Bersama Digital Infrastructure ”Tender Offer” Sukarela Saham Tower Bersama
Bersama Digital Infrastructure Asia Pte Ltd berencana melakukan penawaran tender atau Bersama Digital Infrastructure ”tender offerB sukarela atas saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk dengan harga Rp 3.200 per saham.
Oleh
JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah membeli saham emiten menara PT Tower Bersama Infrastructure Tbk pada April 2022, Bersama Digital Infrastructure Asia Pte Ltd atau BDI akan melakukan penawaran tender atau tender offer sukarela atas saham PT Tower Bersama tersebut. BDI membeli 62,38 persen saham Tower Bersama seharga Rp 3.200 per saham dengan nilai total Rp 45,22 triliun.
Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) awal Mei 2022, Direktur BDI Gavin Arnold Caudle mengatakan, pembelian saham itu untuk investasi. BDI membeli saham Tower Bersama dari tiga pemegang saham lama, yaitu Provident Capital Indonesia sebanyak 22,23 persen, dari PT Wahana Anugerah Sejahtera sebanyak 24,97 persen, dan dari saham treasuri senilai Rp 3,2 triliun.
Untuk memberikan kesempatan yang sama kepada pemegang saham lain, BDI melakukan penawaran tender tersebut. Informasi dari laman Kustodian Sentral Efek Indonesia, Kamis (12/5/2022), jumlah saham yang akan dibeli BDI dari pemegang saham publik dalam rangka penawaran tender sukarela ini maksimal 2,4 miliar saham atau setara dengan 10,97 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh Tower Bersama.
Penawaran tender ini akan dimulai pada 22 Juni dan ditutup 22 Juli 2022. Pemegang saham publik yang ingin menjual kepemilikannya perlu melengkapi dan mengajukan semua dokumen yang dipersyaratkan. Manajemen KSEI menjelaskan dalam laman tersebut, para pemegang saham yang masih memiliki saham dalam bentuk warkat dan ingin menjual saham wajib membuka rekening efek pada perusahaan sekuritas dan mengonversi saham warkat tersebut menjadi tanpa warkat.
Sementara itu, emiten farmasi PT Kima Farma (Persero) Tbk berencana menerbitkan saham baru atau rights issue. Hasil penerbitan saham baru ini akan digunakan untuk mengembangkan usaha serta refinancing utang.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Kimia Farma Lina Sari mengatakan, dana yang diharapkan dapat dikumpulkan dari right issue tersebut sebesar Rp 4,5 triliun. ”Right issue akan rampung pada Juli 2022,” kaya Lina.
Selain right issue, Kimia Farma juga tengah menjajaki masuknya investor strategis. Pada Juli mendatang, Kimia Farma menargetkan siapa yang akan menjadi investor strategis sudah jelas.