Sempat Tertunda Pandemi, Turis Asing Eropa Mulai Kunjungi Indonesia
Sekitar 20 persen wisatawan asing yang datang ke Indonesia saat ini adalah wisatawan yang menunda kunjungan karena pandemi. Kebanyakan berasal dari negara-negara Eropa.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia tahun ini baru sekitar 313.800 orang. Dari jumlah ini, sekitar 20 persen, di antaranya, adalah wisatawan yang menunda kunjungan karena terhadang pandemi Covid-19.
”Kebanyakan wisatawan yang terpaksa menunda kunjungan selama dua tahun ini dari negara-negara Eropa,” ujar Sekretaris Jenderal Inbound Indonesia Tour Operator Association (IINTOA) Ricky Setiawanto dalam jumpa pers IINTOA Table Top Joglosemar 2022 di Hotel Atria Magelang, Selasa (28/6/2022).
Wisatawan mancanegara dari Eropa biasanya akan merencanakan liburan setahun sebelumnya. Oleh karena itu, pada 2020, banyak operator tour atau biro perjalanan di Indonesia sudah menerima pemesanan kunjungan atau tur dari wisatawan asing. Oleh karena tidak ingin mengembalikan uang yang sudah dibayarkan, banyak biro perjalanan menawarkan opsi penundaan kunjungan yang kemudian diterima para wisatawan asing. Namun, harga paket-paket wisata yang sudah dipesan kemudian dirancang menyesuaikan situasi saat ini.
Kondisi ini, menurut dia, terjadi karena jarak negara-negara di Eropa yang relatif jauh dari Indonesia sehingga membutuhkan perencanaan panjang, termasuk masalah biaya perjalanan.
”Situasinya berbeda dibandingkan dengan wisatawan dari Asia, terutama Asia Tenggara, yang bisa dengan mudah dan cepat terbang ke destinasi-destinasi wisata di Indonesia,” ujarnya.
Saat ini, lanjut Ricky, dunia pariwisata di Indonesia mulai kembali menggeliat. Hal ini, antara lain, ditunjukkan mulai adanya pemesanan paket-paket wisata pada bulan Juli-Agustus.
Ricky yang juga menjabat sebagai Director of Business Development PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk mengatakan, pada Juli-Agustus mendatang, perusahannya sendiri sudah ada permintaan dan pemesanan paket wisata dari sekitar 1.000 orang per bulan. Kendati demikian, angka ini disebutnya masih jauh dari kondisi normal. Sebelum pandemi, rata-rata jumlah wisatawan yang diterima berkisar 20.000-35.000 orang per hari.
Dunia pariwisata di Indonesia mulai kembali menggeliat. Hal ini, antara lain, ditunjukkan mulai adanya pemesanan paket-paket wisata pada bulan Juli-Agustus.
Ketua Umum IINTOA Paul Edmundus Tallo mengatakan, setelah dua tahun pandemi, dia berharap pemerintah mau membantu memberikan dukungan dengan memperbanyak kegiatan promosi, terutama ke luar negeri. ”Wisatawan-wisatawan asing harus kembali diingatkan kembali bahwa pariwisata di Indonesia masih ada dan terus bergerak sampai sekarang,” ujarnya.
Dari pengalamannya sendiri, Paul memberi contoh, salah seorang rekannya dari biro perjalanan luar negeri sempat menghubungi dirinya untuk menanyakan apakah Paul masih menerjuni dunia wisata atau tidak. Berdasar dari relasi dekat dan komunikasi tersebut, barulah Paul mendapatkan sejumlah wisatawan asing dari Inggris.
Kedatangan wisatawan asing pada enam bulan pertama tahun 2022 ini masih sebatas berasal dari delapan negara, yaitu Australia, Singapura, Jerman, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Belanda, dan Malaysia.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Regional II Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Agustini Rahayu mengatakan, selama enam bulan pertama 2022, wisatawan asing baru berdatangan dari delapan negara, yaitu Australia, Singapura, Jerman, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Belanda, dan Malaysia.
Tahun ini, target kunjungan wisatawan ditetapkan berkisar 1,8 juta orang hingga 3,6 juta orang. Angka ini jauh di bawah capaian pada saat kondisi normal, seperti tahun 2019, yang sempat tercatat 16 juta orang.
”Kita memang sebatas bisa bergerak pelan-pelan, dan tentu saja belum bisa dipaksakan mencapai kondisi seperti saat normal,” ujarnya. Kunjungan wisatawan asing belum bisa dipaksakan digenjot karena di sejumlah negara, akses penerbangan masih sangat dibatasi.