”Slankers” Bangun Koperasi demi Tumbuhnya Wirausaha Baru
Para pendukung band legendaris Slank atau dikenal ”Slankers” sepakat membangun koperasi. Selain menjadi wadah pembangunan perekonomian bagi anggotanya, koperasi ini pun diharapkan bisa menciptakan wirausaha baru.
Oleh
STEFANUS OSA TRIYATNA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Para pendukung band legendaris Slank atau dikenal Slankers sepakat membangun koperasi. Selain menjadi wadah pembangunan perekonomian bagi anggotanya, koperasi ini juga diharapkan dapat menciptakan wirausaha baru dalam menggarap berbagai peluang, termasuk mengembangkan brand inovatif ”Slankop”.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki saat mendatangi Warung Potlot Slank di Jakarta, Selasa (17/5/2022), mengapresiasi langkah para Slankers ini. Koperasi ini dapat mendukung upaya pemerintah untuk mewujudkan penciptaan sejuta wirausaha baru. Koperasi ini dapat menjadi wadah secara sosial dan ekonomi dengan Slank untuk menggarap pelbagai peluang dan kesempatan yang ada.
”Slankers ini adalah komunitas yang memiliki loyalitas tinggi. Mereka bisa menjadi roh dasar koperasi dalam mengelola crowd sourcing menjadi sharing economy yang mengusung kesetaraan dan gotong royong antar-anggotanya,” kata Teten.
Teten bertemu secara khusus dengan personel Slank, yakni Bimbim, Kaka, Ridho, dan Ivanka. Pada Februari 2020, saat bertemu dengan Wakil Ketua Slankop, Jos Oren, disebutkan bahwa perlu ada semacam wadah legal untuk menyejahterakan para Slankers agar banyak manfaat bisa dipetik dari sebuah komunitas yang memiliki loyalitas tinggi ini.
Setelah melalui sejumlah diskusi dan perumusan bisnis yang sesuai untuk Slank bersama para Slankers pada 14 April 2022, anggota grup Slank secara resmi mendapatkan akta koperasi dengan nama Koperasi Slank Jurus Tandur.
”Istilah Tandur mempunyai makna bahwa koperasi ini harus terus maju dan pantang mundur. Koperasi Konsumen Slank Jurus Tandur yang memiliki brand Slankops pun kemudian berhasil merumuskan visi, yaitu memberdayakan generasi muda menjadi wirausaha mandiri dan Tangguh,” tutur Jos.
Adapun misi koperasi ini, antara lain, memberikan pelatihan wirausaha, mendirikan unit usaha modern berbasis digital, serta membuka akses dan informasi bisnis. Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, para pendiri Slankops juga telah menyiapkan beberapa jenama yang akan menjadi trademark unit usaha yang dijalankan para Slankers di seluruh kabupaten/kota.
Koperasi ini diketuai Bimbim dan Wakil Ketua Jos Oren bersama Dewan Pengawas dan Penasihat yang berasal dari anggota grup Slank. Mereka kini mematangkan kembali anggaran rumah tangga (ART) koperasi yang akan didiskusikan lebih lanjut dengan Kementerian Koperasi dan UKM.
Rencana bisnis
Asisten Deputi Pengembangan dan Pembaruan Koperasi, Bagus Rachman, bersama Direktur Umum dan Hukum Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Oetje Koesoema sudah berkunjung ke Warung Potlot, tempat mangkal anggota Slank untuk membahas rencana bisnis ke depan Slankops.
Salah satu yang akan segera dilakukan oleh Slankops adalah menjadi inkubator wirausaha. Ini dilakukan melalui kemitraan Slankops dan LPDB-KUMKM. Deputi Bidang Perkoperasian Kemenkop dan UKM akan mengakselerasi penumbuhan wirausaha yang berasal dari anggota Slankops.
Salah satu jenama yang akan diluncurkan adalah WarSlank, warung usaha para Slanker yang dapat dimanfaatkan mempromosikan dan menjual barang buatan sendiri. Lokasinya berada di Bekasi, Jawa Barat.
”Dengan adanya Slankops, Kementerian Koperasi dan UKM sebagai pembina bersama seluruh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota melalui dinas yang membidangi koperasi dan UKM diharapkan dapat mengajak para generasi muda untuk mengenal lebih dekat koperasi, terutama manfaat koperasi bagi peningkatan kesejahteraan bersama masyarakat,” ujar Teten.
Sebagaimana diketahui, band legendaris Slank menginjak usia 38 tahun pada tahun 2021. Jutaan penggemar atau Slankers tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Jutaan Slankers ini akan menjadi komunitas yang potensial untuk meningkatkan kesejahteraan bersama dalam wadah legal koperasi.