Jumlah iklan lowongan kerja bermunculan lagi seiring terkendalinya pandemi, meluasnya jangkauan vaksinasi, dan pulihnya ekonomi. Namun, pelaku industri perlu mewaspadai gejolak global dan risiko resesi ekonomi AS.
Oleh
MEDIANA
·3 menit baca
Gencarnya vaksinasi Covid-19 dan pelonggaran pembatasan sosial menambah keyakinan pelaku usaha terhadap pemulihan ekonomi. Iklan lowongan kerja marak lagi sejak tahun lalu. Namun, pelaku industri mewaspadai kondisi global di tengah ancaman resesi tahun ini.
Tren pembukaan lowongan kerja baru antara lain terlihat di JobStreet.com Indonesia. Laman lowongan dan tempat melamar kerja itu dalam JobStreet Outlook Report 2022 menyebutkan, jumlah iklan lowongan kerja yang terpasang di JobStreet Indonesia pada 2021 naik dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 2020.
Sektor industri yang paling banyak memasang iklan lowongan kerja di platform JobStreet Indonesia sepanjang tahun 2021 antara lain manufaktur (22.700 iklan lowongan kerja), ritel dan perdagangan (21.200 iklan), perbankan dan keuangan (13.400 iklan), teknologi informasi (13.200 iklan), dan transportasi (11.300 iklan).
”Kalau perusahaan sektor manufaktur memiliki iklan lowongan dan jumlah pelamar kerja terbanyak, kami memaknai situasi itu selaras dengan pernyataan pemerintah yang menyebut sektor manufaktur sebagai penopang pertumbuhan ekonomi,” ujar Country Marketing Manager JobStreet Indonesia Sawitri Hertoto, di Jakarta, Sabtu (25/6/2022).
Menurut dia, sepanjang 2021, JobStreet Indonesia mencatat ada kenaikan volume pemasangan iklan lowongan kerja khusus pemasaran digital sebesar 167 persen. Porsi iklan lowongan kerja mengenai spesialisasi itu mencapai 10,7 persen dari total iklan yang masuk.
”Selama pembatasan sosial karena pandemi Covid-19 berlangsung, ada kecenderungan pola belanja masyarakat bergeser dari luring ke daring. Kecenderungan pola belanja seperti itu diperkirakan bertahan meskipun ada pelonggaran pembatasan sosial. Pelaku industri, apa pun sektornya, menyikapi dengan aktif mengembangkan pemasaran digital,” ujarnya.
Optimistis
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta W Kamdani saat dihubungi, Minggu (26/6/2022), mengatakan, seiring meningkatnya cakupan vaksinasi Covid-19, kekebalan kelompok diharapkan terbentuk sehingga menambah keyakinan dunia usaha. Lowongan pekerjaan baru akan cepat tumbuh.
Menurut Shinta, pelaku usaha cukup optimistis dengan upaya vaksinasi Covid-19 yang intensif, termasuk vaksin penguat dan tingkat kesadaran masyarakat akan kesehatannya. Kondisi ini akan mendorong aktivitas perekonomian membaik.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Mohammad Faisal mengatakan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2021 mencapai 6,26 persen atau turun 0,81 persen dibandingkan Agustus 2020. Sementara TPT Februari 2022 mencapai 5,83 persen atau turun 0,43 persen dibandingkan TPT Februari 2021. Jumlah penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 pun turun dari 19,1 juta orang pada Februari 2021 menjadi 11,53 juta pada Februari 2022.
Akan tetapi, pasar ketenagakerjaan Indonesia harus tetap waspada pada tahun ini. Menurut Faisal, kondisi makroekonomi global tahun 2022 tak sekondusif tahun 2021. Inflasi di Amerika Serikat (AS) yang tinggi diiringi perlambatan pertumbuhan ekonomi berpotensi memicu resesi ekonomi AS. Situasi itu bisa bertransmisi ke dalam negeri dan memengaruhi ketenagakerjaan di Indonesia.