Pengurusan visa ke negara-negara Eropa membeludak pasca-pelonggaran syarat perjalanan ke sana. Untuk menarik kedatangan wisatawan, pengurusan visa pun dipermudah, seperti dilakukan Ceko.
Oleh
SRI REJEKI
·4 menit baca
Meredanya pandemi dan kebijakan hidup berdampingan dengan Covid-19 membuat banyak negara melonggarkan syarat perjalanan dan aturan masuk negaranya, seperti dilakukan negara-negara Eropa. Banyak negara di sana telah membuka pintu masuknya untuk kunjungan wisata.
Salah satunya Ceko. Negara di Eropa Tengah ini bahkan mempermudah pengurusan visanya. Hal ini terungkap dalam acara yang diselenggarakan Kedutaan Besar Republik Ceko di Jakarta dan CzechTourism di Hotel A One, Jakarta, Rabu (29/6/2022). Hadir dalam acara ini para operator biro wisata dan tiket.
”Sejak bulan Mei 2022, masuk ke Ceko sudah normal seperti biasa. Bahkan, tidak perlu lagi syarat vaksin. Mudah-mudahan pandemi akan segera berakhir sehingga pada musim dingin nanti juga tidak perlu aturan ketat lagi,” kata Lukas Pokorny, Direktur CzechTourism China and South East Asia.
Sebelumnya, negara-negara di Uni Eropa memberlakukan syarat sertifikat vaksin dari merek tertentu yang diperbolehkan masuk ke wilayah mereka. Namun, kini tidak lagi. ”Banyak negara di Eropa melonggarkan syarat perjalanannya agar pengunjung lebih nyaman, tidak perlu setiap kali menunjukkan sertifikat vaksin,” tambah Pokorny.
Menurut Pokorny, kondisi di Ceko saat ini sudah seperti biasa. Tidak ada aturan harus memakai masker di tempat umum. Kalaupun ada yang memakainya, seperti di kendaraan umum atau di dalam ruang tertutup, lebih merupakan keputusan pribadi.
Untuk itu, pihaknya mulai melakukan promosi kunjungan wisata di negara-negara Asia Tenggara, antara lain melalui kerja sama dengan pihak swasta terkait, konsumen langsung, dan promosi lewat media sosial.
Dengan longgarnya syarat perjalanan ke berbagai negara, hal itu menggairahkan perjalanan ke luar negeri, terutama Eropa, seperti diungkapkan Windu, tenaga staf salah satu usaha jasa layanan pengurusan visa.
”Permintaan pengurusan visa membeludak. Paling banyak ke Eropa, seperti ke Perancis dan Belanda. Permintaan ke Amerika Serikat juga lumayan banyak. Ke Turki juga sangat diminati karena sedang bebas visa dan biaya akomodasi di sana sedang murah karena nilai tukar mata uangnya sedang jatuh,” ungkapnya.
Menurut Windu, permintaan mulai meningkat sejak awal tahun dan semakin terasa terutama setelah Lebaran pada bulan Mei lalu dengan keluarnya kebijakan yang tidak lagi mengharuskan pelaku perjalanan dari luar negeri untuk melakukan karantina setelah tiba di Tanah Air sepanjang telah mendapatkan vaksin lengkap.
Jumlah kunjungan ke Ceko dari wilayah Asia Tenggara, diakui Pokorny, selama ini belum terlalu banyak. Kunjungan terbesar datang dari Jerman, Amerika Serikat, dan China. Oleh karena kunjungan dari China untuk sementara waktu belum bisa terealisasi, pihaknya ganti menekankan promosi ke Asia Tenggara yang warganya sudah bebas bepergian.
”Kalau bicara Eropa, orang Asia Tenggara mungkin lebih akrab dengan kunjungan ke Perancis, Swiss, atau Jerman. Kami ingin lebih mengenalkan Ceko di wilayah Eropa Tengah yang memiliki kelebihan, biaya perjalanannya tidak semahal ke Eropa Barat,” katanya.
Menurut Pokorny, Ceko menawarkan wisata yang lengkap, mulai dari wisata sejarah, panorama, olahraga, arsitektur, hingga musik dan MICE. Tujuan wisata utama pelancong masih kota Praha dengan kota tua dan Jembatan Charles.
Selain itu dikembangkan pula tujuan wisata baru, salah satunya jembatan gantung Sky Bridge 721 di Dolni Morava yang merupakan terpanjang di dunia dengan panjang 721 meter dan berada di ketinggian 100 meter di atas permukaan tanah.
Untuk mendorong minat kunjungan, menurut Gabriela Baharvand Benetkova, First Secretary, Consular, Political and Cultural Affairs, Deputy Head of Mission, Kedubes Republik Ceko di Jakarta, pihaknya telah membuat daftar isian baru formulir visa yang lebih mudah dipahami. Waktu pengurusan visa pun oleh pihaknya maksimal 48 jam di luar pengurusan oleh pihak Visa Application Center.
Pihaknya kemudian memberi penjelasan serinci mungkin kepada para peserta acara dari biro tur wisata agar pengurusan visa konsumen mereka berjalan lancar. Termasuk menjabarkan hal-hal yang biasanya menghambat proses pengurusan dan bisa membuat aplikasi visa ditolak.
Penerbitan visa Schengen di Jakarta untuk masuk Ceko sempat dihentikan sejak pertengahan Mei 2020 menyusul terjadinya pandemi dan mulai dibuka kembali untuk kunjungan wisata pada Oktober 2021 dengan sejumlah persyaratan perjalanan yang ketat. Syarat perjalanan terkait pandemi sudah benar-benar ditiadakan sejak Mei 2022 dan bahkan lebih dipermudah.