Pengembangan kawasan industri tahun ini diprediksi berlangsung seiring dengan menguatnya penyerapan lahan industri. Kawasan industri yang menopang industri berteknologi tinggi kian diminati.
Oleh
BM LUKITA GRAHADYARINI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pasar industri di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi secara bertahap bergeser ke teknologi tinggi. Hal itu dinilai merupakan peluang bagi kawasan industri yang selama ini hanya fokus pada penyewa tradisional untuk meningkatkan daya jual dengan meningkatkan infrastruktur untuk menunjang industri teknologi tinggi.
Senior Associate Director Research Colliers Indonesia Ferry Salanto mengemukakan, penyerapan kawasan industri di wilayah Jabodetabek saat ini terutama ditopang oleh industri berteknologi tinggi. Perkembangan sektor industri teknologi terus berlangsung, khususnya pusat data, baik dari perusahaan lokal maupun luar negeri. Di samping itu, pertumbuhan industri berbasis e-dagang mendorong kebutuhan penyimpanan barang serta penghubung distribusi.
Pada triwulan-I (Januari-Maret) 2022, sektor yang paling banyak menyerap lahan industri di Jabodetabek meliputi sektor logistik atau pergudangan sejumlah 43 persen, kimia 23 persen, makanan 16 persen, pusat data 7 persen, dan teknologi 5 persen. Industri teknologi tinggi, termasuk pusat data, tergolong sebagai sektor yang paling aktif dalam akuisisi lahan.
”Ini merupakan peluang bagi kawasan industri yang selama ini hanya fokus pada penyewa tradisional untuk meningkatkan daya jual dengan meningkatkan infrastruktur, dukungan keamanan, serta energi, untuk menopang industri teknologi tinggi,” ujarnya secara tertulis, Jumat (27/5/2022).
Selain itu, kawasan industri baru diprediksi bakal menyebar ke wilayah barat, timur, dan selatan Jabodetabek. Salah satu pemicunya adalah kawasan industri di Jabodetabek yang mulai menghadapi kekurangan lahan. Dicontohkan, kawasan industri di Bekasi, yang mencatat permintaan tertinggi untuk sektor industri, mulai mengalami kekurangan lahan sehingga terjadi perluasan kawasan industri ke Patimban, Subang.
Pemekaran kawasan industri diprediksi berlangsung di wilayah sekitar Serang, Karawang, Subang, dan Sukabumi. Adapun pembangunan lahan industri sesuai kebutuhan dan standardisasi penyewa (build-to-suit) juga diprediksi akan bertambah di Serang, Karawang, dan Sukabumi.
”Kawasan industri diperkirakan memiliki lebih banyak lahan inventaris di masa depan. Akan tetapi, ini bergantung pada akselerasi ekonomi dan penanggulangan Covid-19,” lanjut Ferry.
Kawasan industri yang mencatat pertumbuhan serapan pasar pada triwulan I-2022 antara lain adalah PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC) yang mencatat transaksi lahan seluas 16,4 hektar (ha), meliputi penjualan dan sewa guna usaha, di antaranya penyewaan lahan seluas 12 hektar untuk bangunan pabrik standar dan gudang.
Sementara itu, kawasan industri Jababeka mencatat transaksi lahan seluas 6,1 ha untuk perusahaan pusat data lokal serta perusahaan pengemasan dan makanan. Bekasi Fajar mencatat transaksi terbesar terhitung sejak pandemi Covid-19. Penjualan lahan ke perusahaan makanan lokal seluas 2,4 ha dan perusahaan suku cadang mobil seluas 5,9 ha. Sementara Greenland International Industrial Center (GIIC) di Kota Delta Mas menjual lahan seluas 16,3 ha, yakni ke tiga perusahaan pusat data dan satu perusahaan logistik sekitar 0,5 ha.
Menurut Director Industrial and Logistics Services Colliers Indonesia Rivan Munansa, tren pembangunan kawasan-kawasan industri baru mulai terlihat. Pengembangan kawasan industri di antaranya di Batang, Kendal, Patimban, dan Purwakarta. Pertumbuhan kawasan industri diperkirakan akan meningkat tahun ini sepanjang tidak ada lonjakan kasus Covid-19.
Sebelumnya, Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) Sanny Iskandar mengungkapkan, kawasan industri yang berorientasi teknologi tinggi makin diminati. Di kawasan industri tertentu, permintaan lahan untuk pusat data bahkan sudah mendominasi. Ini sejalan dengan tren digitalisasi dan e-dagang. Selain itu, permintaan pergudangan yang modern dengan sistem otomasi juga meningkat pesat.