata Djumariah Tenteram.
Kenaikan kredit konsumer yang dikucurkan melalui pemberian KPR diharapkan bertumbuh 20-30 persen. Sampai September lalu, pertumbuhan sudah mencapai 23 persen dan diharapkan terus berlanjut hingga akhir tahun.
Laba Bank Permata hingga September 2021 tercatat sebesar Rp 831,4 miliar. Perolehan ini naik pesat 93,5 persen dari September 2020. Aset bertumbuh 31 persen menjadi Rp 219 triliun. Penyaluran kredit tumbuh secara signifikan 21 persen dari tahun lalu menjadi sebesar Rp 124,2 triliun, terutama didorong oleh pertumbuhan kredit korporasi yang naik sebesar 45 persen dari periode sama tahun lalu dan pertumbuhan KPR sebesar 23 persen.
”Right issue” Bukopin
Setelah sempat tertunda, Bank KB Bukopin Tbk akhirnya segera melanjutkan penawaran umum terbatas keenam (PUT VI). PUT ini dilaksanakan untuk menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau right issue. Pemegang saham utama Bank KB Bukopin, yaitu KB Kookmin, sudah siap menjadi pembeli siaga dalam right issue ini.
Dalam PUT VI ini, KB Bukopin akan menerbitkan saham baru kelas B sebanyak 35.214.288.984 saham. KB Kookmin selaku pemegang saham utama Bank KB Bukopin menyatakan akan melaksanakan seluruh haknya untuk membeli saham baru. Jumlahnya sekitar Rp 4,72 triliun. Selain itu, jika pemegang saham lain tidak melaksanakan haknya, KB Kookmin siap menjadi pembeli siaga.